layan di samping Ma
natap David yang masih berdiri sambil melebarkan
engintip, sang majikan justru muncul dari balik tir
ntung saja punya majikan baik, kalau tidak David pasti sudah di
satu pertanyaan yang hampir sama denga
July baik-baik saja. Sekarang Nyo
vid. "Kau makanlah dulu. Setelah itu kau boleh b
ni? Tentu saja tidak ada. Begitupun dengan David. David sangatlah
nya bertemu pandang dengan sang ibu y
s, juga melilitkan handuk melingkar di tubuhnya. July mendekat. Meraih p
antu menjembreng baju tidur yang akan dikena
bang baju, July menjawab, "Tentu sa
ahu? July kembali merasakan kecewa yang a
h tertuju pada July yang sedang mengancing baju tidu
avid menganta
lis berkerut. "K
di sana sambil menggosok rambutnya yang masih basah dengan
irnya Tesa mengiyakan. "Ya sudah ... i
sil meraih knop pintu, dari luar seseorang
sana, masih di depan cermin, July sempat menoleh. Hanya seki
sa lantas memberi dorongan pelan. Mengerjapkan mata
" bisik Jo
mi keluar. Menutup kembali pintu tersebut dengan pelan. "Ja
rbalik badan kemudian ikut sang
a. Langkahnya di buat semakin cepat
makan malam di da
gantar makan malam
hentikan langkah sang istri. "Kenapa David? Ini sudah jam dia untuk
sang suami, Tesa berjalan lagi. "Dia
panggil T
tak menoleh. Menelan kunyahan makanan di dalam mulut se
kau bisa pulang
"Memangnya kenapa, Nyo
uk tetap memilih diam dan pura-pura s
n ke kamar July,
saat, detik berikutnya David m
pat curahan hati sang putri, jika begini keadaannya sepertinya akan terasa sulit. Dulu, mungkin July sangat menginginkan b
kembangan menjadi dewasa. Mungkin semua ibu dan ayah yang berkarier, sudah menjadi ciri khas akan sib
a July." David meninggalkan Mara yang masih du
arena jengkel. Semenjak kepulangan Nona July, David selalu di b
makan malam, Mara yang merasa jengkel lantas membanting sedok di atas piring hin