terbelalak melihat
yang melotot ke arahnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya
yang paling menyebalkan di matanya. Ia pun menggigit bibir
harus dia?" gumam Naina, dalam ha
kup terkejut. Ia kembali mengigat kejadian beberapa tah
kenal. Bagus kan, Pa?" tanya
lkan mereka lagi," jawab Demian. "Arhan,
Ia juga tak percaya jika wanita yang akan dijodohkan dengannya adal
ngan penuh kebencian. Feli bisa melihat
ya masalah?
membuat tatapan kedu
Ma," ucap Ar
pa kalian d
apa-apa kok, Ma
merasa canggung sekali. Pikirannya kemana-mana.
ati. "Kayaknya takdir udah salah deh, ini ng
ang Naina, terlihat sangat kesal
Aku nggak bisa bayangin bagaimana hari-hariku bareng dia. Oh m
ng dan membisu. Demian memperh
m di sini, atau kita makan malam?
disiapin kok." Feli mengajak semuanya untuk
ang sekali mendapat sambutan baik dari keluarga ini. Ia pikir akan masuk ke
Om Demian seperti ayahmu sendiri. Kan sebentar lagi kamu ak
" sahut Nain
Revano menyusul di belakang. Revano tak henti-hentinya m
ilang, can
ang nggak cantik. Kamu belum ta
?" Revano
nya sih di depan mama dan papa doang. Tapi d
menertawakan saudaranya. Membuat
h, ka
a dia jodoh terbaik buatmu. Se
dekat ayahnya. Sehingga mau tak mau, Arhan berhadapan de
andang terus?
alingkan wajahnya,
b. Karena kami ingin pernikahan kalian b
lama ditunda, nggak enak sama orang-orang.
celetuk Reva
entara ia baru mengenal Naina beberapa hari yang l
ga perlu menyesuaikan diri. Iya nggak, Naina?" sambung
an kaki Arhan menendangnya. Ekpresi wajah
ami perlu saling mengenal le
p keduanya secara bergantian. Ia hanya kembali mengingat ke
ing mengenal saat udah menikah nanti. Lagipula, keputusan Papa udah nggak
nya Feli dengan lembut. Suara Feli yang ramah
nya. Berharap pria itu tak akan menya
rnikahan itu dilakukan setelah nenekku sembuh ya. Ak
an sendiri baru mengetahui jika Na
aja. Nggak akan buru-bur
udah seperti keluarga kami. Jadi jangan merasa sungkan. Kam
nte," ucap Nain
mpai lupa untuk memulai makan malamnya
eras belakang. Arhan hanya memandang mereka dari kejauhan. Dia duduk
menyendiri?"
kebersamaan mereka dan wan
deh, mereka sangat bahagia de
orang yang sama sekali nggak aku sukai. Bayangin deh, gimana
semua wanita yang aku tahu dekat sama kamu. Belum ada yang seperti Naina. Jadi terima aja, bisa jadi dia
tah
as berat. Lalu meneguk minuman
panggil
yang sama. Terlihat Demian mengangka
nggil tuh
ada apa
melangkah menghampiri kedua o
Pa?" tan
a ke depan,"
tar sih. Kan bisa sendiri.
. Kamu ini ya, susah banget diaturnya,"
t suaminya itu tenang. Lalu mem
ng wajah masam, begitu juga dengan Naina yang masi
!" pint
menoleh ke arah Arhan d
nap
olak perjodohan i
e
*