A
Arum, wajah itu cantik, ya sangat cantik. Aslan tahu, bahwa dia bukanlah kekasih Em
slan, sengaja sedikit mengeraskan su
, "tidak, Helena b
pan Helan
yang lalu, ada
enang. "Arum, saya kesana sebentar. Saya m
ya tunggu disini" Emir
annya. Sementara Arum, ada perasaan tidak suka kepada laki-laki bernama Aslan itu. Entahlah
disini, apakah kamu kekasih Emir?"
emannya" ucap
p Arum, "saya senang
sama
enatap Aslan. Aslan menarik tangannya mendekat, Arum hanya diam, ketika tangan hangat dan ka
angan kamu"
ini, wajah Asalan mendekat, hingga di sisi l
. Pernyataan tidak masuk akal, menjadikannya kekasih? Ya Tuhan, apa ia tidak salah dengar? Bagaimana l
lalu menyentak tanganya sekali h
dan wajahnya terlihat serius. Baru kali
mu bisa mendekati s
adi kekasih saya" ucap Asl
n pernah"
eluar dari ballroom. "Dasar, laki-laki
gin sekali menjadikan Arum kekasihnya. Aslan yakin Arum bukan wanita semb
siapa kamu? kenapa kamu
mu bersama say
menarik nafas, Arum akui Aslan tampan. "Kamu gila? Bahkan saya baru mengenal
engenal kamu dulu? Apak
ertemukan laki-laki sintin
ir berlari m
embali menatap Arum, "Pahlawan penyelamat
na. Emir tidak terlalu suka melihat Aslan mendekati Arum. Mengingat Aslan mempunyai reputasi buruk
lalu menarik tangan Arum. Ia berhe
rnah mende
tapnya. Aslan mantap itu dengan penuh arti. Ia tidak akan berhe
, Arum tidak bersuara. Arum tidak
ka, kamu dekat
ejar saya, mengikuti saya dan dia san
, baru kali ini saya melihat laki-laki
a itu malah tidak berhenti berucap. Emir yang awal
uh darinya. Dia meman
walau wanita itu penuh emosi.
*
a seperti ekor kuda. Emir menatapnya dari kejauhan, dress kuning yang dikenakan Arum membuat ia terlihat lebih segar
jam berapa?
napa?" Emir menyes
entar, ingin membeli bebera
kamu per
hanya ingin membeli keperluan wa
tentu saja boleh. Jika kamu per
. Saya bahkan belum genap s
lau begitu. Saya pergi
a menuju pintu utama. Di
*