eri sedikit sinar pada wajah seorang gadis yang perlahan mulai membuka mata. Mengucek den

menguap lebar. Begitu selimut tersibak ke samping, July menarik kakinya, membawa ke tepian ranjang. Menj

m ...

ya menyempatkan diri melihat sisa sobekan beberapa foto yang masih berserakan di mana-mana. Tak mau ambil pusi

tah Tesa pada Mara yang seda

dah tersaji berbagai macam

di rak dapur kemudian bergeg

i. Dua lengannya menarik kursi kosong, mempersilahkan sang s

menyaksikan hal tersebut hanya mengulum senyum. Pemandangan ini sebenarnya sudah sering mereka saksikan, hanya sa

elakang, Tesa hanya fokus mengambilkan sarapan untuk san

i hunian la

encium punggung telapak tanga

Tian bergegas meraih len

nggaman tangan ayah di lengannya. "Ada apa, Ayah?" berj

ah. Ceritakan tentang gagalnya p

embut kemudian berkata, "Iya ayah, nanti akan aku jelaskan. Tapi nanti setelah

au hati-hati d

engangg

pan pun ayah bisa melihat nya. Tentu saja berita tentang July akan memenuhi layar pertelevisian

engetuk pintu. "Ditunggu sarapan s

singkat yang di deng

berlalu pergi dari depan pintu yang

gun?" tanya Tesa saat Mara sudah

awab 'ya' saat saya memanggilnya dan men

a lantas menyingkir ke belakang mencari pe

gelas air putih dan mengelap bibirnya dengan tisu, Jordan berdiri. Me

ut Tesa. Ia terlihat melongo sambil memandangi punggun

ulan-bulan tanpa sebuah komunikasi yang baik di dalam rumah. Kembali mengukir senyum saat k

tri sangatlah membutuhkan kasih sayang dari keduanya. Sayangnya, semua sedikit terlambat, biarpun

t saat Alex berhasil m

David sampai di tempat kerjanya, yaitu rumah mewah milik kelua

Tesa. Pandangannya memamerkan betapa le

enolak halus. "Aku langsung menjempu

Tesa. Satu tangan mendorong pi

ada jadwal kuliah?

ly belum sehat. Aku ti

ahutan July membuat kedu

enampilannya sudah sangat rapi. Memakai celana jeans di atas lutut, dipadukan dengan atasan de

ayang." Tesa mendekat. Meraih satu lengan July. Menata

mbil tersenyum July berkata, "Aku baik-baik saja. Aku juga tak mau di ki

cantik yang dulu pernah tak ia hiraukan karena selalu sibuk mencari uang? Apakah dia sekuat ini karena men

ggung telapak tangan sang ibu, Jul

bungkuk sebelum bergegas menyusul Non

dak enak adalah David. Kenapa juga harus berdiri di antara dua orang yang

kaca mobil. Ternyata gadis cantik itu s

ira dia tak tahu namaku." Gumam Da

amanya sang majikan muda menyebut nama David. Nampaknya memang sem

eriak July

vid lantas bergegas mas

a wartawan. gagal datang berkunjung ke hunian July, nyatanya para wartawan menancari sosok July di sebuah studio fo

waria denga jengkel. kedua kakinya menghentak kes