ani, keduanya menoleh dan melihat, enta
ia tertegun sejena
Junaedi terse
yuman sinis: "Untuk apa Pak Junaedi me
gan heran, lalu putrinya. "Ariyani,
trimu? Selain itu, dia tidak cantik, jangan melakukan sesuatu yang tidak pantas! Akan merusak ima
?" Junaedi langsung bereaksi, sepertinya Fauzi sala
ma sekali, sebaliknya, dia tertawa, Fauzi sangat tampan dan merupa
naedi memandang Fauzi dengan senyuman yang penuh arti: "Pak Fauzi, hari
lepaskan tangan Ariyani dengan jijik: "Apakah kamu bodoh
id
enginginkan lelaki? Apa kamu begitu mendesak sampai tidak
tersenyum pahit, "Pak Fauzi ini t
harus memperhatikan kelakuanmu dan menjaga image
i tidak akan
pesta malam ini, pulanglah dan istirahat lebih awal, besok ada urusa
istirahat, ini adalah hal baik yang belum pernah terjadi sebelumnya pa
sakitan, ketika Ariyani pulang dia mampir ke pasar sayur, m
nyebrang sebuah mobil bergegas keluar dari tikungan tajam dan
tetapi dia tidak bertenaga, pintu mobil yang menabraknya terbuk
i tertegun setelah m
pnya dengan heran: "N
nkan oleh Syarifudin, kenapa kamu memanggil
a simpati di wajahnya. Dia hanya mencibir, "Ariyani, kamu pasti sengaja kan? Kamu sengaja ingin berhubungan kembali dengan Sy
liana, bukankah ucapanmu ber
merayu Syarifudin? Kenapa sekarang kamu mendengar bahwa Syarifudin akan b
dia dapatkan setiap hari, dulu dia adalah menantunya. Yuliana adalah orang tua, maka dia tidak boleh melawan,
emu dengan b*jingan seperti Syarifudin, jika ingin be
pi hari ini dia berani memarahi putranya yang berharga di depannya
uk berdiri, karena tamparan
erasa tidak tahan lagi, dan mereka semua menunjuk Yuliana: "Mengapa orang itu se