r? Kamu nggak becanda 'kan
annya," jawab Rachel tertundu
ng membuat Rachel dengan cep
. Ia hanya menatap Intan yang terlihat begitu kecewa padanya. Tatapan mata Intan yang tajam, membuatnya memilih u
gaimana kamu hidup di sini?" ka
tu! Serem tau!" pinta Rachel m
aku tak membayarnya sekarang, bisa-bisa kita akan terusir dari sini
batin Rachel menggigi
bu kontrakan yang mem
tan mondar-mandir ke sana ke
batnya mengintip ke arah luar jendela. Terlihat begit
harus aku lakukan un
ke arah jam tangan yang meli
ngan?" gumam Intan terkejut saat Rachel membuka pint
n penasaran dengan apa ya
kl
ibu kontrakan itu. Dengan senyum manisnya, Rachel mulai bernegosias
" sapa
ya Ibu itu dengan
a mengulurkan tangannya. Dengan tatapan yang masih sinis, ibu itu me
" tanya Rachel yang membuat ibu itu s
i anak jaman now," lirih Rachel yang membuat ibu kontrakan itu sedikit tersenyum akan pujian yang ia berikan. Senyum
. Kenapa ibu tidak buka butik s
erima saya menjadi model," ucapnya menyenggol
berusaha. Apalagi ibu sangat baik hati dan tidak so
t tujuan awalnya ia datang. Dari dalam, Intan hanya bisa menggigit bibirnya seraya me
u dari nenek lampir itu," gumam bat
ah. Jika ada sesuatu, ibu bisa bicara
isanya dia mendoakan aku sakit perut. Tapi, tak apalah dia
akan di depan gadis cantik ini. Dia kan, orang pertama yang
emu dengan kamu, cantik!" tutur ibu itu membelai rambut indah milik Rachel. Dalam h
baikan tangannya seraya menatap ibu kon
n kanannya tak berhenti memegang dad
habatnya mampu mengusir oran
nku ini," kata Rachel mencium jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sesaat, k
habat terbaikku." Intan
kata Rachel memberontak
mpir itu tanpa ada sedikitpun pertengkaran," kata Intan te
ang di sini," gumam batin Rachel senang. Sejenak, Rachel menger
nggak punya uang sama sekali?" tanya Int
u tau kan, aku baru saja kerja belum gajian lagi. Apa nggak sebaiknya kamu pulang
a aku menerima perjodohan itu. Aku nggak mau!" keluh Rachel
k megang uang sama sekali? Kalo kamu masih berhubungan denga
nak untuk berpikir. Intan hanya menghel
sud seperti itu, serius!" ujar Intan seraya mengacungka
jawab Rachel mulai
n di kantor tempat aku bekerja? Siapa tau keterima, a
chel tersenyum senang akan
*
yang di tumpangi Rachel dan Intan. Rachel tak berhent
naik taksi?" lirih Rachel yang t
Intan menatap wajah sahabatnya yang terlihat begitu tersiksa. Rasa kasihan mulai muncul dalam dirinya. Gadis k
lagi, aku juga nggak punya uang. Uangku habis untuk pengobatan ibu di kampung," g
cu? Bagian yang mana?" kata Rachel dengan spont
gkah baiknya, jika kamu tinggal ngontrak sendiri saja!