cepat Barry mengajak Amel turun dan masuk ke dalam rumah, rumah ini masih ada yang membersihkan atas permintaan Barry takut sewaktu – waktu ada tamu atau dirinya ingin menge
," Amel menatap
ng bisa marah Raffi," Barry melingkarkan lengannya dengan memeluk Amel "nanti ki
ap Amel tanpa melepaskan tangan Ba
mel agar menatapnya "kamu serius?," Amel me
kan kepala "bim
embut menyampaikan seluruh perasaannya, melamar Amel itu karena merasa kasihan pada anak – anak dan Tina karena bagaimana pun Barry membutuhkan pendamping dan itu buk
diberikan, pengalaman pertama Amel kali ini bersama seorang pria dengan ciuman panasnya bahkan sampai masuk ke dalam kamar di mana semua serba pertama bagi Amel. Barry yang menatap bibir bengkak Amel semakin tidak terkendali, meskipun sering dirinya meli
berantakan dan tatapan mereka berdua sudah dipenuhi nafsu seolah ingin menuntaskan semuanya saat itu juga, Amel sadar mereka sudah terlalu jauh tapi masih ingin menikmati lebih dengan Barry dan ini adal
Amel menyadarkan Barry dengan segera
ang digunakan hingga nampak jelas bagaimana bentuk payudara serta puting milik Amel membuat Barry terlena, didekatkan bibirnya pada putting Amel dengan dihisap pelan. Amel hanya bisa meremas rambut Barry
ejut dengan perkataan Barry "aku tidak bisa menahan dan cuk
wa semua yang dikatakan Barry memang benar adanya, Amel menatap ke bagian bawah Barry yang sudah menegang karena tampak da
l menunjuk membuat Barry m
biasa dan aku bisa mengatasinya jadi jangan terlalu dipikirkan," ucap Barr
ianya tidak berbeda jauh dengan adiknya Hana. Barry menghentikan tindakannya dengan menatap Amel yang masih memejamkan mata seolah takut akan apa yang akan dihadapinya sebentar lagi. Barry menarik dagu Amel dengan
l membuka matanya dan langsung meletakkan kepalanya di dada Barry, yang dilakukan Barry adalah menepuk punggung Amel pel
ka dirinya melangkah ke luar dari kamar yang mungkin akan menjadi kamarnya esok ketika mereka menikah, bahkan Amel tidak tahu jika Barry harus menahan diri untuk tidak melakukan
di telinga Amel mengagetkan
ku hanya malu dan seperti wanita murahan
ke rumah karena pasti akan terjadi hal yang tidak – tidak
k tidak menyerang Amel karena semua serba cepat dan mendadak. Rasanya setelah ini Barry akan bertemu Siska melepaskan semuanya pada Siska karena tidak bisa meny
dirinya dengan menjadi suami, Barry sendiri melamar Amel awalnya agar si kembar mendapatkan perhatian dari sosok ibu dan itu dirinya dapatkan dari Amel tapi semakin ke sini perasaan tersebut muncul tanpa bisa dihentikan sama sekali, Barry tersadar ketika Amel membuka pintu dan tanpa menunggu waktu langsung turun dari mobil menuju ke rumahnya dengan berjalan
u," Siska menatap Barry
y bahkan panggilan dari Pandu sang suami tidak Siska hiraukan. Malam ini menjadi malam yang panjang bagi mereka berdua dan melupakan keluarga yang menunggu, tanpa Siska ketahui di mana Barry membayangkan Amel ketika mereka di ranjang saling mencari kenikmatan. Membayang
engan kita? Aku tidak mau semua berakhir karena bagai