ahun k
masuk Hotel Hilton di Kota Selatan, sekelompok wartawan memb
dang para pemimpin bisnis dari Kota Selatan, para reporter mend
m, sebuah Ma
mur datang!" Para wartawan mengang
, di sisi lain, turun supermodel Liliana yang mengenakan gaun malam strapless, Fauzi mengu
memegang tas di tangannya, memandang F
sta pun dia harus membawa-bawa
engingatkan: "Nona Ariyani, ayo keluar dari mo
tasnya, menundukkan kepala
a, dia mempercepat langkahnya, baru saja berjalan sampai gerbang, r
ton Martin yang mewah dan gagah perlahan berhenti di depan pintu masuk u
hitam dengan sangat tampan. Auranya selalu se
bil, Farida mengenakan gaun malam merah menyala dengan se
ngan yang
putri seorang menteri, yang lainnya adalah penguasa
mentar, Ariyani memandangi pasangan yan
uh dan pelakor bena
pasangan yang menjijikkan ini, dia s
elihat pintu lift akan ditutup, Ariyani
membuka pintu lift, Fauzi yang melihat dia ikut masuk berkata deng
ani meminta maaf den
gan ketinggalan, jika sampai tertinggal
akan men
an, Fauzi tidak ada alasan unt
ya, dengan cepat mengikuti dan berjalan ke pintu masuk aula. Fauzi menoleh dan berkata, "Tunggulah di lobi, inga
auzi, saya
memasuki aula, Ariyani berbalik de
lift, dia langsung menyadari sosok Ariyani yang mendorong pintu ruang
hilang selama tiga tahun, bag
ti sala
amanya, mengikuti pandangannya, di sana kosong tidak ada apa-apa, ja
ada, ay
Fauzi, b*jingan ini, dengan wanita cantik dalam pelukannya, minum dan makan enak, ta
u untuk dimakan, ingat kata-kataku, jangan pergi sembarangan, jalan-jalan, ata
Pak F
ian mereka sangat indah, dan semuanya merupakan wanita-wanita canti
segera mencari tempat duduk untuk makan. Sebelum dia menemukan tempat du