TIGA PERMINTAAN UNTUK SYARAT MENIKAH LAGI?! Apa itu termasuk syarat MUDAH atau SULIT?! "Aku akan menyetujui pernikahan keduamu, asal kamu mengabulkan tiga permintaanku. Bagaimana?" tawar Chika bernegosiasi. "Kamu kira aku jin botol?!" sewot Adnan emosi. "Aku tidak akan berpikir untuk poligami, andai kamu bisa memberikanku keturunan." "Tapi nyatanya tidak, bukan?! Ini tahun kelima pernikahan kita, Mas. Dan aku tidak kunjung hamil. Jadi ayo lakukan ini atau kita bercerai?!" "Kamu mengancam aku?" desis Adnan marah. "Tidak, tapi kamu memaksaku berada di sana, Mas." "Baik, aku menyerah. Lalu, apa permintaanmu?" Secepat pertanyaan itu datang, senyum di wajah Chika semakin merekah. Itu membuat Adnan was-was. Dengan memanjatkan do'a dalam hati, pria berusia 30 tahun berharap Sang Istri yang memiliki hobi Cosplayer Anime, bisa sedikit menggunakan akal sehatnya dalam memilih permohonan. "Aku ingin ikut setiap kali kamu dan Calon Istrimu berkencan." Akan tetapi, harapan itu pupus ketika mendengar permintaan pertama saja sudah di luar batas. "Hah? Apa kamu sudah tidak waras?!" tuding Adnan menggertak. "Kenapa? Apa salahnya? Aku hanya ingin ikut bermain saja. Aku bersumpah, tidak akan menjadi setan di antara kemesraan kalian." Pernyataan nyeleneh Sang Istri semakin memperkeruh suasana rumit ini. Lalu, apa yang harus Adnan lakukan? MAJU atau MUNDUR?
"Aku akan menyetujui pernikahan keduamu, asal kamu mengabulkan tiga permintaanku. Bagaimana?" tawar Chika bernegosiasi.
"Kamu kira aku jin botol?!" sewot Adnan emosi. "Aku tidak akan berpikir untuk poligami, andai kamu bisa memberikanku keturunan, Chika."
"Tapi nyatanya tidak, bukan?! Ini tahun kelima pernikahan kita, Mas, dan aku tidak kunjung hamil. Jadi ayo lakukan ini atau kamu memang ingin bercerai denganku?!"
"Kamu mengancamku?" desis Adnan marah.
"Tidak, tapi kamu memaksaku berada di sana, Mas."
"Baik, aku menyerah. Lalu, apa permintaanmu?"
Secepat pertanyaan itu datang, senyum di wajah Sang Istri semakin merekah. Itu membuat Adnan was-was. Dengan memanjatkan do'a dalam hati, pria berusia 30 tahun itu berharap Chika yang memiliki hobi ber-Cosplayer Anime, bisa sedikit menggunakan akal sehatnya dalam memilih permohonan.
"Aku ingin ikut setiap kali kamu dan Calon Istrimu berkencan nanti."
Akan tetapi, harapan itu pupus ketika mendengar permintaan pertama saja sudah di luar nalar.
"Hah? Apa kamu sudah tidak waras?!" gertak Adnan.
"Kenapa? Apa salahnya? Aku hanya ingin ikut bermain saja. Aku bersumpah, tidak akan menjadi setan di antara kemesraan kalian."
Pernyataan nyeleneh Sang Istri semakin memperkeruh suasana rumit ini. Lalu, apa yang harus Adnan lakukan? Maju atau mundur?!
Kemelut masalah ini dimulai dari pembicaraan di kantornya beberapa hari lalu ....
***
"Hei, Adnan. Lihatlah, istrimu kembali memposting foto cosplay-nya, imut sekali."
Satria menunjukan layar ponselnya pada Adnan dan dua rekan mereka yang lain, Tommy dan Angga. Keempat pria itu memang sedang menikmati makan siang di kantin perusahaan.
"Sudahlah jangan membahasnya," balas Adnan merebut ponsel Satria, kemudian meletakannya ke meja. "Aku sedang tidak mood membicarakan dia."
"Kalian bertengkar lagi?" tanya Tommy.
"Begitulah."
"Kenapa?"
"Ya, biasalah dia tidak pernah mengertiku. Sikapnya seperti anak kecil, kerjaannya tiap hari hanya menonton kartun saja."
"Hei, itu Anime-lah bukan kartun," sela Satria mengkoreksi pernyataan Adnan, pasalnya ia juga merupakan penggemar berat Anime sama seperti Chika.
Adnan mendengkus, "Sama saja untukku, tidak berguna."
"Hei-----"
"Sudahlah, jangan dibahas lagi," potong Tommy menghentikan protesan Satria yang akan kembali mendebat Adnan. "Bagaimana dengan program kehamilan yang kamu dan Chika jalani, apa berjalan dengan lancar?"
Adnan menghela napas lelah. "Tidak, semuanya selalu gagal."
"Kamu tidak mencoba program bayi tabung saja?"
"Tidak, Chika selalu menolaknya."
"Kenapa?"
"Entahlah, dia selalu sibuk dengan dunianya sendiri," keluh Adnan. "Padahal usianya sudah 29 tahun, tapi dia seperti tidak ingin punya anak."
"Mungkin Chika itu Childfree?" tebak Satria kembali masuk dalam pembicaraan.
Adnan menunduk lesu. "Mungkin."
"Kalau begitu kamu ceraikan saja dia, percuma merawat istri yang tidak mau memberikan keturunan," ucap Angga yang sendari tadi diam.
"Hei, tidak perlu seperti itu juga," komentar Satria.
"Apa?" tantang Angga. "Itu sudah keputusan paling bijak, Adnan harus tegas mendidik istrinya sendiri. Lihat, di antara kita berlima yang belum punya anak hanya Adnan, bahkan Tommy saja sudah punya dua."
Adnan terdiam, memikirkan perkataan Angga, sedangkan ketiga temannya yang lain hanya saling pandang.
"Sudahlah jangan ikut campur urusan rumah tangga orang lain, Adnan juga pasti tahu apa yang terbaik untuknya dan Chika," tutur Tommy lalu membuka topik baru seputar pekerjaan sampai jam pulang kantor tiba.
***
Malam hari ....
"Mas bagaimana penampilanku? Apa sudah mirip dengan Hime-chan?"
Baru saja Adnan membuka pintu rumahnya, ia langsung disambut teriakan ceria istrinya yang bercosplay menjadi putri, lengkap dengan aksesoris mahkota mutiara di atas rambutnya.
Sungguh, Adnan lelah seharian bekerja mencari nafkah di luar rumah dan di dalam rumah pun bukan ketenangan yang ia dapat, tetapi masalah yang menambah beban pikiran.
"Chika ...," panggil Adnan pelan.
"Ya, Mas? Cosplay-ku kali ini sempurna, kan? Ayo, berfoto denganku."
Chika memutar tubuhnya untuk menunjukkan gaun cantik yang dikenakannya. Dengan penuh semangat, ia pun memberikan ponselnya pada Adnan.
Adnan yang emosi, lantas membanting ponsel itu sambil membentak, "Chika!"
Chika tersentak, tubuhnya bergetar samar. Ia menatap takut pada Adnan yang terlihat marah besar.
"M---mas, kamu kenapa?" gugup Chika berusaha menggenggam tangan Adnan. "Kamu marah sama aku, Mas? Apa aku berbuat salah?"
Adnan melotot tajam, lalu menepis tangan Chika. "Ya, salah."
"Apa?" tanya Chika.
"Kesalahan terbesarku adalah menikah denganmu."
Deg!
"M---maksudmu, Mas?"
"Aku ingin bercerai! Aku muak hidup denganmu," tutur Adnan sinis.
"Tapi kenapa? Selama ini kita baik-baik. Ah, apa karena Cosplay ini, ya? Aku ... Aku tidak akan memakainya lagi, Mas."
Bergegas Chika mencopot mahkota dan pernak-pernik hiasan yang menempel di tubuhnya.
"Aku janji akan menjadi istri yang baik, tapi jangan ceraikan aku, Mas. Kumohon ...."
Adnan menatap datar wajah memelas Chika, sekali lagi ia menepis tangan Chika yang menangkup menggenggam tangannya.
"Kamu yakin bisa menjadi istri yang baik untukku?" tanya Adnan sangsi.
Chika mengangguk penuh semangat. "Iya, aku yakin."
"Kalau begitu berikan aku keturunan."
Chika terdiam sebentar. "Kenapa membahas itu lagi? Bukankah selama ini kita telah berusaha?"
"Benar, tapi kamu selalu menolak ikut program bayi tabung? Kenapa? Padahal peluang mendapatkan anak dari metode itu sangat besar, tapi kamu tidak mau melakukannya."
"Aku ... aku ...."
"Apa?" bentak Adnan. "Pada kenyataannya kamu memang tidak ingin punya anak, bukan?"
Chika tidak menjawab.
"Hahaha, aku memang salah menerima perjodohan ini, seharusnya aku tidak menikah denganmu," tawa Adnan pilu. "Baiklah, aku akan segera mengurus perceraian kita."
"Tidak, jangan lakukan itu!" raung Chika memeluk tubuh Adnan dari belakang, menghentikan pergerakannya yang akan pergi ke luar.
"Kumohon, Mas. Jangan ceraikan aku, aku tidak mau sendirian," mohon Chika.
Adnan menghela napas, berbalik menghadap Chika lalu menyentuh pundaknya. "Jika kamu tidak ingin bercerai, maka izinkan aku untuk menikah lagi."
"Apa?" pekik Chika terkejut bukan main, ia mundur beberapa langkah sambil menggeleng panik. "T---tidak, Mas. Aku tidak mau di madu."
"Terserah, tapi keputusan ada di tanganmu, ikut program kehamilan itu atau memberikan izin menikah lagi," tutur Adnan. "Malam ini aku akan tidur di rumah ibu."
Setelah berpamitan Adnan pun pergi meninggalkan Chika yang terjebak dalam dua pilihan sulit.
***
Rumah Ibu Adnan ....
"Tumben kamu mampir ke sini sendirian? Biasanya bareng istrimu," tanya Laras setelah menghidangkan segelas kopi hitam di meja, wanita paruh baya itu pun duduk di samping anaknya.
"Dia tidak ikut," jawab Adnan lesu, ia bahkan tak berselera untuk mencicipi kopi buatan sang ibu.
Laras mengernyit. "Lho, kenapa? Chika sakit atau bagaimana? Kok, tidak mengabari ibu?!"
Tidak ada pilihan lain, Adnan pun menceritakan kejadian tadi, termasuk niatannya untuk menikah lagi pada Laras yang mendengarkan dengan baik.
"Benar juga, sih. Ibu juga sudah tidak sabar menimang cucu," tutur Laras setelah mendengar keluhan Adnan.
Laras paham betul perasaan sang putra karena selama ini sebagai Mertua, ia pun selalu disindir ibu-ibu kompleks karena belum memiliki cucu, terlebih dirinya pun seorang janda.
"Bagaimana kalau begini saja?! Bilang pada Chika, kita hanya membutuhkan bayi-nya. Setelah itu, kamu akan menceraikan istri keduamu, jadi Chika tidak perlu takut di madu."
Adnan terbelalak mendengar saran gila dari ibunya, dengan tegas ia menolak. "Tidak, Bu. Aku tidak mau melakukannya, aku akan bertanggung jawab untuk anakku dan istri keduamu nanti."
"Lalu, kamu mau menceraikan Chika begitu? Menantuku yang kaya raya itu?" hardik Laras emosi
Adnan menaikan bahu acuh. "Kalau memang itu pilihannya apa boleh buat?!"
Sontak Laras pun langsung berdiri, raut wajahnya menunjukkan kemarahan. "Jangan gila, Nak. Kita bisa seperti ini karena keluarga Chika, jangan lupakan itu."
"Iya, aku memang gila," sentak Adnan. "Hidup dengan Chika membuatku gila, Bu."
Adnan menunduk frustasi, ia lelah.
Theo tahu dirinya itu jelek dengan kulit sawo matang, rambut ikal dan pendek. Meski kerap kali menjadi korban bullying, tetapi Theo sangat mensyukuri hidupnya yang hanya berdua saja dengan sang adik. Sampai suatu hari, Theo yang tak sengaja membaca Novel terlempar ke dimensi lain di zaman Kerajaan Kuno. Memang bukan masalah jika Theo menjadi protagonisnya, karena si tokoh utama adalah putra mahkota. Sayangnya, Theo terlahir sebagai tokoh antagonis psikopat yang akan dipenggal mati oleh pihak kerajaan. WHAT? KARMA APA INI?!
Dihina karena memiliki paras jelek, miskin, bodoh dan penyakitan, Arkana bangkit kembali untuk membalaskan dendam pada mantan kekasihnya, Felicia yang dulu meremehkannya. Dengan kemampuan unik berupa kebal terhadap rasa sakit, Arkana akan membuat hidup semua orang bagai di Neraka. Akankah Obsesi Cintanya pada Felicia akan membawa kemenangan pada rencana balas dendamnya? Atau justru menjadi boomerang?
Dihina karena memiliki paras jelek, miskin, bodoh dan penyakitan, Arkana bangkit kembali untuk membalaskan dendam pada mantan kekasihnya, Felicia yang dulu meremehkannya. Dengan kemampuan unik berupa kebal terhadap rasa sakit, Arkana akan membuat hidup semua orang bagai di Neraka. Akankah Obsesi Cintanya pada Felicia akan membawa kemenangan pada rencana balas dendamnya? Atau justru menjadi boomerang
"Berkencanlah denganku! Akan kuberikan apapun yang kamu inginkan!" kata Dirga dengan seringai terpoles di wajah tampannya. "Kalau begitu, berikan NYAWA-MU sebagai harga KEPERAWANAN-KU!" Syifa menyahut tak kalah angkuh. Sebagai seorang Milyuner, DIRGA FARAZZ YANN sangat percaya diri bahwa ia dapat memiliki apapun yang diinginkan. Namun, kedatangan SYIFA NURINTAN mengubah perspektif itu dengan mudah. Bagaimana bisa gadis beasiswa itu menolaknya?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Kerap kali dihina dan ditekan dalam keluarga, membuat Karmila bangkit dengan caranya sendiri. Saat ini dia bukan lagi wanita lemah yang hanya bisa menuntut belas kasih dan nafkah dari sang suami. Pun penghinaan ibu mertua serta keluarga iparnya menjadikan pelecut dirinya agar bisa maju dan hidup lebih baik. Suami baik, mertua baik, biar aku saja yang jahat. Akan kubuktikan pada kalian, bahwa aku bisa menjadi wanita sukses dengan jalan yang tak disangka-sangka. Bagaimana perjuangan Karmila yang merajut harapan dan cita demi anak-anaknya dengan memanfaatkan barang-barang bekas, menyulapnya jadi kreasi yang indah dan bernilai jual tinggi. Akankah dia berhasil mencapai semua mimpinya?
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."