�
di salonnya. "Eke gak salah kalau yey didandani langsung manglingin! Gak ada yang kenal kan t
cara tanpa titik koma di dekat wajahnya, samb
k," Hana meringis menyentuh pipinya. "Rasany
rusnya yey jangan diapus biar lek
olong dihapus aja. Besok-besok s
utu seraya menyuruh anak bua
di sudah berganti segar. Kapster salon barusan menepuk kapas basah,
ian keramas?" tawa
deh, b
ah mengantarkan ibu mertua dan Rani ke salon, tetapi hanya sebagai penjaga Naomi, juga penonton saat menunggu dua wanita itu sek
pribadi hanya diberi Radit 50ribu sehari? S
anget," puji s
lai 9 dari 10. Seragam dan riasan wajah juga rambut mereka tampak sempu
ayu sudah memotong rapi rambutnya. Tidak pendek, hanya dibuat model layer tip
ihat sangat bagus, dan sekarang dengan
ing! Cucok marcucok!" Medy datang l
ersenyum lebar. "Terima kasih, ya, Ka
nnya tadi sudah membuat semua sau
keluar sebelum pingsan. Tak jauh beda dengan kakak iparnya si Rani. Meski set
di tahu kalau dirinya juga bisa cantik. Bahkan leb
i
ide di k
nan diam-diam. Uang sendiri, bukan milik sang suami. Ia sudah tahu cara biar bisa tampil lebih
�
ir. Ia terburu melangkah masuk kamar, mendekati istr
diam-diam pergi dari pintu belakang rumah mamanya. Acara memang berlanj
h pulang dengan teriakan oleh mamanya tadi ia
ama ya, Sa
sholat ...?" suara Hana amat tenang, ia m
ri. Mulai dari alis, kulit pipi hingga bibir. Jejak make up memang tak di
menyentuh bibir istr
. shola
i siang langsung terputus. "Iya. Mas mandi dulu. Kamu
mbut jambang tipis sang suami. "H
Dewi habiskan isi piring yang disendoki adik satu-satunya itu. Tak berselera, tapi ia juga tak te
Namun, ia juga tak mau mengecewakan Hana. P
mar dan turun menuju dapur. Di sana Ha
merapat ke punggung istri dan memeluk
sentuh jambang halus Radit. "Jahe, Mas. Kalo Mas sudah
an-jangan istrinya sudah menebak. Mungkin saj
mbil memutar tubuh Hana pe
pa, kok, Mas. Hana sudah tau Mama nggak ak
enuh sayang. Bukan hanya itu, hadiah kecupan ia berikan rata di kulit wajah Hana, termasuk
makin membuatku
unyai suami yang selalu menghujaninya dengan cinta. Cinta lah yang bisa menghapus perih
lele, sambal kemangi, dan lalapan terong pipit dengan lahap Hana makan. Sung
dan bumi deng
anya melesat naik. Punya 3 mini market yang sekarang tersisa satu, setelah duanya dijual saat sang ayah terserang penyakit gana
ini. Wanita itu memang sangat perfeksionis dalam apa pun. Terutama
diminta Dewi, uang yang ada di mama juga kakaknya seolah tak boleh tersentuh siapapun. Alasan Miranda, semua dijadikan aset untuk anak cuc
Hana juga diatur Miranda jumlahnya. Radit
ya mau ngobrol.
r. Hana duduk di tepi ranja
ayang ... mas sebenarnya juga kaget tadi lihat sayangku tadi. Mm,
gan suami yang berpinda
a ke salon. Jadi Hana ke salonnya Kak Medy." Mengalirlah ceri
.. padahal alisnya ng
is Mama i
uga. Dulu alis Mama tipis, dib
yang kata Kak Med
g? Mas yang akan bayar." Waj
udara-saudaranya. Siapa tahu jika berpenampilan se
sekali Miranda memerintah selalu ia turuti, kecuali tentang jodo
as
erawatan, pakaian mahal, mas yang akan belikan, asal itu kamu yang pilih
asar saat diberi uang lebih. Meski tampak bag
apa mak
mpil selalu cantik, sayang." Radit
�
ambu