dari dalam rumah megah milik Adhisty yang terdengar nyaring di telinganya. Bak disambar petir di siang bolong, Adhisty Charity ya
tapi semakin lama, semakin banyak hinaan yang terdengar di telinganya hingga
rdengar jelas perkataan dari iparnya tadi, sebuah perintah bercerai yang begitu mudah diucapkan iparnya itu membuatnya sangat muak. Adhisty merasa selama enam
k hanya kali ini Adhisty disakiti oleh keluarga Nendra, cacian dan hinaan sering sekali ia dengar, baik secara langsung maupun tidak. Bahkan adik Nendra
ty sudah berusaha menjadi seorang istri yang penurut, seorang ipar yang baik, juga seorang menantu yang sangat mengho
secangkir coklat hangat, Adhisty kembali mengingat kejadian dua tahun lalu, sembari me
an beberapa camilan untuk mereka, Tania segera menyeruput coklat hangat yang disuguhkan oleh Adhis, tetapi Tania justru menyemburkan coklat hangat itu dari mulutnya dan mengenai baju putih Adhis. "Duh
merasa diperlakukan dengan buruk oleh Adhis, mereka berpikir bahwa Adhis sangat sengaja ingin menjahati mereka. Pa
ia melihat dan memilah bahan apa yang akan dibawa pulang ke rumahnya nanti. Lama mencari, matanya tertuju kepada sebungkus bubuk coklat dan bahan-bahan kue, tak lupa pandangannya
n tidak ada sekardus, lalu bubuk cok
stok makanan, sudah kasih Kakak saja, di rumah Kakak ada Arga yang makan, katanya
a tahu betul bagaimana pedihnya kehilangan kasih sayang dari orang tua, meskipun saat itu usianya sudah remaja tetapi tetap saja dunianya seakan runtuh. Bedanya, orang tua Adhis mengalami kecelakaan dan meningg
a berada di lantai dua rumah Adhis, tepatnya di kamar Adhis, memang sangat tidak sopa
papun dari Adhis. Tania merasa kesal lalu membuka lemari dan menga
antai satu dan menemui kakaknya yang tengah duduk di sofa ruang tenga
kemana, Kak
rumah sebesar ini dan tinggal cuma berdua aja ngapain stok
a anak kecil, siapa yang mau habisin mak
y berusaha tetap tenang dan sabar untuk menghadapi mereka. Adhisty membawakan sekardus mi itu di hadapan Meg
tumpukan baju yang berada di atas sofa, menyadari itu adalah bajunya, Adhis
ak itu emang Kakak pake semua? mending kasih aku
, Dek." Jawaban dari Adhis barsuan tentu
ar, pantesan aja nggak punya anak, sama saudara aja pelit gimana sama anaknya nanti?" Tania
Ingin sekali rasanya berteriak, tetapi ia tidak enak karena iparnya masih ada di rumahnya. Tiba-tiba, suara teriakan terdengar dari lantai bawah, rupanya Mega berteriak meminta
a menghabiskan coklat hangat dan kuenya. Mengingat kembali perl
buat sesuka hati. Adhis tiba-tiba memikirkan hal gila untuk menyelamatkan r
intu kedai kopi, seorang gadis yang baru saja memasuki kedai kopi terlihat sangat anggun d