enjual baju yang masih buka pada malam takbiran. Padahal, waktu saat itu sudah menunjukkan
yang buka, hingga aku bisa membelikan ibu baju baru. Ya, impian yang se
aturahmi ke rumah tetangga. Seperti tradisi yang sudah dijalankan selama ini. Saling maaf, memaafkan di ha
a belikan baju buat Emak,"
arganya sangat mahal. Maaf, aku takut duitnya ga
an uang yang kupegang hanya tiga ratus ribu. Tadi bang mandor hanya memb
ntuk karyawan. Ia juga memberikan dua minuman botol soda. Setiap tahun, perusahaan tempatku bekerja tidak pernah memberikan bonus besar kepada pa
rbolehkan. Hanya aku yang diperlakukan khusus. Walau begitu, teman-teman buruh lainnya tak pernah mengejek ataupun merend
buat beli kebutuhan lainnya. Kebetulan Neng tadi dapat rezeki dari kan
Aku jadi malu," ucapku menunduk. Tidak berani men
las budi. Anggap saja ini kebaikkan karena Kan
get hati kamu, Neng Nai
masuk ke dalam. Kami bak pasangan keluarga yang kecil yang bahagia. Naina cantik memp
saat itu hatiku sakit karena melihat Hanum memilih pria lain yang lebih kaya ray
i warna coklat tua. Pas buat orang tua kalau menurutku," ucap Naina sembari
ahal, Neng. Aku gak san
"Kan saya sudah bilang. Saya ya
ayarnya nanti. Neng Naina sudah banyak membant
ngasih ini ke Emak. Pasti Emak terlihat cantik bi
pelayan toko untuk mengem
juga pengen ikut salat idul fitri bareng Ayah," R
Ayah akan membelik
kasih, ya, Yah?" Rafa langsung memelukku. Begitu
n yang dikenakan dia semua diberikan oleh Wiji. Dia memberikan baju bekas kaka
a, Nyonya?" tanyaku
nya. Harganya satu set s
ta
ga ratus ribu untuk makan selama satu Minggu. Jika harus membelik
n wajah sendu. Raut mukanya sedikit kecewa. Dia
gkin untuk orang lain harga itu tidak terlalu mahal. Namun untukku harga se
wabku mengeluarkan u
ndak dibeli. Sungguh, aku merasa malu. Untuk kesekian kalinya dia mem
yang bayar ba
i, N
nolak. Anggap
Neng Naina terus
Akang. Neng lakukan ini karen
. Tapi aku malu bila
g harus saling
n dia membayar semua baju itu dengan uang pribadi
nggalkan toko pakaian menuju pulang. Jarak yang ditempuh untuk men
da bendera merah tertancap di depan gang. Perasaan ketika menjadi t
l memakai peci. Beberapa wanita di dalamnya sedang membacakan Yasin dan doa. S
orang baca doa?" tanya Rafa menggenggam tanganku. Jant
tak bersuara. Tak ada satu pun yang berbicara men
idak ta
ibumu ...." Kalimat Nai
gkah kaki menjadi berat se
kum," ucapku
aikum
Naina yang masih memegang lenganku. Memb
Ibu sudah
pa
*
sam