mengerling saat nama D
aat, kedua matanya mengerling s
tanyanya
mau berbicara ataupun mendengar suara d
seraya mendekap guling membelakangi Int
nya yang terlihat mur
mencoba menggagalkan
el dengan mata ya
tan penasaran. Saking penasarannya, ia be
rengek Rachel
kamu ketrima kerja?" tanya
ni aku benar-benar ngantuk berat," lirih Rachel kemb
adi aku tak pusing sendirian membayar ko
u cerah. Sinarnya mulai menembus dinding
untuk tinggal di kota itu. Ia juga mulai melu
n paduan makeup untuk mempercantik wajahnya. Jari jemari tanganya j
dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam yang seperti jaman s
jadi anak sekolah!" puji Intan mengha
akai pakaian seperti kamu," lirik Rachel dengan wajah
raya mengusap pundak sah
pakaian sepertiku ini. Dan pokoknya, kamu harus semangat dan
r. Kamu tau kenapa?" tanya Intan tersenyum t
gi kalo kamu bertemu dengan pak boss besar. Pasti, kamu akan klepek-klepek dibuat
ing, kita berangkat sekarang! Aku tak mau telat di h
Let's
*
melambaikan tangan untuknya. Ia terperangah, kedua matanya meng
ning servis? Jangan-jangan dia?" t
tnya. Dengan langkah yang pasti dan rasa keingintah
percaya jika sahabat terbaiknya menjad
nti memandang Rachel yang meng
ihat sahabatnya berdiri terpaku di balik pintu
t kerjanya?" gumam batin Rachel b
ntu tersebut. Ia menarik tangan Intan
g, pekerjaan kamu sangat banyak dan harus beran
perti ini?" tanya Intan menu
u harus m
leaning servis?" Intan yang semakin tak percay
, sih?" tanya Intan mende
rima apapun pekerjaan yang mereka tawark
mampuan aku, lho! Dan seharusnya kamu itu menjadi salah satu staff IT atau seke
gi. Aku akan tinggalkan pekerjaan ini. Yang terpenting sekarang, aku bisa bekerja memb
rus menjadi cleaning servis seperti ini,
's
*
mengerjakan tugasnya. Senyum manis i
gelap-ngelap doang," gumam batin Rachel tersenyum seray
ngga, ya? Tangganya ada di ruang pojok sana!" tun
el mengernyitkan keningnya saat
ai tangga juga nggak apa," ledek Hanum
ak Hanum, ada-ada saja, deh!
," kata Hanum membersihkan jendela ka
ng pinggangnya dan men
i seorang Spiderman." Rachel menghela nafas sera
Sejenak, ia berpikir untuk memilih yang mana dengan dua tangga yang terg
u bergantung pada orang lain. Dengan semangat dan pen
n," kata Rachel bersiap unt
ersenyum melihat partner kerjan
dan sekertaris pribadinya. Mereka baru selesai meeting de
pa sadar, ia memegang tangga tanpa melihat ada orang di atasnya. Semua mata hanya ter
aya jika Pak Satria berdiri di bawah tangga t
ati pekerjaannya itu dengan mengena
n sangat bagus," puji Satria
ng tak nyaman bagi seorang CEO. Tapi, Dinda hanya menghela nafas
e," kata Satria yang membuat mereka terkejut akan p
" tanya Dinda memastikan kalo sahab
kan badannya dan terkejut ketik
r