img Lawon Abang (Kafan Merah)  /  Bab 10 Saksi | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Saksi

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 18/06/2023

a?" tanya Mbok Asih sambil melambaikan tangan di depan w

au beli kelapa parut

mpean orang mana? Mbok ndak p

ang dari jauh, saya kesini setelah dengar cucu

arganya Mbah Karso to

ar itu!" celetuk Mbak Yanti yang entah sejak kapan s

misi saat lewat, nggak di anggap, yang ada kena usir! Ndak usah sok nyalah-nyalahin Mawa

lati. Dia berjalan melewati segerombolan emak-e

inggir sawah. Sengaja dia mengambil jalan memutar untuk kembali ke rumah Mbah Karso. Seseorang lelaki berperawakan tinggi me

an menyahut. "Siapa namamu? Aku ndak pernah lihat sampean di desa ini sebelumnya," tanya

k disadari oleh lelaki itu. Dia terlalu fokus mengagumi ke

mau kemana? Sampean keliatan kebingungan, mau Mas antar?" tawar S

rjalanan mereka dengan niat melakukan pendekatan. Santo tel

i, masuklah,

terbingkai. Itu tentu membuat jantung Santo berdetak semakin cepat. 'Sial, dia

a masih belum siap kembali ke rumah yang tempo hari dia satroni, ses

ek. Kasian Eyang sendirian d

tanya Melati se

ku Santo, Cucu satu-satunya dari sesepuh desa ini! De

ari dalam rumah sederhana itu. Melati menoleh cepat, di

h..." Ujar Santo denga

a kematian Mawar dengan hati yang lapang. Asmanya kambuh dan Si Mbah demam, Mb

pamit Santo. Melati mengangguk, diapun melenggang

edang berbaring dengan tubuh menggigil. Giginya bergemulatuk, selimut menutup h

rung semalam, sampean kok jadi gemetaran begi

pa-apa. Ini cuma demam biasa, besok juga se

Kasihan orang-orang yang tandur(tanam) padi di sawah pasti wis lapar," pamit Pak Joko. Bu Ja

sebelu

keroncongan khas orang k

nya yang membuncit. Pak Joko berdiri di ambang pintu kamarny

lapar lagi toh!?" sahut Bu Jamila. Wanita itu sudah terlanjur merebah,

aktunya lapar, mana bisa ditunda apap

yo?" timpal Bu Jamila. Dia membenahi tidurnya, berbalik membelaka

habisan beras toh Bu!?"

lum di selep! Mau makan

sih belum terlalu malam, pasti masih buka. Nanti tak kasih jatah plus-plus deh, piye?" rayu Pak Joko

inta makan, mana stok beras habis! Mudah-mudahan aja warung M

lebih cepet!" Gumam Bu Jamila. Dia melang

semuanya wis tidur? Jadi serem, kalau tau be

alam sekejap. Suasana menjadi begitu sepi. Semilir angin

Mau apa dia malam-malam begini bawa-bawa nampan?" gumamnya. Karena merasa curiga sekaligus penasaran, Bu Jamila memilih bersembunyi di balik semak-semak. Dari ba

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY