Namaku Jullyana, namun orang memanggil bento, wkwk tidak-tidak aku bercanda. Orang orang kerap memanggil ku dengan sebutan Sang penggoda. Yups! Mereka menganggapku wanita penggoda. Tidak bisa ku sangkal juga, julukan mereka ada benarnya, karena aku terpaksa menjadi seorang wanita penghibur di club malam. Jangan tanya kenapa dan mengapa? Tentu saja karena tuntutan ekonomi yang sulit. Bagaimana kisah ku? Ayo baca selengkapnya di bawah yaa;)
Namaku Jullyana, namun orang memanggil bento, wkwk tidak-tidak aku bercanda. Orang orang kerap memanggil ku dengan sebutan Sang penggoda. Yups! Mereka menganggapku wanita penggoda. Tidak bisa ku sangkal juga, julukan mereka ada benarnya, karena aku terpaksa menjadi seorang wanita penghibur di sebuah club malam. Jangan tanya kenapa dan mengapa? Tentu saja karena tuntutan ekonomi yang sulit.
Aku seorang janda beranak dua, anak-anakku masih kecil, anak pertama masih duduk di kelas dua sekolah dasar, dan anak kedua masih berumur tiga tahun. Dua-duanya berjenis kelamin laki-laki.
Ayahnya? Ahahah jangan tanya kemana Ayahnya pergi? Karena akupun tidak tau dia di mana, dia lelaki yang dulu sangat aku sayangi dan sangat aku cintai, yang sialnya sekarang berbalik sangat aku benci. Aku tidak tau dia di mana? Dia meghilang begitu saja, pamitnya pergi bekerja eh tau-tau gak pulang-pulang. Persis seperti Bang Jono di lagu Mbak goyang itik. Tapi tidak apa, meski sempat terpuruk dan bersedih, beruntungnya aku memilih tidak menyerah. Alasan utamnya sudah pasti dua buah hatiku yang sangat aku sayangi. Jika saja aku tidak mendengar nasehat Ibuku kala itu, mungkin aku sudah pergi juga, pergi untuk selamanya.
Yahh itu sedikit cuplikan hidup kelamku. Sisanya masih banyak wkwk.
Banyak orang bertanya, kok mau sih kerja haram seperti itu? Kok mau sih kerja murahan seperti itu? Kan masih banyak kerjaan yang lain. Aku terkadang merasa miris dengan cara pemikiran manusia-manusia yang selalu merasa benar dan suci, aku tidak marah di tanya seperti itu. Aku memakluminya, aku sadar tempat aku tinggal adalah Negara konoha yang penuh akan deterjen julid wkwk.
Kenapa tidak kerja yang lain? Rasanya aku ingin tertawa terbahak-bahak saat di tanya seperti itu, lucu sekali pertanyaa seperti itu, di saat kita semua tau seperti apa system di Negara konoha ini, ya kalau tidak ada orang dalam tidak mudah, upsss! Sangat kental kekeluargaannya, sampai-sampai dalam bidang pekerjaan harus mendahulukan keluarga, orang lain mah belakangan, ehh upss keceplosan. Anggap saja bukan begitu, mungkin hanya tidak ada rejeki aku saja untuk bekerja yang jauh lebih baik. Pendidikan ku yang rendah juga salah satu kenapa aku sampai memilih pekerjaan yang sekarang. Ingin bekerja baik, paling banter jadi ART, sedangkan aku punya tanggungan banyak, gajih ART tentu tidak akan cukup. Dan jalan satu-satunnya yaitu bekerja di club malam yang do pandang hina oleh banyak orang.
Bagiku semua itu tidak apa, asalkan Ibu dan anak-anakku bisa makan setiap harinya , bisa terlindung dari teriknya matahari dan dingin serta derasanya hujan. Bagiku tak apa aku mendapat cacian dan hinaan asalkan orang tersayangku masih bisa hidup dengan layak.
Sakitku tidak akan aku hiraukan, asal jangan mereka yang sakit. Tak apa aku di cap buruk karena pekerjaan ku, yang terpenting keluargaku masih bisa tidur, makan dan minum dengan enak.
Hhhh miris bukan? Yaahh begitulah kehidupanku, semuanya hanya bisa menghina dan mencaci. Tanpa bisa memposisikan diri menjadi aku.
Bayangkan saja, di tinggalkan suami dengan dua anak, Ibu yang sudah tua dan di tinggalin hutang sama Almarhum Bapak, tidak ada latar pendidikkan. Bisa kalian bayangkan, apa bisa bertahan di Negara Konoha ini? Wkwkw.
Hanya satu yang menurut ku baik pada diriku yaitu Tuhan memberikan keindahan pada fisikku, aku memiliki wajah cantik dan badan aduhai , yang bisa ku jadikan modal untuk mencari nafkah. Terserah apa kata mereka, mereka hanya bisa berbicara,menilai dan menghina. Toh yang menjalani kehidupan tetap hanya aku.
***
Hari ini seperti biasa aku memulai pekerjaan di siang hariku. Iya aku memiliki dua pekerjaan, jika siang hari aku akan menjadi ART, dan malamnya aku akan bekerja menjadi wanita penghibur di salah satu club. Alasannya? Sudahku bilang jangan tanya alasannya, tentu saja untuk membiayai kehidupan yang pari purna ini.
"Jullya, kamu masih mau bekerja di rumah Pak Edward? Gimana kalau Ibu saja yang gantiin, kamu istirahat dan jaga anak-anak saja." Ucap Ibuku.
Sudah sering pula Ibu ingin menggantikan aku bekerja di rumah Pak Edward, tapi aku selalu menolaknya. Edward adalah nama majikan tempat aku bekerja. Nama panjangnyanya Julian Edward Stewerd, lelaki tampan blasteran Jerman. Dia seorang pengusaha yang kalau siang hari tidak ada di rumah. Aku saja nyaris tidak pernah bertemu, hanya saat pertama kali aku beekerja saja, itupun hanya sebentar.
Aku bekerja di rumahnya hanya pada siang hari saja. Itu juga karena dia tidak suka ada orang lain di rumahnya, dia bilang ushakan sudah pulang sebelum dia pulang.
Menurutku dia lelaki aneh dan dingin seperti psikopat yang pernah aku temui. Oh astaga, jika saja tidak butuh uang, mungkin aku sudah berhenti dari sana, takut saja, mana tau dia beneran psikopat 'kan? Sayangnya aku masih membutuhkan pekerjaan lebih. Pekerjaan di club malam tentu tidak bisa aku andalkan sepenuhnya, Mami hanya memeberi beberapa persen dari hasil pendapatan kami.
Mami itu adalah sebutan buat seorang wanita berisi yang memperkerjakan kami di sana.
"Udah Ibu di rumah aja, tolong jagain anak-anak Jullya, masalah cari uang dan memenuhi kebutuhan kita,itu urusan Jullya."Tentu tidak akan aku biarkan Ibuku bekerja, cukup aku saja yang menderita bagaimana susahnya mencari uang, lagipula aku tidak setega itu untuk membiarkan Ibu yang sudah cukup tua bekerja.
"Revano belum pulang ya Bu?" tanyaku tak melihat anak pertamaku.Namanya Revano Bintang Galaksi. Meski umurnya masih delepan tahun, tapi dia sudah bisa di andalkan dalam banyak hal, mungkin saja keadaan yang memaksanya bersikap dewasa.
"Ini Ibu baru mau jemput Abang, udah kamu berangkat saja sana." Aku pun menganggukkan kepalaku lalu berpamitan pada Kevano. Kevano Bintang Galaksi, Putra keduaku.
***
Baru saja aku keluar dari urmah , aku sudah di sambut oleh tatapan ibu-ibu yang menatapku seakan aku ini adalah sampah menjijikkan. Bagiku itu sudah sangat amat biasa. Aku berjalan tanpa memperdulikan tatapan julid dari para ibu-ibu yang tengah memilih sayur di tukang sayur yang setiap hari mangkal di depan rumah.
"Eh Jullya, mau kerja?" Tanya salah satu Ibu-ibu itu.
Aku tersnyum lalu mengangguk kecil. "Iya Bu." Jawab ku seadanya.
"Kerja di rumah Pak Julian?" Lagi-lagi aku hanya mengangguk.
"Emangnnya gajih jadi wanita penghibur gak cukup Jul? Perasaan setiap malam kamu kerja, masa iya gak cukup."
Aku hanya bisa menarik nafas dalam mendengar lontaran kalimat yang tentu saja cukup menyayat hati.
"Oh atau jangan –jangan kamu sedang berusaha menggoda Pak Julian ya? Pasti susah ya Jul, secara 'kan Pak Julian itu laki-laki yang tidak mungkin mau sama sembarangan wanita."
"Maaf Bu, saya tidak ada sedikitpun niatan menggoda atau apapun itu, saya murni bekerja di rumah Pak Edward."
Ibu-ibu itu saling pandang dengan saling memberi kode dengan lirikan mata.
"Halah Jull, gak usah malu-malu, kita satu kampung ini udah tau kok kamu itu seperti apa."
Huh! Sakit sekali rasanya, tapi tidak apa, aku kuat, hal seperti ini sudah biasa.
"Lagian kalau bukan untuk menggoda Pak Julian apa lagi, ya kali hasil jadi waita penghibur tidak cukup?"
"Iya Jull, masa gak cukup , apa kamu cuma di pake gak di bayar? Aduh murah bangt dong ya?" sahut Ibu-ibu yang lain.
Hhhh aku langsung saja melanjutkan langkahku tanpa menggubris semua perkataan Ibu-ibu barusan. Samar-samar masih dapat ku dengar para Ibu-ibu itu menggosipkan ku dengan mulut mereka yang berbisa dan setejam silet itu.
"Ibu-Ibu kita harus menjaga suami kita dari si Jullya sang Pneggoda itu. Emangnya Ibu-ibu mau di selingkuhin sama si Jullya.Jangan mau kemakan senyuman manis dia itu, itu hanya umpan untuk menggoda para lelaki." Aku hanya bisa tersnyum miris, padahal tidak ada sedikit pun niat ku menggoda para suami mereka.
"Pernikahan ini jangan sampai ada yang tau, kamu pikir saya sudi memperistrimu? Saya terpaksa, jika bukan karena Kakek, saya lebih baik melajang sampai akhir hayat saya dari pada harus menikahimu!" ~Revanno Argandi Putra. "Rere tidak pernah berharap lebih dengan pernikahan kita, tapi Rere akan berusaha menjadi istri yang baik buat Kak Vanno." ~ Reresya Audi Kumalasari.
Pelita Abadisyara terpaksa menikah dengan calon Kakak iparnya. Semua berawal dari kecelakaan yang menimpa Anggun_kakak tirinya. Pelita di paksa menggantikan Anggun menikahi lelaki bernama Bramasta Prayoga.
Warning: 18+ (harap bijak memilih bacaan!) Ini kisah tentang wanita berparas cantik namun memiliki nasib yang sangat buruk, namanya Aletta casandra, gadis cantik dengan postur tubuh perfect yang harus rela di jadikan penebus hutang oleh sang Paman, yang merawatnya sedarai kecil. Kehidupan remajanya di renggut paksa, mau tidak mau harus manjadi budak seks seorang lelaki tampan nan kaya yang merupakan seorang pengusaha muda yang di segani dan ternama, bernama Leonardo Pradungganegara. Lelaki keturunan sultan namun memiliki sifat dan hati yang sangat kejam.
“Om Singa ini kenapa sih, Baby itu serius Ayo pacaran sama Baby, Baby belum pernah pacaran tau, Baby sangat penasaran seperti apa pacaran itu.” ~Kharisma Baby Arganda~ “Baby pacaran itu di dasari rasa sayang dan cinta, bukan main-main, lagi pula kamu masih sekolah.” ~Rega Pradipta~ “Baby sayang kok sama Om Singa, Baby juga cinta, kata Luna kalau jantung Baby berdebar setiap dekat dengan Om Singa itu karena Baby cinta sama Om Singa.” Rega benar-benar tak habis pikir dengan adik temannya itu. Bagaimana bisa dia memacari Baby yang masih berstatus pelajar. “Baby, perbedaan usia kita sangat jauh, kamu juga masih sekolah.” “Oh ayolah Om, umur hanyalah angka.”
“Tuan, ku mohon jangan-“ “Hussst! Diam! Sudah ku bilang kau milik ku mulai sekarang!” “Saya tidak mau!” teriak Bella. “Aku tidak menerima penolakan!”
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....