img I am Your Boss  /  Bab 4 Penasaran | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Penasaran

Jumlah Kata:1396    |    Dirilis Pada: 04/11/2023

i sekali saja, tetapi dulu ketika aku mengenal Nadia, berawal dari rasa penasaranlah yang membuat pe

tutup dengan rapat dariku. Sebagai manusia, aku tahu perilaku ini sangat tak wajar. Bagi kebanyakan orang, aku bukan manusia. Aku tidak pantas menjadi seorang

beberapa minggu ke depan. Tolong kam

itu, ia masuk ke ruanganku s

odorkan kertas tersebut

kanku untuk melakukan pertemuan, memimpin rapa

Pak?" ta

wa ini, dan kembal

pergi. Sementara itu, aku memperhatikan tubuhnya yang

a kerja. Aku jarang sekali berlibur atau melakukan ha

adalah kerja lembur. Tidak jarang juga aku tak memperbolehkan

da tandatangani dalam perjanjian kerjasama dengan

an membaca tump

, Pak." Setelah menundukkan waja

Kamu mau

badan, lalu menjawab, "Pulan

m. Kita lembur. Ada beberapa dokumen yang haru

aya sudah ada

tahkan!" tegasku kemudian sehingga Tari memejamkan

ai

. Akan saya kirimkan dok

Tari langsung m

I

i dia. Sikapnya semena-mena, tidak tahu aturan, dan banyak lagi yang aku tidak suka dari dirinya. Terma

amu," ucapnya seraya bergegas memelu

a menghindari

pa? Kok me

afe atau club. Ini ruang kerja saya. Kantor. Kamu ti

. Kamu selalu sibuk kerja. Kalau diajakin ketemu, alasannya inilah, itulah.

an, aku tidak pernah menganggap dia sebagai kekasihku. Aku tidak pernah menyatakan pe

oda, bahkan berposisi menindih tubuhku di atas

hidung. Tak bisa, sangat mustahil ia bisa menggoda lelaki sepertiku. Mau bagaimanapun penampilan atau ting

engetuk pintu terlebih dahulu. Seketika aku mempe

di hadapannya, Tari tampak ra

lah. Lain kali, kamu

saya lu

dah. Ad

g Anda minta, Pak." Dia me

pa berkas yang telah

s. Sudah b

a bertanya sambil mendekat

taris

sih, kalau ada pegawai baru? P

i, sekretar

ibu? Hei, saya masih muda

af, N

ag

u menyuruh-nyuruh pegawai say

odal paling besar di perusahaan kamu ini ayahku, y

syifa. Senjata ampuh baginya untuk membungk

alilah ke r

k, P

yifa menatapku dengan lamat. Ia

ik," ucapnya pelan dengan nada mengolok-olok. Ada nada am

, "Kalau sampai kamu tergoda sama sekretaris bar

i aku melihat perempuan ini, emosiku langsung memuncak tak terkendali. Ingin sekali aku me

gu kamu di rumah,

Tentu saja, mau tidak mau aku harus menuruti apa yang ia katakan. J

ekayaan, kejam dan tidak punya hati. Keinginannya harus terpen

, melampiaskan kekesalan ya

I

kan otot-otot yang mungkin terasa pegal karena lembur. Sudah pukul 8.00 malam, waj

rapa saat setelah melihatku sedang menatap ke arahnya penuh tanya, ia berusaha bersikap bia

diri di pinggir jalan sembari

ku yang berdiri beberap

tidak berkewajiban lagi

t sa

a. Aku pun tak menunggu lama, dengan segera kuraih t

a-mena dengan saya! Apa yan

bil, aku berkata, "Saya ak

. "Tidak usah, Pak. S

embuat kamu lembur. Tapi, saya mau berterima kasih kare

, Pak. Saya

, tetapi dengan lugas, aku kembali mera

pemaksaan, Pak! Anda tida

p membuat tubuh rampin

lahku mengeras. Ia tampak kesal. Tak terelakkan, tetapi

Tapi, saya sangat tidak suka kal

idak akan pernah sudi menjadi bawahan Anda!" Nada Tari penuh penek

ya. Yang pasti, kamu sudah d

i tak bersuara lagi. Ia bersedekap t

amu tidak mau memberita

belok ke kiri. Saya mau turun di sana d

belok ke kiri, sesuai yang diminta perempuan tersebut, aku menghentikan mo

lajukan mobil, hanya memandanganya sampai akh

ng say

I

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY