Warning: 18+ (harap bijak memilih bacaan!) Ini kisah tentang wanita berparas cantik namun memiliki nasib yang sangat buruk, namanya Aletta casandra, gadis cantik dengan postur tubuh perfect yang harus rela di jadikan penebus hutang oleh sang Paman, yang merawatnya sedarai kecil. Kehidupan remajanya di renggut paksa, mau tidak mau harus manjadi budak seks seorang lelaki tampan nan kaya yang merupakan seorang pengusaha muda yang di segani dan ternama, bernama Leonardo Pradungganegara. Lelaki keturunan sultan namun memiliki sifat dan hati yang sangat kejam.
"Bawa dia!" suruhnya lelaki dingin nan tampan pada beberapa lelaki yang memakai seragam serba hitam.
"Siap Tuan Leo!" sahut para pemuda berpakaian serba hitam itu. Tubuh mereka semua terlihat sangat kekar dan berotot, membuat nyali seorang gadis yang sedang menagis pilu sedikit menciut.
"Paman, tolong! Aletta gak mau! Aletta mohon Paman, Aletta sanggup melakukan apapun asal jangan biarkan mereka membawa Letta Paman." Berontak Aletta gadis belia yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Ia memohon dengan sangat pilu, namun jeritan Aletta seakan angin lalu bagi sang Paman, lelaki paruh baya itu bahkan menutup pintu rumahnya masa bodoh dengan jeritan permintan tolong Aletta. Sementara Aletta terus di paksa masuk ke dalam sebuh monio mewah berwarna hitam .
"Diam atau mati!" tegas Leonardo kejam tanpa ada perasaan lelaki itu mencengkram kuat rahang Aletta, membuat Aletta terdiam seribu bahasa dengan wajah pucat pasinya.
Air matanya terus mengalir seiring berjalannya mobil mewah itu yang ia juga tak tau kemana mobil itu membawanya pergi.
"Tuan tolong lepaskan saya, Tuan" rengek Aletta pada Leo yang kini sedang memejamkan matanya.
"Tu-"
"Diam!" bentak Leo mmebuat tubuh Aletta terjengkit, kaget. Aletta kembali bungkam, jujur saja nyalinya benar-benar ciut berhadapan dengan sosok Leo yang terlihat sangat mengerikan itu, wajah lelaki itu terlihat sangat datar, meskipun begitu tak memungkiri jika ketamapanan lelaki itu sangatlah di atas rata-rata. Tak heran pula banyak wanita yang bertekuk lutut di hadapannya,bahkan ada yang rela memberikan tubuhnya secara percuma pada Leo, sang Casanova .
Tak butuh waktu lama , kini mobil mewah itu berhenti tepat di hadapan rumah yang lebih mirip istana bagi Aletta. Mata gadis itu bahkan tak berkedip ketika melihat bangunan besar bak istana di hadapannya saat ini.
"Bawa dia turun!" Titah tegas Leo lagi pada anak buahnya.
Aletta kembali di bawa oleh para lelaki berseragam hitam itu.
"Ih lepas dong! Aku bisa jalan sendiri!" kesal Aletta pada dua lelaki yang kini sedang memegangi lengannya.
"Diam lah Nona, atau kau akan bernasib buruk." Bisik lelaki yang ada di sebelah kanannya.
Aletta mendengus kesal. "Nasib ku memang sudah buruk!" hardik Aletta.
Mata Aletta kembali di buat membesar ketika ia menginjakakan kaki di dalam rumah besar itu.
'Wah ini sih namanya istana, apa dia seorang raja?' batin Aletta bertanya-tanya melihat interior rumah itu sangatlah mewah dan megah, semua furniture di dominan dengan warna emas hingga membuatnya semakin terlihat mewah dan elegan.
"Bawa dia ke kamar !" suruh lelaki bernama Leonardo itu lagi.
"Siap Tuan!"
Aletta hanya pasrah ketika para pemuda beseragam hitam itu membawa tubuhnya ke sebuah kamar.
"Silahkan masuk!" suruh para lelaki itu.
Aleta menatap sebentar kearah mereak, "Hey, apa aku akan mati di sini?" tanya Aletta sedeikit berbisik.
Para pemuda itu saling tatap, "Mungkin saja iya Nona, jadi sebaiknya jaga sikap jika ingin masih hidup." Ucap mereka setelah itu mendorong masuk tubuh Aletta , dan mengunci pintu kamar itu dari luar.
"Hey! Buka! Kenapa di kunci?!" teriak Aletta dari dalam kamar, sembari terus menggedor-gedor pintu kamar yang terkunci dari luar .
Lelah, merasa tak di gubris Aletta berbalik badan, menatap kamar yang berukuran cukup besar itu, di sana ada beberapa furniture yang menurutnya sangatlah bagus. Aletta berjalan perlahan menuju ranjang yang terlihat sangat empuk dan juga indah tentunya.
"Woah sangat empuk, berbeda sekali dengan kasur ku di rumah Paman." Monolognya sembari menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.
***
"Ini Tuan kunci kamarnya."
"Hm." Leo menyambut kunci kamar itu dari anak buahnya, dengan senyuman smirk di wajahnya.
Sementara para asisten rumah tangga yang lain saat ini sedang berkumpul di dapur membicarakan Aletta yang baru saja di bawa ke dalam rumah itu. "Iya masih muda sama kayak aku 'kan?" ucap salah satu dari mereka yang terlihat masih sangat belia, namanya Alia, remaja yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah besar bak istana itu.
Di rumah besar itu tentu saja memerlukan banyak asisten di dalamnya. Jika di tota-total jumlah asisten rumah tangga di kediaman Leo itu menacapai dua puluh lebih, separuhnya merupakan gadis muda yang tak jauh berbeda dengan Aletta, yaitu merupakan tawanan akibat hutang piutang yang tak dapat di lunasi, dan berakhirlah mereka sebagai penebusnya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah itu.
"Iya kayaknya dia bakal bernasib sama kayak kita." Sahut Amel , yang juga merupakan asisten rumah tangga.
"Hey sudah-sudah jangan banya berbicara, riwayat kalian akan sama seperti Lilu jika meneruskannya.
Lilu adalah gadis remaja ynag di bunuh oleh Leo lantaran tak mematui keinginanya. Begitulah Leo, dia merupakan sosok yang sangat kejam. Di luar sana banyak orang yang memujanya sebagai pembisnis handal, tanpa mengetahui sikap kejam di balik ketampanannya dan kesuksesannya itu.
***
Brak!
Pintu kamar Aletta di buka secara kasar, siapa lagi selain Leo pelakukanya. Aletta yang berbaring langsung saja terduduk menatap takut kearah Leo yang tersenyum smirk menatapnya.
"Pakai!" perintahnya seraya melemparkan baju maid ke arah Aletta. Semua pembantu muda di rumahnya itu memang memakai seragam yang sama terkecuali para pembantu yang sudah berumur, mereka menggunakan pakaian tertutup.
Aletta mengambil dan memperhatikan baju yang di lemparkan oleh Leo, mata Aletta seketika terbelalak saat melihat baju yang sangat terbuka.
"Tuan ser-"
"Pakai!" potong Leo membentak.
Aletta kembali bungkam, ia beranjak pergi ke kamar mandi .
"Pakai di sini!"
Lagkah Aletta terhenti, dengan mata membola. "Apa?" cengangnya.
"Pa-pakai di si-sini?" tanya Aletta tergagap-gagap.
"Saya tidak suka mengulang perkataan saya!" tegas Leo membuat Aletta ketar ketir dan dengan sangat amat terpaksa ia menuruti semua kemauan lelaki di hadapannya itu.
'Aduh malu.' Lirih Aletta seraya melucuti pakaiannya satu persatu.
Mata Leo menatap lurus kearah tubuh mulus nan mungil di hadapannya.
Glek!
Satu tegukan ludah dengan susah payah masuk, Leo memalingkan wajahnya ketika melihat tubuh tanpa busana milik Aletta. Gadis itu tidak sepenuhnya telanjang, melainkan ada tersisa Bra dan juga celana dalamnya.
Aletta dengan cepat memakai baju maid yang telah di sediaka. Sementara Leo kembali di buat tercengang melihat tubuh Aletta yang telah memakai baju maid itu, yang sialnya semakin membuat senjatanya di bawah sana semkain berdiri tegak.
"Akh! Shit!" lelaki itu langsung bangkit dari duduknya berjalan menghampiri Aletta yang berdiri dengan kepala menunduk.
Bruk!
Dengan kasar Leo mendorong tubuh Aleta ke ranjang hingga membuat mata Aletta terbelalak, kaget.
Sedangkan mata Leo tertuju pada celana dalam yang terpampang di depannya lantaran rok pendek milik Aletta tersingkap ke atas.
Senyum smirk terpampang jelas di wajah taman lelaki itu.
"Akhh!" pekik Aletta kaget.
"Shit! Kau benar-benar menggoda!" ucapnya dengan tangan yang setia mengelus area kewanitaan Aletta yang masih tertutup oleh celana dalam berwarna putih.
"Shhh! Janganhh Tuanhh!" Aletta berusaha menutupi area kewanitaannya dengan tangan, sia sangat malu saat ini .
"Huust! Diam! Dan nikmati saja , kau pasti menyukainya." Leo dengan kasar menepis tangan Aletta. Namun Aleta tak menyerah, ia masih saja mencoba menutupinya, membuat Leo murka.
"Jangan membuat ku marah! Diam atau mati!" ancamnya dengan tangan yang siap mengambil pistol yang tersembunyi di balik Jasnya. Aleta terdiam dengan wajah yang takut, ia terpaksa memilih diam atau berakhir menyedihkan.
"Buka!" titah Leo menunjuk celana dalam Aletta.
Aletta sedikit ragu, namun ia tetap menurutinya dengan menggigit bibir bawahnya menahan rasa malu setengah mati.
Leo menyeringai menatap lekat kewanitaan Aletta yang sudah tak tertutup apapun, lelaki itu menggigt bibir bawahnya, nafsunya sudah memuncak saat ini, matanya saat ini di sudah di penuhi kabut ngadi . Dengan sedikit kasar ia melebarkan paha Aletta, hingga kupu-kupu milik Aleta merekah akibatnya.
Aletta hanya bisa menutup matanya saat melihat lelaki di hadapannya itu mulai berjongkok.
Slrupppp!
"Akhh!" pekik Aletta kuat tatkala lelaki itu mengisap kuat kupu-kupunya.
"Akhh emphhh!" erangan Aletta tak tertahankan saat merasakan lidah Leo bermain dengan liar di bawah sana.
"Enak? kau menyukainya? Sama saya juga!" ucap Leo mendongak menatap Aletta, sedetik kemudian ia kembali membenamkan wajahnya di milik Aletta yang sudah basah dengan cairannya dan air liur pria itu.
"Akhh Tuan!" pekik Aletta lagi ketika kacang miliknya di mainkan dengan sangat cepat oleh Leo.
"Emm? Kenapa? Enak? Bagaimana dengan ini?" satu jari masuk di lobang surga Aletta mebuat wanita itu memejamkan matanya merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan selama ini.
Wajah Leo terlihat puas melihat wajah tersiksa Aletta yang menginginkan permainan lebih.
***
Di luar kamar, para pembantu yang lain sedang menempelkan telinga mereka masing-masing guna mendengarkan suara nikamt yang berasal dari dalam kamar.
"Tuh 'kan bener , tapi kok jadi pengen di sentuh juga ya, akhh nikamt banget sentuhan Tuanhhh." Ucep Amel berpantasi sendiri sembari meraba-raba dadanya sendiri yang masih terbungkus.
"Iya kita sekarang udah gak pernah di sentuh sama Tuan, bahkan di lirik Tuan pun sudah tidak lagi." Sahut Alia dengan wajah sendu.
"Iya padahal aku mah rela-rela aja di tidurin sampai bengkak juga rela aku mah." Sahut Amel lagi.
"Kayaknya kita bakal gak di pakai lagi deh Mel, 'kan Tuan emang selalu seperti itu, dia tidak pernah memakai dua kali. Di tambah ada anak baru, kamu dengar suara Tuan di dalam, waktu sama kita dia tak pernah menggeram nikmat seperti itu 'kan?"
Amel mengangguk dengan wajah kesal. 'Is aku harus bisa singkirkan tuh pembantu baru.' Batin Amel bertekad.
"Pernikahan ini jangan sampai ada yang tau, kamu pikir saya sudi memperistrimu? Saya terpaksa, jika bukan karena Kakek, saya lebih baik melajang sampai akhir hayat saya dari pada harus menikahimu!" ~Revanno Argandi Putra. "Rere tidak pernah berharap lebih dengan pernikahan kita, tapi Rere akan berusaha menjadi istri yang baik buat Kak Vanno." ~ Reresya Audi Kumalasari.
Namaku Jullyana, namun orang memanggil bento, wkwk tidak-tidak aku bercanda. Orang orang kerap memanggil ku dengan sebutan Sang penggoda. Yups! Mereka menganggapku wanita penggoda. Tidak bisa ku sangkal juga, julukan mereka ada benarnya, karena aku terpaksa menjadi seorang wanita penghibur di club malam. Jangan tanya kenapa dan mengapa? Tentu saja karena tuntutan ekonomi yang sulit. Bagaimana kisah ku? Ayo baca selengkapnya di bawah yaa;)
Pelita Abadisyara terpaksa menikah dengan calon Kakak iparnya. Semua berawal dari kecelakaan yang menimpa Anggun_kakak tirinya. Pelita di paksa menggantikan Anggun menikahi lelaki bernama Bramasta Prayoga.
“Om Singa ini kenapa sih, Baby itu serius Ayo pacaran sama Baby, Baby belum pernah pacaran tau, Baby sangat penasaran seperti apa pacaran itu.” ~Kharisma Baby Arganda~ “Baby pacaran itu di dasari rasa sayang dan cinta, bukan main-main, lagi pula kamu masih sekolah.” ~Rega Pradipta~ “Baby sayang kok sama Om Singa, Baby juga cinta, kata Luna kalau jantung Baby berdebar setiap dekat dengan Om Singa itu karena Baby cinta sama Om Singa.” Rega benar-benar tak habis pikir dengan adik temannya itu. Bagaimana bisa dia memacari Baby yang masih berstatus pelajar. “Baby, perbedaan usia kita sangat jauh, kamu juga masih sekolah.” “Oh ayolah Om, umur hanyalah angka.”
“Tuan, ku mohon jangan-“ “Hussst! Diam! Sudah ku bilang kau milik ku mulai sekarang!” “Saya tidak mau!” teriak Bella. “Aku tidak menerima penolakan!”
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Bagi lelaki lain, menikahi gadis muda adalah keinginan besar mereka, tapi tidak dengan Rayyan, duda berumur 32 tahun yang di paksa oleh ibunya supaya menikahi Mayra. Mayra gadis berumur 19 tahun dan bekerja sebagai guru PAUD sekaligus pengasuh anaknya Rayyan, Asyifa yang berumur 4 tahun. Asyifa, tidak mau belajar dengan guru mana pun, hingga akhirnya bertemu dengan Mayra yang sangat menyukai anak-anak, hingga akhirnya mereka sangat dekat. Melihat kedekatan Mayra dan Asyifa, Ibunya Rayyan meminta Rayyan supaya menikahi Mayra sebagai ibu sambungnya Asyifa, akankah permintaan ibunya Rayyan terwujud?
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih