taurant, puku
datang ke restoran. Panggilan masuk tadi sore itu asalny
an sopan tamu duduk di tempat yang sudah disediakan. Gina telah berada di sana sejak lima
l Blanc. Minuman favorit kamu." Gina menawarkan. De
kali aku tidak
a? Masalah
"Aku memang tidak meminum anggur lagi. Ada alas
rena kamu sudah memah
tmen memegang janjinya, memenuhi segala hal yang diminta oleh abi. Termasuk meninggalkan gaya hidup yang bermegah-megah, hedon,
memintaku bertemu di tempat seperti ini?
njawab pertanyaan barusan. "Ehm ..., pem
alas ikut campur urusan orang lain. Itu di luar kapasitasnya dalam berbicara. Dia itu seorang pengusaha muda yang sukses. Kesibukann
rus kamu penuhi!" Gina melanjutkan ucapannya. Gabriel masih diam, belum berani merespon
a. Matanya memicing, menatap curiga lawan bicara. Gina sedang tidak san
tak
aku minta kamu meyakinkan kakek untuk menyerahkan perusahaan rintisan yang baru kepadaku. Atau
m, suaranya agak mendesis ta
angkah lebih maju daripada aku!" Gina sedikit berseru. Dia pun
ertinggi dalam perusahaan, maka Papa mereka yang akan menjadi kepala grup Indofarma berikutnya. Dengan begitu,
Dia adalah kepala Farma fashion, yang ditunjuk sebagai CEO perusahaan busana dan fashion ternama itu. Namun dengan menjadi presiden direktu
ak?" tanya Gabriel. Dia i
tidak bisa menguntungkan satu sama lainnya. Kita tidak
di belakang tempat duduk, lalu memakainya. "Jika itu syaratnya, aku tidak akan menerima sama sekali. Hanya untuk mendapat
Namun jalannya terhenti saat itu, karena Gina be
k supaya berbicara baik-baik dengan kamu. Theresia tidak akan menyerah! Sejak awal kamu dan dia dijodohkan. Dia tahu kalau kamu akan menikah dalam d
rah dan mau meninju muka gadis itu sampai benjul. Gabriel memang pernah menjalin hubungan satu tahun dengan Theresia, dulu s
s. Gabriel pernah menjadi korbannya sekali. Tetapi pria itu diam, tidak mau menceritakan hal itu kepada siapapun. Biarkan ini jadi rahasia masa lalu keduany
sia bukanlah batu penghalang untuk kami
bukan satu-satunya yang kamu hadapi saat ini, Gabriel! Kamu punya banyak masalah. Salah satun
memotong percakapan. Dia menatap Gina dengan bersungut-sungut marah. E
nap
u dikulik orang lain sekalip
punya kunci yang bagus agar membuat
ai itu untuk menekanku. Bahkan Theresia juga bukanlah orang yang akan menghambatk
at mereka bertemu malam itu. Gina menatap bayangan punggung adiknya samp
ra Gabriel dengan dirinya. Soal masa lalu Gabriel, dia tahu. Sudah cukup lama. Sejak G
kkan terbalik di atas meja. Membuka layar, men
au menemui calon istri pilihannya, temui dia di rum
pertama. Napasnya membuncah, degup jantung berdebar menahan amarah dan kesal. Jika pilihan Gabriel
at lain. Di kediaman abi-nya N
Gabriel ke kantor WO. Bagaimana hasilnya?" Abi bertanya. Nadya d
. Tapi sopir akan pulang ke rumahnya kalau jam kerja berakhir. Kalau urusan makan malam, Nadya dan abi memang selalu berdua saja. Sejak Mas An
a, Bi," jelas Nadya. Satu sendok makanan masuk k
i yang dulu dipakai Mas
ita nggak m
ndang Nadya sejenak. Abi lantas meletakkan sendok itu di atas
h. Seharusnya Abi t
Bi?" tany
iapapun calon istrinya, dia pasti akan bahagia bersama Gabriel. Hanya saja, Abi merasa bersalah kalau harus meng-syahadat-kan dia, Nak. Abi sudah
menjadi bubur. Takkan mudah bagi Nadya melewati semua ini. Apalagi harus menjilat ludah yang sudah dibuangnya ke tanah. Nad
inggu terakhir akan jadi momen mendebarkan. Rasanya memang membuat Nadya dilema
afin Nad
tidak egois dengan menetapkan syarat kalau calon suami putri Abi ini ha
arus Abi lakukan. Nadya merasa bersalah karena
u menyes
menyesal. Tapi melihat bagaimana Gabriel berkorban selam