h tegang di depannya itu. Pagi ini Anda hendak melaporkan satu hal penting dari Nyonya yan
Anda menyodorkan telepon
Masalahnya, pesan yang disampaikan oleh Anda si orang penting dalam pe
erti biasa, Anda takkan kesal kalau dijawab dengan nada bicara seperti
acara makan malam di hotel f
tanya lagi. Sang lawa
bahkan ucapannya. Sekali Anda menelan ludah tak sedap. Jauh sebelum membicarakan m
nda, punggungnya bersandar di sandaran kursi kerja. Satu tangannya merenggangkan dasi hitam yang melilit di l
uan makan malam yang tidak penting!" Jicko menegaskan. Sekali lagi dia memberitahu Anda untuk melaporkan alasannya
a makan siang bersama gadis anak dari teman arisannya. Dia cantik, kata Anda. Sekretaris nomor duanya ini pernah melih
ah percintaan. Baginya hal itu hanya membuat kepala pusing saja. Dia
guk, sedikit badannya membungkuk, sebelum akhirnya meninggalkan r
a, Jicko suka pada keheningan tanpa adanya gangguan dari orang lain. Menyoal apa yang disam
yang sekarang suda dua puluh sembilan tahun, sudah sepatutnya memiliki istri, membangun rumah tangga dan tentu saja
Jicko sudah bisa berpikir rasional dan secara luas. Belum ada! Yang bisa Jicko lakukan adalah memberikan kebahagiaan sementa
a. Itu saja. Tak ada yang lain. Untuk memenuhi keinginan Maria supaya anak itu segera menikah, mohon maaf saja, Jicko tid
jawab panggilan telepon itu dia sempat terdiam. Ibunya menelpon lagi. Rupanya perintah untuk m
eribu alasan, karena ujung dari acara menghindari desakan sang ibu malah m
Ma. Ada
ali ini, Jicko! Kenapa kamu sela
sakan apa yang hendak diluapkan
Maa
nikah, itu saja. Usia kamu sudah 29. Kamu sudah lebih dari dewasa. Di saat teman-teman Mama yang anak-anaknya sudah memberikan mereka cucu, Mama sendiri cuma bis
kan jadi harapan Mama buat kasih Mama seorang cucu. Kamu bisa melakukan semuanya itu kan, Jicko? Atau kamu
kapan panjang ibunya, "Tol
RLU TERBURU-BURU MENIKAH. MAMA NGGAK BUTUH CUCU. MAMA CUMA MAU LIHAT KAMU SEHAT SA
gi Mama?" Jicko merespon, tetapi ucap
nya cucu itu bukan cuma penting, tapi juga bermakna. Mama cuma mau itu. Mama cuma mau lihat kamu menikah. Membangun rumah
ikannya untuk Mama!" Nada bicara Jicko mulai santai. Dia tidak akan marah-marah atau
u mengabulkan pe
pu!" Jicko meng
gar agak riang. Nampaknya Jicko berhasil membuat perempuan i
ya Jicko. Maria ce
semampu kam
aan Mama yang satu ini. Ta
pa
U
, percakapan keduanya berakhir dengan Jicko yang memutuskan b