n. Pandangannya pria itu terlihat t
ah masam yang diperlihatkan dosennya. Ia melangkah pe
" titah
aya senyum yang terlihat memaksa di wajahny
. Naina yang tak berani menatap mata Arhan yang tajam, hanya
tujuanmu ing
nnya. Sontak membuat Naina yang sejak tadi terd
u mau minta
ua
aturan. Tapi itu semua terjadi karena ada alasannya. Jadi bukan d
? Ala
ak air, membuat aku nggak bisa m
memiliki rencana untuk membalas d
pelajaran, biar kapok,
ngaja dia lakukan, tetapi ia tak ingi
anku?" tanya Arhan d
. Nggak git
al
mengulang lagi, aku nggak punya uang buat bayar kuliah," ungkap Naina dengan lirih. I
usnya, kamu tahu diri, kalau nggak punya uang, kuliah yang r
melihat reaksi dari Naina. Namun, ternyata
an sedikit terharu. Akan tetapi, ia tak ingin menunjuk
ya," gumamnya
uasana ruangannya menjadi haru. Sayangnya, Arhan tak suka d
isanmu!" titah Arhan
Hiks
t melihat Arhan mulai panik. Hal itu justru membuat Arhan semaki
malah mikir aku menyakitimu, sudah,
pai Bapak mau memberikanku kesempatan untuk
a bisa menggeleng-geleng. Ia mengepal
itu, suara tangisan Naina berhenti, dan
dimaa
harap aku akan memaafkanmu. Tapi akau akan kasih kesempatan k
ara
. Be
a,
Naina merasa curiga dengan syarat yang akan diutarakan oleh dosenn
mobilku yang kamu coret-coret itu. Lalu yang kedua ..." Ar
? Apa,
embersihkan mobilku setiap hari. Dan aku
pembantu oleh Arhan. Meski hati nuraninya menolak.
opang dagu dengan kedua tangannya s
aah
t seraya menatap mata Arh
Aku te
menerima permintaan tersebut. Tetapi tidak dengan perasa
anya Naina yang sejak tadi
han hanya men
uk pergi dari tempat itu. Namun, ada sesuatu
an aku bisa uji
ari karya-karyamu yang merusak mobi
alu melemparkannya ke Naina. Sontak wanita
Arhan. "Aku akan kirim alamat be
enaham kekesalannya. Lalu ia meraih knop pintu seray
i
lah ia mendapati pesan masuk ke ponselnya.
epat. Kamu harus sabar hadapi manusia an
langkahnya menuju mobil sport milik Arhan. Tidak sulit mencari k
eorang wanita yang
nti dan menatap wani
na. "Kenapa kamu buru-buru, kayak n
mood-ku, nggak m
-satunya sahabat yang Naina miliki, ia seorang pen
kamu doaen aku supaya masalahku cepat sele
Manusia
lnya ke bengkel, karena semalam di bar aku coret-coret mobil
malah disentil. Gini-nih jadinya," Wina balik memarahi sahabatnya itu. "I
Ide
ai di bengkel. Setelah itu, keduanya pun meninggalkan bengkel kare
ta yang akan diperkenalkan kepadanya. Ia masih du
aku menikah dengan wanita yang sama sekali
a, ayahnya selalu membela Revano ketimbang dirinya. Meski tak terlihat,
kl
aya melemparkan senyum yang tenang. Seketika kegundaa
gera turun," jawab Ar
ui keluarganya di ruang tamu. Hatinya sangat deg-dega
terbelalak melihat
*