lah mendengar apa yang baru saja Shada kat
njelasan kepada Shada. Kedua mata bronze ter
tentang keluarga maupun kisah cintamu, Ruth," runtut Shada serius
mkan kedua wajahnya. Ia terlihat sedang mengendalikan dirinya
fkan aku," ungkap Ruth seraya meraih kedua tangan
etap menatap jauh ke dalam manik mata wanita
tuk sekarang hidupku masih terlalu sensitif untuk diceritakan. Please, mengertilah.." Ruth
sambung Shada melepas kedua genggaman Ruth la
sore," imbuhnya mengajak Ruth. Ruth se
dengan suguhan semburat merah orange dan kuni
nja yang selalu memukaunya. Tidak dengan Ruth, yang tidak peduli apapun di luar
arus mengembalikan mobil perusahaan serta melakukan check lock absensi kepulangan mereka. Sedangkan untuk
yawan sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Shada dan Ruth menuntun
uth, karena temannya itu sudah bangun beb
tibalah mereka berpisah
th berjalan menghampiri mobilnya samb
rlihat jelas oleh Ruth yang berada cukup jauh dari posisi Shada. Lalu ia masuk ke dalam mobil, membuka
tuh 20 menit saja untuk mencapai tempat tinggalnya. Setelah
ika ponselnya berbunyi. Sontak ia melihat nam
berhasil menempelkan ponsel
seberang teleponnya. Ia tampak mengkhawatirkan
i jalan ya?" Shada mengerutkan dahi, sepertinya
lega yang harus kuurus kerja samanya. Doakan berhasil ya," kata Max
at Max semalam yang sampai menginap di rumahnya
a pintu kamarnya terbuka lebar. Hembusan angin langsung menyeruak bebas
?! Sayang, kau
ya, Max. Aku ingin memastikan pintu kacaku. Bye," gumam
mian kembali mengalun le
mpak Demian mengenakan kaos coklat yang melekat pas pada tubuh berototnya. Ia juga
ndekati Shada dan duduk di sampingnya. Bulu kuduk Shada kembali meremang, nam
lok dan bersinar. Benar-benar ketampanan yang tidak nyata. Ia
hada langsung, namun seketika he
si lebih dulu?" kekeh Demian memperhatikan Shada
pa tebakanku salah?" ungkap Shada berusaha memb
t membelai wajah Shada dengan sebelah tang
u inginkan? Tidur denganku lagi, hmm?" Kali ini
berusaha mengendalikan diri agar tetap tenang. Semua ini demi jawaba
as dari tadi. Lain kali cobalah tidak mengumbar isi
namun juga merasa kagum. Hal itu semakin meng
awab Demi
di pikiranku?" tanya Shada men
ali terkeke
ain-main lebih lama lagi dengan
nyaris berteriak. Baginya Demian ini, meskipun tampan sekaligus misterius, sangat
tik berikutnya, Shada sudah mendaratkan puk
lalu mencoba menyentuh pelan lengan kekar itu. Shada lalu menc
k bisa menembus lenganmu. Siapa kau sebenarnya?" Shada
alah dirinya masih hidup dan bisa bernapas sampai sekarang. Pria tersebut tak melu
. Begitu juga Demian yang hanya diam dan menatap lekat wanita
mpi
rsam