esai salat idul fitri beberapa warga menunaikan kewajiban fardhu
ah lebih dari dua puluh tahun mengasuh, dan menemani. Kini, dia terbaring k
untuk yang terakhir k
ih, P
yang terus menetes membasahi pipi. Tak kuasa melihat jasad w
perti gunung. Kutaburi bunga dan daun pandan di atas pusara makam ibu. Aroma
ulang! Pemakaman
u. Tolong kamu bawa Rafa pulang saja. Berikan dia ma
au di sini me
ngat lebat. Nanti Rafa sakit. Lebih baik
i, Y
a Bibi dan gak boleh nakal. Tida
wanya pulang. Beruntung gadis itu sayang dengan Rafa. Mengangga
namanya dengan indah. Wanita yang sudah berjasa telah melahirkan dan
pa keluarganya. Siapa suaminya, dan siapa kakek serta nenekku. Pertanyaan ini menjadi sebuah misteri. Sering aku bertanya kepa
orang tua. Hingga ayah memilih untuk pergi dan meninggalkan kita. Sampai kini, tak pernah sekali pun terdengar kabar
a
s turun dengan deras. Selesai berdoa kutinggalkan pemakaman menuju jalan pulan
lah!" ucapk
n cuaca seperti ini, orang kaya selalu saja tak memperhatikan jalan. Mobil itu tiba-tiba be
ang seenak jidatmu naik sepeda di tengah jalan!" Umpatnya kasar. Pria ber
kir
ping pria sombong itu. Dia tak lain adalah Sakira. Wanit
t-lihat! Naksi
dak," jawa
menganggap diri ini hina dan merasa tak pantas menjadi suaminya. Aku sadar dia terlalu cantik untuk
orang m
i orang miskin seperti dia. Mending ki
s diberi pelajaran, Sayang.
sa-bisa telat sampai ke bandara.
iskin itu aku maafkan. Lain hari kalau
oran
ang ke rumah. Dalam pikiran masih terbayang wajah Sakira yang cantik. Setelah kian lama kami tak bertemu aku s
ri barang bekas. Itu pun tak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Harga bahan pokok yang semakin melambung ting
uga kamu talak aku. Biarkan aku b
ib anak kita bila kau
h melahirkan dan mengurus Rafa sampai usia tiga b
untuk berpisah. Rafa masih membutuhkan A
rus menjatuhkan talak. Aku tidak mau sampai
afa yang masih bayi merah. Jujur, aku tidak ingin Rafa kehilangan kasih say
rubah walau kau menangis? Sorry, ya. Hatiku tidak
butakan oleh harta lantas kau menjual imanmu.
ang jadi ustaz bisa kaya. Lebih baik putuskan sa
kepada wanita yang sangat kucintai. Apalagi, Rafa m
. Ada dan tanpa talak itu juga ak
u, Sakira. Aku akan menjatuhka
erlu lagi mengeluarkan biaya u
ini juga. Mulai sekarang kau, aku be
i!" Sakira menyodorkan kerta
ian, Sakira pergi melenggang begitu saja menyeret kopernya. Seolah merasa tidak b
Senyumnya membuat hatiku hancur berkeping-keping. Terasa ada yang terkoyak dalam segumpal daging. Teganya dia mengkhianati demi lelaki k
*
sam