Linda mngerang kesal dengan tatapan tak percaya terhadap
di pecat!" Teriak Linda tanpa memperdulikan se
mengangkat sebelah alisnya menantang. Linda hanya mend
usin gue, gak akan tuh gue nge-galau ke Club!" Emosi
kalo kamu masih mau meratapi nasib." Linda berhenti memaki
ti
uinya. Linda hanya mengumpat dalam diam. Dia akan selalu
ta ya? Nanti langsung kerungan kepala HRD ya..." dengan senyum manis d
ngkan Linda sedang tertawa puas, se
*
olah dia baru saja membaca nama itu. D
am
Tok
!" Ser
erhasil membuat dua perempuan itu
ajah Dista yang-- bereaksi biasa aja. Tapi ia langsung was-was saat Dista menatap tajam dirinya. "Gak bisa mac
nganterin saya apa mau tetap menyombongkan diri?" Sindir Dista m
ng Dista ke luar, "lo juga ikut!" Seru Leo saat mel
*
udah cemas dan hanya menunduk. Berbeda halnya dengan Dista, wanita itu
lupa." Dista tau Saty
rusan manajemen dan bisnis. Dan kemarin saya di terima magang di perusahaa
ang sedikit ambis dan idealis. Ia akan melakukan apapun aga
u saya maafkan, kamu boleh kembali. Urusan karyawan magan
ak punya pilihan, daripada ia terancam. "Baik pak, s
a seorang. Ia sudah pasrah dan akan menerima
ar penjelasan kamu yang semalam kamu katakan kepada saya." Sa
a alami keluar dari mulut saya sesuai yang saya lihat. Jika pak Sat
ya tersenyum lebar, sangat manis- Dista harusnya mengatakan itu da
nggapan Dista tak akan berhasil. Semua itu Dista pastikan tak akan
ya akan
*
un ia menunjukan rasa gugupnya. Sebelum kesini ia mencari tahu dulu tentang kepribadian kliennya. Tentu harus tau
gga ke titik darah terakhir. Itu semua ia lakukan untuk tetap berada di tujuannya. Yaitu bek
m pria itu berdiri. Dista yang melirik arah pan
" Sapa Dista dengan sedik
gan Frans kliennya. "Siang
ar baru..." Frans terkekeh pelan. Dista bisa membaca dari mimik wajah Frans
Jawab Satya dingin- lebih ke jutek dan kesal. Fix,
etingnya. Sebelumnya siap
ndari, biasa di panggil Dista. Saya karyawan magang di Garda Corporindo, semoga kita bisa bek
lah dengan bos mu." Frans melirik k
ya dengan kesabaran yang sehelai rambut. Senyum so
ulai! Saya ingin melihat kinerja kamu!" Seru Satya, pria it
ng di setiap negaranya. Tentu kita hampir memiliki saham di setiap gedung di Indonesi. Dan beberapa perum di setiam daerah. Dengan perusahaan anda bekerja sama dengan kita jel
ti music, casting, dan juga per flm-an. Dan jangan lupakan hampir setengah dari artis go-internasional di Indonesia di naungi oleh perusahaannya. FD entertaiment melonjak
untuk perusahaan kita?" Tanya Satya, mengetes
ak menghapal data-data perusahaan Frans dia tetap tau, k
donesia atau pun di luar negri. Tapi bukan itu saja keuntungannya, kedua perusahaan akan saling di untungkan jika terlibat dalam project besar.
Prok
saat mendengar penjelasan Dista yang berh
n... tidak terlalu bodoh." Seru Satya dengan santai. Dista mendelik
igus! Parah sih kalo Satya sampe gak nerima kamu, eh tapi kalo kamu langsung di pecat, perusahaan saya pasti menerim
l
a karyawan saya! Gak usah ngada-ngada!" Ucap Satya ke
enganggu waktu sibuk saya!" Dista di buat melongo karena Frans hanya me
Dista. Menurutnya lucu. "Aku sudah menandatanganinya kalo k
arah Dista, "It
lama berkeja sama dengan perusahan Satya." Seolah tau penjelasana Sa
at
*
k k