img BAHAGIA SETELAH DUKA  /  Bab 6 Tidak Pernah ada Restu | 4.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Tidak Pernah ada Restu

Jumlah Kata:1606    |    Dirilis Pada: 16/09/2023

g menumpuk di atas meja. Jodi membawanya barusan. Selagi Gabriel sedang memeriksa dokumen-dokumen itu, mulutnya akan bert

acc pekan depan." Jodi menjawab

a ada banyak. Pun sama dengan bisnis keluarga yang menggurita di mana-mana.

n Indofarma grup punya kantor masing-masing. Namun untuk kantor pusat, Indofarma grup memiliki perusahaan pusat sendiri. Markas besar ini berdiri di

mbahas kerjanya yang hanya setengah hari. Dia hafal yang satu ini. Gabriel

ala grup

al

a direktur personalia. Sama P

kepal

lang kan kalau a

ngangguk, "

ak menitipk

om kantor. Mereka bilang kalau Bapak sudah kembali ke k

itu menggeleng lagi, kali ini amat tipis. Kalau jawaba

ng ada, grafik, bagan, diagram dan sebagainya. Ada banyak hal yang harus dikerjakan. Sesaat kemudian, telep

mor iseng. Nomor itu berkode +1. Artinya nomor itu berasal dari luar negara ini, bahkan luar kawasan. Da

tor di lantai dua dari pucuk bangunan. Dia butuh angin segar saat ini. Sekalian ingin menghubungi N

ra sembarangan. Gabriel menatapnya dari pantulan cermin besar di depannya. O

rusahaan. Lihat saja pakaian yang dikenakannya, benar-benar rapi dan setelan jas mahal. Sayangnya, orang ini selalu kontra dengan Gabriel. Ada-ada saja

urusan orang lain. Itu tidak baik u

ng itu memang sering membuat Gabriel naik pitam. Terutama ucapannya yang serampangan dan ba

esia, ternyata dengan orang lain

lalu berharap. Theresia bukanlah wanita yang baik untukku. Ja

bocah ingusan seperti

mencengkram kerah jas pria itu. Tatapan Gabriel benar-benar diselimuti amarah. Orang yang sed

ini. Apakah dia berpendidikan tinggi seperti Theresia? Ap

mau terbongkar!" Gabriel mendorong orang tua di depannya. Lantas menu

an karena cucu kepala grup, apa mungkin Gabriel akan digilai Theresia? Apa mungkin

tekankan oleh Tommy. Meskipun bocah tengik itu sok berkuasa, bukan berarti Tommy akan

dya bicara dengan rekan kerjanya. Dokter Jimmy saat itu sedang santai, masuk ke ruangan Nadya membawa secangkir kopi.

tar berkas-berkas mata kuliahnya, Nadya sedang senggang. Sudah mengecek pa

antar n

ng, "Aku naik

bi kamu keburu

dia lagi-lagi menolak. "Terima kasih dokter Jimmy atas perhatiannya. Abi bilang

n pernikahan miliknya dan Gabriel dan kunci cadangan ruangan. Kemudian dia bergegas pergi. L

panasnya, lantas meletakkan lagi di atas meja, tepat saat dia me

ah memperhatikan aku

ra otomatis, ada mobil yang sudah menunggunya. Langkah Nadya yang terburu-buru tidak sengaja menabrak perempuan muda. Memakai dress merah selutut. Rambut

jar lirih. Orang di dep

er Na

p wajah perempuan yang barusan menyebutkan namanya. Diperhatikan b

a bicara

ku terbu

langkah keluar gedung, berhenti mengayunkan kakinya. Menghe

, "Kita bicara

l jalur kanan, melewati meja resepsionis atau meja administrasi. Perempuan di belakang N

dia cantik dan kompeten, dokter Nadya juga disebut berhati baik nan ramah kepada semua orang. Wajar

tang, bertanya. Melihat dokter mampir ke tempat ini bersam

makan, cuma numpang duduk sebentar. Mau

dagangannya. Nadya telah duduk di kursi kantin bersama lawan bic

rempuan itu masih menatap Nadya cukup lekat.

aling mengakrabkan diri. Namun Nadya malah menatapnya dengan alis yang mengeru

namaku da

ia santai, "Yang perlu kamu tahu,

nta

lkan Ga

dengan ucapan Theresia barusan. Baik Theresia ma

tunangannya!" Theresia berkata lagi. Berma

antai dalam situasi ini. Theresia memang bicara jujur soal yang satu ini, tetapi bukan berarti Nadya harus percaya sepen

arus?" ta

rsatu dengan kamu. Itu point yang ha

t gentar. Dia tahu Theresia sedang berusaha memancing perdebatan, tapi Na

ya. "Satu lagi, dengan kamu datang ke sini buat memintaku meninggalkan Gabriel, maka aku pastikan bahwa kamu tidak akan bisa memiliki Gabri

sia ikutan mendorong kursi ke belakang, badannya reflek

ak akan pernah direst

e

acu lebih cepat dari sebelumnya. Takut, tergugu gugup dan geme

img

Konten

Bab 1 Meminta Restu Bab 2 Keseriusan Gabriel Bab 3 Mengambilnya dari Tuhan Bab 4 Hafalan Bab 5 Perbincangan Dengan Abi Bab 6 Tidak Pernah ada Restu Bab 7 Merencanakan Sesuatu Bab 8 Gabriel Dikucilkan Keluarga Bab 9 Ruangan Kerja Nadya Bab 10 Jimmy Membahas Masa Lalu
Bab 11 Kembali Mengenang
Bab 12 Jatuh Cinta Pertama
Bab 13 Penasaran Tentang Islam
Bab 14 Perasaan Nadya
Bab 15 Jimmy Adalah Saingan
Bab 16 Menemani Ke Rumah Sakit
Bab 17 Kecurigaan Jimmy
Bab 18 Chindo Abal-abal
Bab 19 Akhir Masa Lalu
Bab 20 Theresia Menyuntik Ekstasi
Bab 21 Jimmy Merencanakan Sesuatu
Bab 22 Si A, Si B & Si Perempuan
Bab 23 D' day
Bab 24 Akad Nikah
Bab 25 Seharusnya Gabriel Kecewa
Bab 26 Penolakan Pertama Nadya
Bab 27 Rapat Simposium Besar
Bab 28 Ada Penyelewengan Dana
Bab 29 Gabriel Ditangkap
Bab 30 Tante Tidak Sedih
Bab 31 Cinta Butuh Pengorbanan
Bab 32 Menemui Kakek
Bab 33 Menolak Pergi ke Surabaya
Bab 34 Semua Orang Mendiami Nadya
Bab 35 Nadya Dijebak
Bab 36 Melaporkan Kepada Nadya
Bab 37 Meminta
Bab 38 Gamaliel Beraksi
Bab 39 Balas Mengabaikan
Bab 40 Jimmy yang Menangani
Bab 41 Pengacara untuk Gabriel
Bab 42 Mulai Penyelidikan
Bab 43 Perintah Penangkapan
Bab 44 Jimmy Sakit Hati
Bab 45 Pergi Sejauh Mungkin
Bab 46 Dibebaskan Petinggi Kepolisian
Bab 47 Janji Jangan Tinggalin Aku
Bab 48 Rencana Dimulai
Bab 49 Persidangan Selesai
Bab 50 Jimmy Sudah Pergi
Bab 51 Pelakunya Jimmy
Bab 52 Di Zurich
Bab 53 Dia Takkan ke Mana-mana
Bab 54 Aku Punya Pilihan
Bab 55 Gabriel Dijatuhkan
Bab 56 Berhak Dapat yang Istimewa
Bab 57 Dia Datang
Bab 58 Ditangkap Interpol
Bab 59 Percaya
Bab 60 Pergi Menemui Keluarga Besar
Bab 61 Putus Hubungan
Bab 62 Hubungan Keluarga Berakhir
Bab 63 Rencana Pisah Rumah
Bab 64 Bertemu Kenalan Lama
Bab 65 Koko Pergi Jauh
Bab 66 Melakukan Hubungan Suami-istri
Bab 67 Pertemuan Pertama
Bab 68 Kencan Pertama
Bab 69 Diselimuti Nafsu
Bab 70 Gina Menghubungi
Bab 71 Ide Yohanes & Yosef
Bab 72 Hamil Seminggu
Bab 73 Telepon dari Alyssa
Bab 74 Diminta ke Singapura
Bab 75 Dibuang Keluarga pt. 2
Bab 76 Pergi ke Pantai
Bab 77 Beda Kisah, Satu Arah
Bab 78 Ikut Kelas Pelatihan
Bab 79 Nadya Demam
Bab 80 Cerai!
Bab 81 Kehidupan Pribadi Atasan
Bab 82 Mimpi Buruk
Bab 83 Rindu Sembilan Bulan
Bab 84 Gloria Digosipi
Bab 85 Dituntun Lebih Baik
Bab 86 Tanda Melahirkan
Bab 87 Wawancara dengan Media
Bab 88 Pertemuan Antar Besan
Bab 89 Ako Menelpon Lagi
Bab 90 Dijenguk Rombongan
Bab 91 Rindu Sosok Itu
Bab 92 Deal ke Singapura
Bab 93 Tiba di Singapura
Bab 94 Perusahaan 'Tulip Global'
Bab 95 Fokus pada Sultan & Gabriel
Bab 96 160 Juta Downloader
Bab 97 Belum Siap Menerimanya
Bab 98 Operasi Pertama
Bab 99 Tetangga Reseh
Bab 100 Kecerewetan Jolene
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY