jangan sampai melukai wajahmu," ucap Akara dengan tenang,
in tinggi, hingga mencapai ranting yang seb
Lisa menunjukkan kedua pedang kayu mi
angsung terjatuh dan membuat Lisa menertawakannya. Akara terus mencoba memanjat hingga beberapa kali te
lidahnya, ia sudah terbang
ingga membuatnya merosot dan len
alam lubang dan dilempari sarang lebah oleh Lisa. Gadis cantik
di meninggalkannya. Kondisi Akara saat ini sudah sangat berantakan, tubuh serta pakaiannya kotor, lalu luka di lengannya dan benjolan di
.
Biru. Di siang hari yang panas itu, Akara berjalan dengan muka yang murung dan sorot matanya begitu sa
kemarin tidak mampu me
menantang tuan mud
enutupi keterkejutannya. Suaranya cukup k
ka berubah menjadi tajam saat meliha
k orang di sampingnya d
rpura-pura tidak tau dan memalingkan wajahnya,
alan, namun tidak lama kemudia
n muda Cor Beton, padahal di
a perbuat di masa lalu, sampai t
api, ia teringat kembali persyaratan yang diajukan oleh gadis bertopeng kepadanya. Setelah
memiliki ay
saja itu karma karena
tu sangat cantik, tidak aku sang
si sontak saja meledak. Kedua pedang kayunya de
iak seorang wanita dari kejauhan, wani
lak, hingga pedang yang adau malu itu sontak pergi, setelah orang yan
kini ia gemetaran dan matanya mulai sembab. Air matanya menet
u dengan begitu riang saa
air matanya, tak ingin
k di depan anaknya, lalu melihat sisa-sisa air matanya dan mengusapnya. Jari
nangis?" u
nar-benar t
idak berani memberi
g saling berbisik lagi, lalu mamanya A
arnya dengan
tau kalau anak itu tidak
n polosnya mengg
mu membuat masalah d
lian segera m
t ini ia baik-baik saja begitu?" ujar salah seorang samb
kuli tuan muda Cor Beton!?" seru warg
ngkat kepalanya. "Aku yang akan memukulin
cengang, memandangi anak kecil
kku pukul saja mereka!" Mamanya Akara berjongkok la
kemudian meraih tangan anaknya dan m
angka akan r
an jatuh jauh
u pintu tertutup. Sedangkan mamanya segera berjongk
il menangis hingga sesenggukan, la
mama ini. Jangan pedulikan ucapan mereka, ingat saja teru
.
dis itu masih ada di sana dan sedang duduk di atas tebing. Melihat k
erada di atas tebing, mengingat kembali pertemuan pertama mer
berada di belakang Akara, d
ngabaikannya dan duduk di pinggir sungai. Anak kecil itu begitu
n kemudian menjentikkan jarinya. Aliran listrik kecil muncul
melompat ke dalam sungai, seda
Akara sambil berus
" seru Lisa yang langsung terbang ke h
dari Lisa muncul, ia melentingkan dan menjatuhkan ranting pohon ke arah Akara. Setelah itu m
egitu kikuk saat melewati hutan, kini dapat melewatinya dengan begitu lincah. Melom
tempat biasanya, ia bertemu dengan tuan mu
samp
g yang ka
ngi jalan Akara dan menge
ngannya dengan begitu kuat,
tiba menghitung jarinya, l
g, tapi aku saja sudah c
Cor Beton dan panik begitu
r Beton sontak kesal, namun tiba-ti
utan melihat tuan Cor Beton!" s
on merasa sombong dan menge