uk di belakang bersama bosnya- Satya. Penampilannya sudah on-point
nya kesal, ia baru ingat bahwa dirinya belum tidur semalaman. Dan penyakit ngantuknya sekarang kambuh, ia hany
erti alergi atau semacamnya?" Satya menoleh ke arah samping, ka
maksud saya khawatirin kamu, takutnya kamu alergi sesuatu nanti pas kita makan malam, terus kamu kenapa-napa dan saya harus tanggung jawab. Kamu jangan salah sangka yah... saya bersi
dengan calon karyawan magangnya ini. Tapi wanita itu sama sekali tak
asih bernafas kan?" Seru Satya sedikit pan
wajahnya karena sedari tadi terus menunduk. Saat mendongak kepala Dista oleng hingga ja
Dista tak bergeming, karen
Dista yang tengah tertidur. Benar wanita itu te
ena penasaran. Sangat halus dan itu lentik alami tanpa tambahan mascara. Lalu mata Satya beralih ke arah bibir milik Dista, wanita itu mema
atnya Satya terus mendekat hingga nafas mereka saling menerpa di kulit mereka masing-masing. Hidung mancung milikny
iamana, tapi ia juga tidak ingin men
mata sedikit merah, mungkin wanita itu tidak cukup tidur, begitu fikirnya. Tapi tabuhnya sama sekali
u
n merasakan bibirku kan?" Tanya Dista masih dengan mata sayunya. S
k Satya. "Kalo begitu kamu boleh mencobanya..." ujar Dista dengan senyum manisnya dan itu membuat Satya terbengong lagi. Dan ia juga
aknya, tangannya sudah berada di tengkuh Dista, dengan perlahan Satya mendekatkan wajahnya. Ia juga melihat D
l
ke samping. Dengan kesal Satya menegakan tubuh Dista. "Bernai-berannya kam- really? Kamu tertidur di waktu s
*
r di sampingnya bangun, ia tak tega untuk memba
, Satya bisa menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tapi demi... menghilangkan rasa bosannya ia rela mengurangi kecepatannya,
nggal sih?!" Akhirnya Satya tidak bis
n!!" Teriak Satya sangat keras. Tapi apa yang dia lihat, wanit
n, saya akan pecat kamu saat ini juga!"
n.
i orang yang baru saja mengalami gemp
apa saya melakukan kesalahan?" Tanya Dista takut-takut
ansi!" Desis Satya menahan kekesalannya saat kejadia
a akan hal itu. Dan parahnya lagi saya tuh punya kebiasaan ngelantur kalo udah ngantuk berat. Apapun itu kalo ada kata-kata saya yang bikin bapak tersinggung
tidak mengingat tentang insiden itu. Apa harus ia ingatkan? Tapi tunggu... kalo tadi bu
u
kamu mengantuk!" Geram Satya karena tidak ingi
ah... Satya juga tidak tau, ia hanya
sta berharap pria di hadapannya berubah fikiran. Di t
am ini." Satya menyeringai seram
waktu 5 menit untuk membereskan wajah kamu, kalo lebih dari itu kamu saya pec
u ia membuka pouch make up-nya dan touch up kecil untuk mengurangi muka b
t ia sudah keluar dari mobi
kecantikan Dista. Wanita itu kembali o
na
tya, tangannya bergelayut elegan di tangan k
ggil sayang atau mas nanti disana, karena bukan cuman ada cewek gila
asar manusia tidak berprikemanusiaa
ebal
*