ruh Mas dan Adek cerai, rasanya sakit sekali, Mas. Siapa tahu dengan Mas menikah lagi, Mas bisa punya anak dan k
itu alasannya
ah dengan Dhafina. Di sisi lain, ia juga sedih karena harus berbagi cinta dengan wanita lain di rumah
ng pernikahan Nendra dan Dhafina akan digelar. Semua biaya catering, biaya gedung dan lainnya sudah siap. Tinggal menunggu hari-H
baru di dalam rumah tangganya akan segera dimulai. Apapun bentuk permasal
akan di kediaman orang tua Dhafina. Adhisty turut hadir di pesta pernikahan mer
hadiri acara pernikahan kedua Nendra dengan putrinya. Aminah m
minah hanya berdoa agar pernikahan mereka diberkati dan selalu akur hingga akhir hayat. Begitu acara per
Dhafina dari mulai kamar dan keperluan lainnya. dan sore ini, keluarga Dhafina akan berkunjung ke rumah Adhisty, Dhafina men
tir jika terjadi sesuatu kepada mereka. Adhisty akhirnya berinisiatif untuk menelpon Dhafina. Adhisty mencari ponselnya, tetapi
dhisty lalu berinisatif menjawab panggilan telpon itu karena ia yakin jika panggilan itu dari Dhafina. Adhisty mendekat ke arah sumber
ui aplikasi berwarna hijau, yang lebih mengejtukan lagi untuknya, gambar yang muncul di layar ponsel Nendra adalah potret
, Adhisty masih berharap jika itu bukanlah Dhafina, Adhisty masih berharap jika
a itu tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. "Hallo, Mas. Lama banget sih angkat
ton yang dianggapnya sebagai teman Nendra adalah Dhafina. Ya, Dhafina selingkuhan Nendra. Adhisty merasa
aja, sih?" tanya Dhafin
u kapan sampai, Fin? Mbak udah siapin semuanya di rumah,
bak, Aku sama Ibu sebe
bungan telpon
, Adhisty mencoba membuka pesan singkat dari Dhafina di ponsel Nendra. Begitu semuanya terbaca, Adhisty sangat terkejut begitu me
menahannya dan berpikir secara jernih. Ia tidak ingin terlihat sedang
ya seperti pernah melihat wajahnya, rupanya dia Anton yang selama ini disembu
tahu dengan apa yang terjadi untuk membalaskan perlakuan licik mereka berdua. Adhisty meminum air yang ada di depannya, Nen
stri yang paling baik di dunia ini, be
isa membuat senyum palsu di ujung bibirnya. Adhisty tanpa sadar kemudi
pa kalian sedang bertengkar?" tanya Adhisty membuat