elapan. Matahari mulai meninggi, awan cerah, langit biru berpendar. Ba
membicarakan tentang keinginan sang Mama di balairung belakang rumah. Dekat dengan lapangan golf yang l
engan baik kepada Mama. Aku paham, dia pasti bisa mengerti situa
dengan Mama? Kamu kira kalau membicarakannya dengan baik-baik
aknya
a, suka bicara gamblang dan terkadang cerewet. Dia tidak akan berhenti sebelum semua yang dia mau terpenuhi. Aku terlanjur mengia
n, itu harus atas persetujuanku. Ketiga, jangan pernah sakit hati nanti ketika sikapku tidak sebaik yang kamu kira. Keempat, aku terbiasa bicara kasar dan sering mengumpat. Aku tid
ka kamu sudah menikah denganku nanti, kamu selalu harus ada di rumah saat aku pulang. Batasi jam keluyuran, kalau sudah selesai kuliah, langsung kembali. Dan y
menga
atakan apa yang mau kamu katakan. Aku akan i
katanya men
ju dengan persy
kan. Maka tidak ada yang
di. Dan aku akan mempercepat proses pernikahan, supaya tidak banyak waktu yang terbuang." Jicko menga
balairung belakang rumah. Ameera memerhatikan punggung badan
egar. Jicko. Orang ini punya sesuatu yang membuat dirinya seakan takut. Dia berbeda denga
iri di depan meja kerja Jicko. Sekretaris itu di
au nanti ini jadi masalah." Jicko memerintah. Namun belum perintah
Dia aman. Tidak ada lelaki mana
" Jicko mena
memastikannya," kata An
embus pelan. "Baiklah, aku percaya padamu. Kalau begitu, aku mau kamu sekarang te
Pak. Ad
Jicko menj
•
ak semalam membuat Mama agak kurusan. Ameera jadi prihatin. Sebenarnya ucapan Mama soal kematian tidak terlalu serius untuk dikatak
alah orang pertama yang akan khawatir padanya. Maria paham betul perangai anaknya. Dia yang membesarkan pria itu. Dengan
Nak. Mama yang bakal turun tangan." Maria memegang tangan
gapi pembahasan yang ini. Mama memang ambisius soal menikahkan Ameera dengan a
a menggoda, kali ini. Lihatlah senyu
a.
menjelaskan, "Dari senyumnya, matanya sama bulu ma
menerimanya. Diteguk setengah gelas air itu, lalu di
a begitu. Dia juga nggak mau menikah. Mama hampir menyerah. Mama ingin kecewa dengan diri Mama send
jah mulus gadis ini. Wajah yang bertahun-tahun suka diperlakukannya lemb
kamu. Mama menjadikan kamu tumbal untuk Jicko. Kalau Mama egois, kamu bis
kalau Mama orang yang egois. Malah sebaliknya, aku y
sitif." Air mata Maria keluar dari pelupuk retina. Jatuh
. Sebuah perasaan takut dan kecewa pada kegagalan. Ameera seperti tahu beban dan tekanan b