empar tatapan haru. Hati seorang Ibu m
Nak? Emangnya teman kamu menjelekkan
nya Papa, terus Mama juga di bilang perempuan tidak benar
rti ini. Dia tidak masalah jika dia yang di hina di kata-kata
ta-kata teman kamu ya, Abang 'kan tujuan
di seorang pilot, sungguh hebat bukan? Dan tentu untuk menggapai cita
ya kalau ada teman Abang yang
ya
ukkan pukul setengah tujuh. Itu artinya
rangkat kerja, Jully
ya?" Aku mengangguk. Lalu b
Adik baik-baik di rumah ya? Jangan bandel, d
ngan khawatir, Abang
k-anak yang pintar seperti mereka. "Anak
ang bergantian puncak
*
u membawa tas yang berisi pakaian. Sengaja aku membawa baju ganti dan t
keluar dari kampung, hingga tiba di
a uangku sudah cukup, aku akan pindah ke kompleks saja, tapi sayangnya uangku belum cukup, ada sih tapi tentu
*
bekerja, aku langsung masuk
k dari rumah aja?" Tanya Heni t
ngan baju mini dari rumah, kamu tau sendiri gimana orang-rang di
nya emang kalau tinggal di kampu
u sih Hen, tapi mau giman
pecial, ihh itu uangnya gede, apalagi kalau kamu bisa menarik perhati
aja y
rezeki nomplok." Aku tersnyum lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk
ti pakaian kamu, kan Mami udah bilang pakai baju yang seksi dan menarik minat, ini apaan?"
hat aku udah siap banget, di jamin tamunya pas
ing kamu ke bawah sana,
delik tajam keada
a, pasti ada saja orag-orang yang tidak suka
!" Mami memberikan ku baju ketat yang
datang pelanggannya." Akupun ke
an aku memoles waja
sepertinya dia habis dari bawah lantai dansa terlihat
u bisa a
amu spesialnya?" Aku m
kamu juga akan masuk bersama Jullya, tiba-tiba tamu special bertambah orang, oh seka
Aaaaa akhirnya kita sama-sama.
kami terdiam saat Sinta masu
*
oleh para tamu special. Sinta dengan bangganya langsung masuk dan melnggok –lengg
kat pria yang lain, kini hanya aku yang tersisa. Ku lihat pria yang saa
ia mendongak aku langsung menu
alah kaget meski sepertinya dia sudah mabuk berat, ter
," gu
tiba-tiba di tarik olehnya hing
ngglkan pergi. Namun sepertinya Pak Edward sudah dikuasi oleh nafsu aki
-p
a berdiri. Keadaan di ruang itu semkain panas, suara desahan dari Hen
minum. Dan sialanya aku baru sadar jika ternyata minuman Pak Edward sudah di beri obar perangsang,
ekali.' Sepertinya obat itu
ibirku dan bibir Pak Edward sudah saling bertaut, sete
*
juga jantungku berdetak cepat saat melihat aku tidak mengenakan sehelai pakaian. 'Astaga!'Aku menoleh ke arah pintu kamar mandi, sepertinya Pak Edward tengah mandi saat ini, tanpa membuang waktu dan melewatkan kesempatan, aku lagsung turun dari ranjang memungut pakaianku, sialnya dress yang ku pakai tadi malam sudah rob