keadaan segar, saat keluar dia melih
?' batinnya
dress mlik Jullya yang ro
makai b
nelpon asistennya mint
g lama asist
wanita mengenakan kemaj
tadi saya melihatnya, sepertinya dia sedang sedih soalnya saya lihat di
rjaannya, kenapa dia harus menangis
*
erja ke rumah Edward atau tidak. Tapi jika dia turun dia tdak sanggup bertemu d
?" Tanya Bu Sri,
"Enggak kok Bu, Jullya be
ngkat bekerja , toh Edward pasti sud
di samping kampung kecil tempat dia tinggal. Jullya menghela nafas lega s
ngah berpihak padaku.' Bati
ah, pintu dapur tempat biasa ia masuk. Seperti biasa pul
tamu, Jullya di kejutkan dengan E
e
endiri tidak menyangka jika ada Edward di rumah, padahal tadi dia tidak melihat mobil
umah, padahal mobilnya gak
kamu bekerj
jengkit kaget. Perlahan wanita yang tengah memegang sapu itu berbalik badan hin
erjaan saya Pak
akan di lontarkan oleh Edward pada akhirnya. Dia
ini amblilah." Edward meletakkan satu amplop teba
ak menatap lelaki yang menjulan
dan lupakan keja
nya, karena itu pekerjaan saya, dan saya tidak butuh uang Bapak untuk melupa
ap amplop yang tak d
*
t depan kampung. Ia singgah untuk membelikan makanan ringan untuk kedua anaknya. Tak c
a juga?" sapa Bu
." Sahut July
mau membedakan atau bersikap tidak adil sama kamu, tapi saya sudah memberitahu para Ibu-ibu kalau itu semua tidak akan terjadi. Tapi kamu tau sendiri 'kan Ibu-ibu di kampung
arusana. Apa itu artinya dia harus pindah? "Iya Bu tapi saya mohon maaf sekali, untuk w
tidak semena-mena sama kamu, saya sebenarnya kasihan sama kamu Jull, tapi mau bag
m lalu berpamitan
anya bisa keluar dari kampung toxic itu, dia sendiri pun sudah tidak tahan sebenarny
g diri, sementara teman-tamannya bermain bersama-sama. Hati Jullyana seketika serasa teriris-iris melihat pema
panggil J
umringah menghampiri sang Mama. "Mama
ng kok cuma dudu
erteman sama Abang Ma, tapi gak apa-apa kok, mendin
tidak ingin membuatnya sedih. "Abang, maafin Mama ya? Abang pasti tida
enek. Ayo Ma kita pulang saja, Adik pasti sudah menuggu." Jullyana pun tersnyum dan mengangguk, benar kat
gan. Para warga yang melihat itu lantas langsung berbisik-bi
emiliki anak yang cerdas seperti Revano dan Kevano. Setidaknya Tuha
no di depan pintu saat meliha
dia langsung memberikan kecupan-kecupan sayang pada Kevano.
lu mebawa sang Adik masuk
eliin buat Abang dan
ik M
dapur membawa sambak
ll?" sapa Sri ya
sak apa?" Taya J
esukaan cucu-
ini tadi Jully singgah beli sembako yang u
ada kok
au gitu Jullya
aru setelah itu kita
semuak apa kehidupan di luar sana, tapi saat pulang dan melihat senyu
*
oklat yang tadinya ia berikan pada Jullyana. "Kenapa dia bekerja d
lupaka
apa telah selesai di servis atau belum. Dan ternyat sudah selesai, dan s
langsung memberikan perintah. "Riko