G D
istirahat telah berbunyi, mereka semua berbondong-bondong keluar dari kelas. Kantin adalah t
a. Gadis itu kewalahan melayani para siswa yang ingin meminjam buku maupun mengembalikan buku seperti kasir di mini market yang sibuk melayani pelanggan kesana kema
perpus lebih lenggang sekarang menyisakan beber
ang siang, Bu kasir!
Sofi yang sudah masuk ke dalam perpus
ri Hongkong,
amu pasti lapar j
enganguk de
!" Lia mengangkat kantong plastik
ruang perpus Li!" Rara berkata lirih
pa," ja
aja." Akhirnya gadis itu mengambil kresek yang tadi diba
kan? Gimana tadi kalian j
Rara memudar berubah menjad
awab Rara yang membuat kedu
kita tadi Raza gak jadi
a yang asal bicara ini. Walau dalam hati ia ingin berkata iya, meman
da lagi
membuat Lia dan Sofi m
k a
n Sofi terhenti saat Rara membungkam mulut sahabatnya itu.
s ya?" tanya Lia basa-basi untuk m
awabnya
da putih," ucap Sofi berbisik-bisik pada Rara, ia tid
Bertanduk," ja
ari Rara, sedangkan gadis itu justru ber
mereka, seolah membantu Rara keluar dari mo
r Rara mengusir Lia dan Sofi sambil mendo
am-macam di perp
tanya Rara yang sebenarnya menge
di dalam jangan sampai khi
atnya yang telah berjalan kembali ke kelas sambil cekikikan dan sesekali menoleh pad
TV," teriak Sofi masih
a malas menanggapi Lia dan Sofi yang tel
bergemuruh, ia takut jika tidak bisa mengendalikan hatinya sendiri. Ternyata menyimpan
a melambaikan tangannya di depan wajah Rara, e
dengan pikirannya dan laki-laki ini yang
pontan balik bertanya karena ia b
g bertanya akan tetapi gadis itu malah balik bertanya
memecah meninggalkan ke
pi, saat ini Rara mencoba untuk menyibukkan diri dengan membaca novel di rua
nggil Raz
a tidak ingin menan
n?" tan
berfikir dan mencerna maksu
nghela napas kesal mendengar ucapan Raza, laki-laki di sebela
baca, masih tanya lagi
kesal. Sangat mudah sekali memancing emosinya yang just
anggiln
n gadis itu untuk mengabaikan Raza telah hi
lnya ini. Entah telah berapa tahun berlalu, dulu Rara kecil juga seri
" Sedangkan gadis itu semakin ke
ternyata masih lucu juga," j
laki yang duduk di sampingnya. Rara kaget dengan apa yang diungkapkan Raza. Tiba-tiba saja
a. Rara menelan salivanya dengan susah payah saat menyadari mereka hanya berdua, perlu ditekankan
ni?" kali ini gadis
kurang jelas?"
teman, sana per
Rara di sini!" jawab Raza
apannya. Karena tidak ingin berdebat dengan Raza, Rara yang mengalah. Gadis itu pergi meninggalkan Raza s
G D
u-tunggu oleh semua siswa terutama Rara. Waktu damai di dalam perpustakaan yang ia
enggendong tasnya untuk segera
Tanya Rara pada Raza yan
keluar sama-sama melewati pintu ini, bagian mana yang bisa kamu se
ta laki-
pi Rara harus menerobos keramaian itu karena ia harus menuju ke ruang rapat Rohis. Akan tetapi gadis itu merasa
rah dengannya. Gadis itu hanya mengendikkan bahu acuh. Mungkin saja hanya perasaanny
?" sapa Sofi saat ia melihat Rara yan
awan arus itu gampang." Lia dan Leni t
lian ke sini b
angkah dan berdiri tepat di samping Rara. Seketika membuat gadis itu menyadari jika sejak t
itnya?" ucap gadis itu
menuduhku menguntit, padahal ki
tuh
ucapan laki-laki itu benar adanya. Apakah hanya peras