img I am Your Boss  /  Bab 6 Setegar Batu Karang | 15.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Setegar Batu Karang

Jumlah Kata:1500    |    Dirilis Pada: 04/11/2023

gaji saya bu

ami sudah transfer melalui rekening bank kamu. Lantas, kenapa

Ia memijat pelipis. Alisnya yang

Tapi ... saya butuh

untu

oba menyelidiki ekspresi w

mbil gaji saya lebih cepat karena saya sangat b

alu saja menurun, Tari. Saya tidak percaya dengan janji kamu itu. Ketika seseorang berjanji akan sesuatu saat dia butuh, esoknya saat dia suda

berkenan memberikan gaji saya, ya, sudah. Saya tidak memaksa, Pak." Tari berdiri. Tatapannya melotot tajam. Ia benar-benar marah deng

dalah karyawan yang paling berani melawanku di perusahaan ini. Tak ada karyawan seberani

an? Apakah dia tidak takut dipecat? Entahlah, pikiran-pikiran seperti itu satu per satu membuatku berpiki

ukan mereka. Namun, Tari sudah bertahan di perusahaan ini lebih dari tiga bulan. Ia paling tahu apa yang bis

jang, berusaha meredam se

I

an kamu gunakan untuk apa uang-uang itu, tapi

s dengan amplop cokelat di meja Tari. Kemudian, ku

ai pintu, perempuan i

kkan badan dan mel

u mengapa aku begitu senang melihat kurva indah yang terbentuk di wajah perempuan itu. Aku tak

i rasa terima kasih sang perempuan,

sebuah idealisme, entah mengapa aku beranggapan seperti itu setelah disakiti seorang insan yang dulu pernah kucintai dengan sangat. Rasa cinta dan kalimat-kalimat keseti

I

, banyak sekali klien, pun investor yang tertarik dengan perusahaanku. Di saat yang bersamaan juga, banyak perusahaan kompetitor yang mencoba untuk m

lepas napas gusar karena tahu siapa sosok yang tidak tahu tata krama tersebut. Siapa lagi kalau bu

u tengah sibuk melakukan pekerjaan, tetapi ia dengan senyap justru menyejajarkan tinggi dengan posisi dudukku, lalu membelai mesra w

melapor pada ayahnya. Jika diam, aku kehilangan wibawa sebagai seorang manusia terhormat. Oh, ayolah. Tidak

aya pering

aku laporkan

gkah lakunya. Dia seperti binatang yang penuh nafsu. Ia membela

perempuan ini. Tari! Ayolah, hanya dia harapanku. Berkas yang kuberikan padanya pa

yaitu mengelus-elus dada bidangku hingga perut sixpack-ku. Ayolah, aku tidak t

an Asyifa dari tubuhku. Namun, jelas dia

-momen saat kita bercumbu, Sayang?

ong, saya se

t dan melakukan hal ini. Benar, kan? Seper

ari kursi, kulepaskan ta

u, sedikit menahan volume

kamu memil

melarang kamu. Satu hal yang perlu kamu tahu, Asyifa. Saya bukan lelaki

Ia tampak terengah-engah. Kenop pintu masih ia pegang deng

h pintu. Cukup terkejut juga ekspres

, Pak. S

menghentikan langkah Tari. Asyifa melan

n orang yang salah!" Tak ragu-rag

r karena sudah menggangg

tan dengan perusahaan ini dan kekayaanku. Tubuhku bergerak dengan sendirinya. Melangkah ke arah A

an orang yang salah! Lepa

peduli lagi diri ini dengan harta benda ataupun masa depan. Tak peduli lagi denga

r. Tangannya yang mencengkeram Tari, lantas lemas. Dadanya kembang kempis, menata

dan menampar wajahku, tetapi aku tak peduli. Tajamnya mata ini tak lagi bisa tumpul. Mem

hancur, dendam, air mata, dan sesuatu yan

atap diriku yang sedang dikuasai amarah. Meski begitu, betapa

tap di sini untuk beberapa jam

itu padanya agar aku sendir

i, P

LAN

pelan. Ia menutup pintu ruanganku. Ya, aku tahu i

ututku rasanya begitu lemas. Aku roboh, tetapi kutahan dan berpegangan pada meja. Akhi

ENGS

Tak ada yang akan melihat bahwa seorang bos yang terkenal galak dan tegas

I

di sekitar wajahku. Aku bangkit setelah beberapa lama bersimpuh di lantai. Kurapikan k

nnya masih menyala? Aku memeriksanya, dan benar dugaank

balik kaca. Jadi, dia belum pulang

mendengar teriak

rempuan seper

I

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY