erlari ke arah hutan. Karena sudah terbiasa dan hafal m
on kepada bawahannya begitu keber
ya." Salah satu bawahannya kelelah
et
ng terperanjat begitu mend
ru bawahannya yang segera ber
ak
ak yang dituju, nam
Srak sra
membelakangi untuk mengawasi setiap sisi. Mereka serempak mengeluarkan aura ranahnya, Cor beton 5 bintang energi, sedangkan 2 bawahannya
t! S
uatu yang melesat ke ar
pengecut!
Sting
rkan dari berbagai sisi da
ing tin
tu arah, mengarah kepada s
beton begitu menge
elesat ke arah semak-semak d
g berlawanan ke arah Cor beton, hin
untuk menangkisnya. Kedua pedangnya digunakan untuk menangkis
gg
nya sendiri terdorong ke belakang, lalu
kg
in
ia langsung mengayunkan pedangnya. Akan tetapi, seorang pria ber
gh
embuatnya terlempar beberapa meter ke be
i anak yang sedang tersungkur kesakitan itu. Ia langsung me
bugh
k itu, namun tiba-tiba ada gadis kecil yang muncul. Gadis bernama Kana, ia kin
henti!" teriaknya, namun C
gh
ya hingga tersungkur
ena tendangan yang ba
-sama sampah, walau saling mendukung tid
Akara meludah ke arah Cor
al, cuih!" Cor beton membalas meludah sebelum berjalan pergi, hal itu diikuti keti
ia berdiri, mengamati luka lebam di lengannya. Pada bagian muka, ia tidak mengAkarai luka
adis yang menolongnya, gadis itu mas
njutnya sambil dud
ya mereda dan berdiri, lalu berj
ai dan menceburkan dirinya sebelum menemui Lisa. Saat bertemu dengan gadis bertopeng ane
terbelalak. Gadis bertopeng itu mengangkat kepalanya kembali, lalu melebarkan kedua
memajukan gulungan kertas di
kanannya, gulungan yang sulit, namun ga
berkembang dengan pesat, namun juga bisa membuat
!" seru Akara, lalu gadis be
gelilingi mereka. Ukurannya yang amat besar bahkan dapat dil
namun juga kagum memandangi kubah
nster sekuat apapun tidak bisa menembusnya," ujar Lisa samb
ta
ka. Sambaran listrik membentuk sajak seperti pada altar, namun jauh lebih besar dan
an rasa sakit yang sangat luar biasa," ujar Lisa sambil mele
engan yakin, menunggu sang gad
sihir dengan sajak rumit di udara. Lingkaran sihir be
h kepada Akara. Hal itu dibarengi oleh sambaran petir dari seg
rteriak kesakitan begitu
melanjutkannya. Tangan kirinya menggenggam era
u Akara setelah melih
2 buah energi berbentuk infinite berwarna merah dan biru terang. Energi yang membawa hawa sangat dingin berwarna biru, lalu hawa sangat
unakan sayap atau alat apapun. Diulurkan tangan kanannya untuk menyentuh kubah secara perlahan, lalu muncul energi dingin dari
an
eperti pecahan kaca. Energi penghalang yang harusnya bisa menaha