i makan siang dengan para pekerja lainnya. Tanpa sengaja aku menjatuhkan gelas. Menimbul
ndor. Matanya langsu
ancarai sebagai bintang tamu. Kini, dia bekerja sebagai model tabloid wanita, dan juga model
nyimpan rasa pada dia. Terlebih Sakira Safira adalah ibu dari anakku. Wan
Apa kau tidak punya mata
bercak merah. Hampir saja aku terjatuh membentur sudut me
pecat saja jadi pekerja. Untuk apa memelihara sampah se
ca. Penuh rasa sesak yang menyeruak dalam dada. Aku bersusah payah. Agar tidak terlihat lemah di had
daerah. Mereka dihadirkan dari pulau Jawa ke Sumatera untuk meng
idak sengaja menjatuhkan
l
g sama. Menghina dan menampar. Sungguh, ingin ku membalasnya, tetapi niat itu diur
h masih membekas di pipi bekas telapaknya. Tanganku b
daku. Anak kecil seumuran Rafa harus membantu beres-beres. Jika t
or, pria itu ketua preman. Tak ada yang mau mengambil resiko. Deng
aiban. Suatu hari nanti nasib bisa berubah. Jika memang tidak ada perubahan, aku aka
gapapa
ak,
yang membesar. Bajunya juga lusuh dan kusam. Dia tidak punya pakaian yang lain
ni maka
, Ay
piring. Dia anteng di atas kursi. Menikmati makanan denga
menyuapkan nasi menggun
akan dengan tersenyum, aku merasa bahagia. Walau yang dimakan hanyalah kerak. Bagi Rafa sudah cuk
mbelikan anaknya makanan enak. Setidaknya, lauk yang lezat unt
anyak makanan. Bolehkah Rafa na
Boleh,
ng rendang dan ketupat," sora
, kita hanya mendapat makanan sisa. Tidak dengan Vino. Anak dari Ban
a pergi ke luar kota. Umur mereka hampir sama. Tapi ... Bang Mandor melarang agar jangan dekat-dek
apa?" tanyaku me
, Yah. Kata Vino idul adha banyak daging ka
ninggal. Tidak ada yang membuatkan kami ketupat. Bulan haji sebentar lagi akan tiba. Hanya tinggal menghitung hari. Untuk makan kue dan daging saja, dia ha
mau kue makan opor ayam s
oleh makan apa saja bila
ng daging dan opor ayam bila berkunjung ke kampung sebelah. Desa tempat kami pernah mengontrak dulu
pulang. Mungkin gadis itu, tidak akan keberatan bila memberi maka
m sebagai menu utama hari kurban. Pasti setiap rumah akan menyediakan, dan Rafa
ayam dan daging saat lebaran
i anak kucing yang menggemaskan. Imut dan juga lucu. Seakan tidak ingin berhenti kar
t yang kosong. Sebenarnya melihat Rafa tidak tega. Tapi mau gimana
i kecilnya juga ikut bergoyang sambil berkata,'enak.' Menikmati menu makan malam dengan bahagi
Rafa gak punya Nenek. Cuma punya Ibu yang mungkin akan datang memberi hadiah. Kenapa Ibu tidak pernah datang menjenguk Rafa, Yah? Apakah Ibu gak suka sama Ra
a membuat hati terkoyak perih. Selama bertahun-tahun
sesungguhnya, ibu yang melahirkan dan meninggalkan dia dari bayi. Mungkinkah Sakira akan mengakui Rafa sebagai anaknya?
ti Ibu pul
p Rafa sebagai anak mereka. Bang Mandor selalu mengatakan Rafa anak pembawa si
u ketemu
u,
ti kebanyakan wanita lainnya. Selama lebaran dari tahun ke tahun, Rafa sela
pertanyaannya. Hanya memberi kebohongan
ali? Aku sangat merindukan Ibu seperti teman-teman y
n apa harus ku beri dia jawaban. Sementara, Sakira pe
nyaan Rafa selalu sama dilontarkan. Ibu di mana? Ibu seperti apa? Kenapa ibu tidak saya
. Tidak mungkin aku akan berkata jujur pada dia.
" tanyaku mengelap mu
ya
dengan ibu kandung. Setelah mengetahui dimana Sakira tinggal. Aku tahu dari berita di televisi tadi. Kalau Sakira ternyat
yia-nyiakan kehadirannya. Sebagai darah daging yang lahir ke dunia. Akan tetapi, aku juga bimbang. Sakira sudah punya
bu? Nanti kalau Rafa tidak betah
usan. Di lebaran haji kali ini, aku ingin dia bertemu dengan ibuny
terkutuk ini yang seperti penjara. Tapi ... lebih dulu harus memastikan. Kalau anakku akan
emput Rafa, kan?"
a nanti kamu tidak betah dengan Ibu kandungm
nti Rafa mau makan enak be
kali kuperhatikan Vino bila digendong ibunya. Raf
seorang ibu. Dia juga ingin merasakan diper
n pada ibunya. Aku juga mengingatkan pada mandor kejam itu, kalau tetangga sekitar kom
aknya, aku tidak perlu lagi mengeluarkan biaya. Untuk membeli keperluan anakku pada saat dia bersama Sakira. Bukan masal
amu untuk mengantarkan Rafa pada ibuny
unya-Rafa
ng bekerja. Besok boleh ak
bunya-Rafa pasti pelacur. Atau cuma wanita penjaja sek di pinggir jalan se
terd
a yang bekerja di perusahaan tabloid dan butik. Jika Bang Mandor sampai tau, takut akan memanfaatkan situasi untuk kepentingan
a-Rafa pergi? Aku yakin
buhku. Lantas lelaki jangkung itu mengambil jaket d
ng di mobil. Tapi ... awas! Kamu jangan macam-maca
Aku akan persiap
i itu lebih baik. Bagiku, Rafa hanya anak haram yang m
il. Mana ada sangkut pautnya sama usaha Aban
kaya?" Mata Bang Ma
Tuh
a Rafa adalah anak sial, lalu bagiamana dengannya yang terus berbua
fa anak tidak jelas, tetapi tetap saja hatiku sakit. Ba
suh dan kumal, tetapi aku memilih yang masih layak pakai. Mudah-mudahan lebaran haji tahun ini
*
sam