u masuk kamar, Mas. Apa ak
ap Adnan yang berdiri sempoyan dengan ma
r, jauh dari pembahasan. Sepertinya memang jiwa pria itu s
encintaiku?" tanya Adnan memegang p
in? Sehingga kamu malu mengakui aku sebagai suami. Itukah alasanmu tid
. Aku t
uk
erkataannya dan memilih mendengarkan keluhan suaminya saja
Adnan mengusap pipi istirnya lembu
menggenggam tangan kanan Chika dan menempatkannya di s
tiba bisa bernapas," keluh Adnan mengiba. "Kumohon
bergumam. "Maaf, M
dnan mendorong tubuh Chika menjauh. "Kamu mema
p benda yang dilewati, Adnan pergi menuju kamarnya. Ia
enar-benar tidak
*
n harin
ut nyeri dan pusing akibat efek mabuk semalam. Namun, ia
a ia menumpahkan keluh-kesahnya pada Sang Istri, ditambah
Agnes duduk di hadapan Adnan setelah meletakan be
berada d
ka l
H
n oleh kekasih gelapnya, sudah pasti itu ada hubunga
gera mengakhiri permainan ini.
mu masih berat melepaskannya. Kamu
gnes adalah kebenaran. Bukan Chika yang takut dicerai
apapun keputusanmu, Adnan,"
ang wanita baik, Agnes. Begitu bodoh suam
kedua larut dalam pikiran masing-masing sampai Ja
tiga permintaan yang dim
enceritakan kejadian malam itu pada
ya meski itu sangat kon
hu sedikit. "Entah
ung k
can, itu akan membuat Chika cemburu, tapi temp
icemburui balik. Namun, nahas itu tidak terwujud kala Chika mengabaikan
ng melamun agar terpokus padanya. "Kamu akan kalah berper
hatian untuknya, ia pun hanya bisa menurut sa
ntai seperti ini, Adn
*
Hari
...
ng biasanya, mereka dijemput pulang oleh pengasuh, tetapi kali ini Adnan-lah
h jika Adnan berbuat sesuka hati. Ingat saja yang menyebabka
nya Asta gembira, di belakangnya si
ada siapa lagi yang me
un sempat bertukar pandang dengan Agnes yang menggeleng, tanda tida
hika," j
n, ia kembali menegakkan tubuhnya. "T
Adn
buat suasana di sek
*
hari
yang tak ingin memancing keributan mengajak Si K
nas-manasinya bahwa ia akan menginap lagi di rumah Agnes. Namun, Chika tid
rsama Agnes dan dua putranya. Sikapnya seakan me
ya sendiri, Adnan memendam kekesalan tiada tara, ia be
an sendiri," komentar Chika saat melihat A
timu yang sudah tumbuh dewasa tapi bersik
aaf, sikapku meman
itanya lagi, k
ngernyit kebingungan, segera Adnan menutup mulutnya rapa
a untuk pergi ke kamar meninggalkan pasangan past
arahan dan Chika
u kesal, Mas. Aku hanya sena
ntuk mengambil perhatianku. Kamu-kan tidak
tidak
akan padaku, bukan? Kamu hanya tahu tentang Husbu-mu, selain itu
terbun
malam," usir Adnan. "Tapi maaf aku tidak bis
al itu membuat Adnan kembali sesak, ia pun berdiri da
an untukku, Mas? Aku ..
panjang, tanpa menoleh berkata, "Besok a
Chika dengan je
mil, aku tida