A
. Arum lalu melangkah keluar dari area rumah. Arum memilih berjalan kaki, untuk menuju supermarket terdekat. Arum tahu London
Arum mendengar suara klakson. Arum menatap sebuah mobil mengikutinya dari belakang. Arum kembali meneruskan perjalanannya tanpa memperdulikan bunyi klakson itu, dan suara klakson itu ke
on itu dibunyikan Aslan, sehingga beberapa warga lokal menatapnya. Bunyi itu klakson itu tidak terdengar lagi. Arum terus
mengikuti say
etika melihat saya? Apa saya te
, "Ya, kamu sangat mengerikan. Saya m
amu mempunyai pandangan seperti itu. Ap
cap. Arum tidak bisa berkata-kata
mau ke
mu tahu, saya
stikan bahw
dak aman berada
an untuk Arum masuk kedalam mobilnya. Arum lalu duduk, mengikuti perintah. Aslan menutup mobilnya
gkap kamu
m Il
mana?" Tanya
tentang saya" Arum jen
ja pertan
ones
. Kamu bekerja denga
Saya disini bekerja, bukan bermain-main se
gitu. Saya akan menggaji kamu
kamu? Mimpi saja, saya tidak akan pernah
ggir jalan, ia menatap Arum.
Wajah itu terlihat serius, "Apa yang
diri, dan
ekali tidak tertarik dengan lak
u dengan berani. Arum melepas sabuk pengamannya, dan ia lalu keluar dari mobil. Arum dengan cepat menutup
*
Arum melirik jam didinding menunjukan pukul 16.20 menit, ia lalu mengeluarkan beberapa bahan makanan. Aru
ap langkah masuk, dan Arum mengerutkan dahi, ia tidak menyangka Emir pul
simpuh tepung. Amir melangkah mendekat, ia ingin tahu apa y
uat apa?"
makanan khas Ind
kso
udah dibentuk bulat bulat seperti ini, ini merup
aktu lama memasak
saja sudah jadi. Kamu tidak
tentu
Setelah kamu mandi, saya pastikan
ke
s ditubuhnya, ya segala apa yang ia kenakan memang tidak sesuai dengan asisten rumah tangga yang ia pikirkan selama ini. Suatu saat ia akan mencari tahu siapa Arum sebenarnya. A
serta kartu untuk Arum. "Ini handphone, beserta
kasih" u
lalu mulai mencicipi masakan itu. Emir makan dala
ng awal" ucap Arum, ia mu
erjaan saya se
u, kamu kerja di
di sebuah
saja" gu
r. Ia lalu menyudahi makan
idak a
menonton bioskop. Saya ingin menon
mengajaknya menonton bioskop b
*