n dari mobilnya dengan penuh keberan
menyerah di tangan pria berjas hitam dan memakai penutup wajah,
epan Oliver, pria itu menodong pistol ke kepala Lyla.
ini," ucap pria dari seberang telepon itu. Set
a, Oliver memohon untuk tidak melakukan
n itu langsung membuat
tato naga di lengan kanan pria itu. Mereka l
tempat itu. "Oliver, Lyla kenapa?" tanya Nicole melihat Ol
rih Oliver. "Arrggggg!" te
tenang di sana," ucap Nic
tiba di Jakarta. Oliver bergegas turun
a. Ia tidak menunggu lama, ia lang
al Residence Tower y
mati suasana kota Jakarta. Kota yang
erada di sisi Tuhan dengan tenang, Lyla," lirihnya, sa
ya, Oliver turun. "Akhirnya gue sampai juga di sini,"
ya langsung berbunyi. Ia tahu Hans meneleponnya.
an wanita itu," ucap pria dari seberang teleponnya. Hans memang ora
Oliver menja
ara sepihak. Oliver langsung melepas pon
e pasti akan menuntut balas atas kematian Lyla," ujarnya s
n televisi yang tersedia, rasanya hidupnya begit
*
elah mendengar bunyi ponselnya
ya sudah di depan apartemen anda Pak.
saya turun
aran dengan mobil baru yang ayahnya berikan. Sesampainya
a, semoga terkesa
a kasi
g, ia langsung menghubungi ayahnya. Ia berpikir, ini ben
" suara riang terde
mewariskan perusahaan ini, mohon jangan kec
h membahas soal perusahaan, warisan atau sejen
coba mobil Lamborghini Aventador S R
a. Ia butuh hiburan, tentu saja ia aka
t sama mobil itu," ungkap Oliver sembari
ah ketika ia mendengar suara teriakan dan
e coba ah," ucapnya. Ia
rek sudah siap melaju, ia tiba dan memarkirkan
enang balapan di te
rapa wanita pun terpesona dengan kehadi
. Tatapannya sedikit angkuh dan tidak bers
lapan," jawab Oliver singkat
ntang lo, itu pun kalo l
tantang Oliver, ia tidak
ab Pria itu. Oliver
membalas kesombongan pria di depannya. "Gimana kalo 50 juta aja," ketu
iar dia tahu diri," geram seseorang y
Oliver," ucap Oliver m
Jhon menerima tawa
epada seorang wanita sexy yang bersandar di mobi
menghampirinya. "
ru ya di sini?"
liver menunjuk pria bernama Jhon yang seda
" ungkap wanita itu. "Nama lo siapa?" Wanita itu menyodorkan tangannya untuk berken
wajah Oliver seraya meraih tangan wan
tatapan mereka berada pada satu garis lurus,
gan Lyla kala itu. Seketika lamunan tentang Lyla buyar
" kata Oliver. Ia sudah berhasil mengambil nomo
beberapa pembalap lainnya yang ikut dalam bala
ah itu ia mencari Melissa. Namun, wa
nya, gue merasa nyambung aja ngobrol sama dia, manis dan cantik."
perpindahannya dari kampus yang lama. Setelah itu selesa
ri tempat pabrik tua yang tak beroperasi lagi. Ia turun d
*