Warning : cerita ini khusus 21+ Mohon bijak dalam membaca. Terima kasih Amel gadis lugu yang harus menikah dengan kakak ipar dari dosen pembimbing yang selama ini membantu dirinya. Amel tidak tahu jika Barry sudah lama memperhatikan dirinya dan bagi Amel lamaran ini adalah hal yang mengejutkan dirinya. Pernikahan yang dalam benak Amel adalah hal membahagiakan tapi ternyata tidak karena selama ini Barry melakukan affair dengan seketaris yang tidak lain adalah sahabat Barry dan keluarganya dahulu. Apa yang akan Amel lakukan? mempertahankan pernikahan atau mengakhirinya?
Amel gadis berusia 24 tahun, saat ini sedang menyelesaikan kuliahnya dengan bimbingan dari dosen pembimbing yang memiliki gosip tidak mengenakkan sebagai seorang janda dengan anak kembar dan alasan perceraian karena salah satu dosen yang ada di kampus ini, dosen tersebut memiliki wajah lebih dari mantan suami. Amel sendiri tidak peduli dengan gosip yang beredar karena bagi Amel yang terpenting adalah sang dosen mau membantu Amel sampai sejauh ini baik itu skripsi maupun tugas yang lain.
Amel sendiri dekat dengan kembar dan juga adik dari sang dosen, kedekatan mereka terjalin karena Amel sering datang ke tempat sang dosen untuk konsultasi atau hanya menghabiskan waktu dengan sang kembar.
Amel mempunyai dua sahabat yang sangat dekat sejak pertama kali masuk kuliah yaitu Willy dan Vina, awal mula kedekatan mereka ketika masa orientasi siswa dan sikap Amel yang apa adanya dan cuek membuat mereka dekat. Willy lebih dekat dengan Amel dibandingkan Vina karena bersama Amel para penggemar Willy menghentikan langkah untuk dekat dengannya, sedikit banyak Willy memanfaatkan Amel dan beruntung tidak peduli dengan berita yang beredar ditambah lagi mereka tidak menggunakan perasaan selama ini. Vina sendiri adalah gadis yang merantau dan jauh dari kedua orang tuanya, hubungan mereka dekat karena hanya Amel yang menerima Vina apa adanya yang merupakan anak dari istri kedua ditambah badannya yang tidak sesuai dengan porsinya.
"Amel," teriak Vina dari kejauhan membuat langkah Amel terhenti dan menatap Vina "ditunggu Willy di kantin."
Amel mengangguk "aku bimbingan dulu, kamu udah bimbingan?."
"Baru selesai dan tadi ketemu Willy terus minta tolong bilang sama kamu kalau ditunggu di kantin," Amel mengangguk "aku balik dulu."
"Kerja?," Vina mengangguk "hati – hati."
Vina hanya mengangguk lalu meninggalkan Amel, Amel menatap punggung Vina yang semakin menjauh dengan melihat Vina setidaknya dirinya bersyukur diberi keluarga yang saling menyayangi dan penuh dengan cinta. Amel melangkah semakin ke dalam menuju ruangan sang dosen pembimbing yang selama ini membantu dirinya, ketika Amel masuk ke dalam terdapat seorang pria yang berusia tidak jauh dengan sang dosen atau mungkin si pria terlihat lebih dewasa dibandingkan sang dosen, Amel menatap mereka sekilas yang sedang serius berbicara membuat Amel sedikit tidak enak.
"Letakkan aja nanti saya periksa," ucap Tina menatap Amel "lagian sudah benar tinggal beberapa kali revisi jadi tinggal sentuhan akhir saja."
"Kalau begitu saya letakkan di sini ya," Tina menatap lalu mengangguk "saya permisi."
"Kamu ke rumah sakit jiwa?," pertanyaan Tina menghentikan langkah Amel dan dengan segera mengangguk "saya titip tolong berikan pada mereka," memberikan berkas pada Amel untuk diserahkan pada pihak rumah sakit jiwa "nanti saya kabari jika sudah selesai."
Amel melangkah keluar setelah berpamitan dan menatap sekilas pada pria yang berada di ruangan, Amel memikirkan apa pria tersebut mantan suami Tina. Melihat rupanya dan berita yang di dengar kenapa tidak sesuai secara pria tersebut tidak terlalu buruk bahkan bisa dibilang tidak kalah dengan kekasih Tina saat ini, Amel langsung mengangkat bahu karena percuma memikirkan masalah yang bukan menjadi permasalahannya.
Amel menatap Willy yang tampak serius depan laptop yang Amel duga adalah bahan skripsinya, mereka bertiga memang disibukkan dengan skripsi setidaknya mereka tidak berjuang sendirian. Terkadang mereka akan menghabiskan waktu dengan jalan – jalan melepas rasa stres karena terlalu lama menghabiskan waktu depan laptop. Banyak anak yang menduga Amel dan Willy memiliki hubungan dan itu semua jelas salah karena sampai kapan pun mereka tidak akan pernah menjadi pasangan karena banyaknya perbedaan dan lagi pula Amel tidak memiliki perasaan sedikit pun pada pria yang saat ini sibuk dengan laptopnya.
"Serius sekali," tegur Amel membuat Willy menatapnya "skripsi? masih perlu perbaikan?."
"Kamu sudah selesai?," Amel mengangguk "berangkat sekarang atau makan terlebih dahulu?."
"Aku pesan dulu kamu mau?."
Willy mengangguk dan Amel segera memesankan makanan untuk dirinya dan minuman untuk Willy, melihat Willy yang sibuk membuat Amel tidak tega mengganggu sama sekali jadi yang Amel lakukan adalah bermain dengan ponselnya. Tidak lama pesanan datang dengan segera Amel memakannya karena Amel memang menyukai makanan panas karena menurutnya makanan jika panas akan terasa segar dan enak dibandingkan jika makanan tersebut sudah dingin.
"RSJ lagi?," Amel mengangguk "pulang jam berapa?."
"Gak usah jemput nanti aku naik kendaraan online aja lagian kamu bukan siapa – siapa aku dan aku gak enak merepotkan mulu."
"Aku yang selalu merepotkan karena kamu menghentikan langkah perempuan untuk mendekatiku."
Amel tersenyum "bicara tentang fans kamu tadi ada yang kasih surat tapi langsung aku bilang kalau kamu sudah akan menikah."
Willy melotot lalu tertawa "bagus dengan begitu gak akan ada lagi yang ganggu."
Amel mencibir perkataan Willy karena bukan hanya sekali Amel menghalangi perempuan – perempuan itu dekat dengan Willy, Amel sendiri heran bagaimana bisa sahabatnya ini tidak menginginkan perempuan tersebut dan pernah Amel mencurigai Willy sebagai penyuka sesama jenis dan langsung mendapatkan sentilan di dahi Amel. Semenjak itu Amel tidak peduli dengan Willy atas apa yang dia lakukan dan para perempuan itu tidak tersakiti dengan sikap Willy jika sudah berdekatan dengan Willy yang aslinya sangat menjengkelkan.
Perjalanan menuju ke rumah sakit jiwa tidak membutuhkan waktu yang lama karena memang jaraknya tidak jauh dari kampus. Amel sudah berada di sini semenjak bersama Tina dan ini berkaitan dengan skripsinya karena setelah skripsi selesai Amel tidak akan memperpanjang waktu berada di sini yang bagi Amel kurang menyenangkan.
"Di antar pacar?," goda Fatma merupakan salah satu staf di rumah sakit jiwa ini yang dekat dengan Amel "tadi Bu Tina bilang ada titipan buat kepala rumah sakit."
Amel mengeluarkan berkas yang dimaksud "aku serahkan langsung atau titipin mbak?."
Fatma mengambil berkasnya "aku ke ruang kepala dulu nyerahin berkas ini dan bangsal 2 tolong serahkan pada perawat yang berjaga."
Amel menatap obat untuk bangsal yang dimaksud dengan segera melangkah ke dalam memberikan obat tersebut pada perawat yang bertugas di sana. Amel menatap Jihan salah satu pasien duduk dengan tenang, Jihan seusia Amel tapi karena terlalu sering di bully teman – temannya membuat dirinya depresi bahkan berkali – kali mencoba mengakhiri hidupnya dan saat ini keadaan Jihan sudah sedikit membaik meskipun harus tetap dengan pengawasan. Setelah puas menyapa dan mengajak Jihan berbicara Amel melangkah ke tempat bangsal yang dimaksud dan langsung memberikan obatnya, Amel berbicara singkat dengan perawat yang bertugas setelah selesai memilih mengundurkan diri dan kembali ke tempatnya. Berkali – kali Amel melihat lingkungan di sini selalu tidak pernah berhenti bersyukur atas apa yang sudah Amel dapatkan dan dikelilingi orang yang menyayangi dan mencintai dirinya.
Janda, tidak ada orang yang mau jadi janda. Setiap orang ingin pernikahannya berhasil, tapi keinginan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dona mengalami itu semua, menikah dengan pria yang suka melakukan kekerasan bahkan pada saat berhubungan intim. Fandi, pria yang sudah seharusnya menikah tapi kenyataan tidak semudah itu. Kepercayaan dengan wanita berkurang setelah wanita yang dicintainya lebih memilih menikahi kakaknya karena hamil. Fandi dan Dona yang mengalami masa lalu sulit bertemu secara tidak sengaja, kejadian demi kejadian membuat mereka dekat. Akankah mereka saling membuka hati satu sama lain?
Dihukum jadi pacar? Indira benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan hukuman aneh dari senior yang menurut informasi suka gonta ganti pasangan. Tidak tahu alasan jelas tentang hukuman, tidak berani menolak membuat Indira terjebak dengan hukuman ini bersama seniornya, Fajar. Memberikan hukuman aneh pada mahasiswi baru membuat Fajar menganggap sebagai obat traumanya. Menjalin hubungan dengan beberapa perempuan tidak membuat Fajar sembuh, tapi berbeda saat bersama dengan Indira. Tidak mengetahui masalah masing-masing membuat Fajar dan Indira menjalin hubungan sesuai dengan jalannya, selayaknya hubungan pada umumnya mampu membuat mereka dewasa. Apakah Fajar memang serius dengan perasaannya atau menganggap Indira sebagai obat traumanya? Akankah mereka berdua terbuka dengan semuanya?
Tania, merasa bahagia saat Yudi pacarnya dari sekolah menengah menikahinya. Berjuang bersama mendapatkan restu, menemani di saat tersulitnya dan ternyata menjebak dirinya. Yudi menjual Tania kepada Galih, bosnya. Tania harus menemani Galih bertemu dengan investor perusahaan dan pastinya melayani orang tersebut. Pertemuannya dengan Wijaya, tidak lain adalah investor perusahaannya membuat Tania mendapatkan cinta. Wijaya membantu Tania dalam menghadapi segala permasalahannya dengan Yudi, segala cara dilakukan agar proses mereka berjalan cepat. Mereka menikah setelah semuanya selesai, tanpa menunggu waktu lama Tania langsung hamil. Pernikahannya berjalan dengan lancar berbeda saat dulu bersama dengan Yudi. Apakah benar pernikahan mereka berjalan lancar? Tidak adakah masalah dalam kehidupan pernikahan mereka? Sejauh mana mereka menghadapi godaan dari sekitar di pernikahan mereka?
Dila, anak seorang pendiri salah satu pondok pesantren, Gus Wirto, ditaarufkan dengan salah satu santri. Namanya Fabian, mantan pecandu obat-obatan yang sengaja dikirim ke pesantren untuk menjadi pribadi lebih baik. Dila jadi ragu dengan perjodohan tersebut, terlebih lagi Dila sudah memiliki sosok lelaki idaman, yakni Prima, seorang hafiz Quran yang shaleh dan santun. Berbanding terbalik dengan Fabian. Dila ingin berkata jujur pada orang tuanya tapi tidak bisa dilakukan, keinginan kuat untuk keberhasilan proses taaruf ini membuat Dila tidak bisa berbuat banyak, segala cara sudah dilakukan agar batal dan selalu gagal. Saat Dila menyetujui semuanya rahasia Fabian terbuka satu per satu membuat dirinya terkejut. Lantas apa Dila akan tetap dengan keputusan menerima taaruf? Sejauh mana Fabian bisa berubah dari ketergantungan?
Cerita Dewasa! 21+ Emma gadis berusia tiga puluh tahun yang baru saja diterima bekerja di perusahaan H&D Group harus berhadapan dengan pria yang bernama Devan anak pertama dari pemilik H&D Group, kehidupan mereka berdua baik – baik saja hingga kejadian di Kalimantan saat mereka berada disana selama tiga bulan. Emma yang memiliki tunangan dan Devan yang memiliki istri dengan sengaja melakukan pernikahan disana agar apa yang mereka perbuat sah dihadapan banyak orang. Perjanjian mereka perbuat bahwa pernikahan mereka akan berakhir jika Emma menikah dengan tunangannya, pernikahan yang awalnya hanya untuk menghalalkan perbuatan mereka secara perlahan mengubah semuanya dimana Emma secara diam – diam mencintai Devan dan begitu pula sebaliknya. Akankah Devan terbuka pada istrinya? Atau Emma yang akan menerima Devan apa adanya dengan menjadi istri kedua?
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Memiliki wajak cantik dan tubuh sempurna justru mengundang bencana. Sherly, Livy dan Hanny adalah kakak beradik yang memiliki wajah cantik jelita. Masing-masing dari mereka sudah berkeluarga. Tapi sayangnya pernikahan mereka tak semulus wajah yang dimilikinya. Masalah demi masalah kerap muncul di dalam hubungan mereka. Kecantikan dan kesempurnaan tubuh mereka justru menjadi awal dari semua masalah. Dapatkah mereka melewati masalah itu semua ?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?