Dean akan mengajukan pertanyaan
antara aku dan Nick?" ula
umayan dekat. Dan jika tentang pekerjaan, kebetulan aku adalah asiste
?" tanya
akan. "Apa masih ada yan
udah memili
u belum.
memiliki kekasih? Apa tabiatnya buruk? Apa ia tidak dekat dengan s
tkan alisnya, tampak h
r dalam urusan pribadinya. Setahuku selama 7 tahun aku mengenalnya, ia tid
ing kenal selama 7 tahun?"
nalnya. Dan saat itu walau aku belum lulus kuliah, ia dengan senang hati memberiku posisi p
nyangka saja ternyata kau sudah lama mengenalnya. Hmm
.. mm ... jika kau mungkin membutuhkan sesuatu, ak
istirahat?"
s mengerjakan sedikit
Dean." Sherly keluar denga
ta Sherly dan Nick sudah lama saling kenal dan dekat. Ia mengingat lagi sikapnya saat menghadap
ean sadar dirinya tadi sudah terlalu sombong dan juga terlalu terbawa emosi. Hanya saja sikap menyebalkan Nick tad
ya berada di apartemen gadis ini, tetapi Dean belum juga bisa mendapatkan yang diinginkannya. Dean
pat mendekati gadis itu dengan mudah. Hanya di sela-sela waktu saat
Yah, kecuali dalam satu hal, gadis itu terlalu bodoh untuk membaca perasaan orang lain kepadanya. Bahkan Nick orang terdekatnya yang mem
tuk mendekatinya hanyalah saat gadis itu berada d
herly sedang meringkuk menyandarkan kepalanya di atas meja dengan laptopnya ya
k. Entah mengapa gadis itu terlihat sangat menyedihkan di mata Dean. Ia merasakan perasaan bersalah
ongkok di sampingnya. Mendesah k
g mendekatinya. Apa yang akan terjadi jika ia diserang?! Mungkin ta
tas saja bocah berisik itu begitu marah saat
a tak dapat menyembunyikan perasaannya? Ia menj
Menurutnya Sherly memang gadis yang begitu ceroboh, salah satu
dur baiknya dengan rambut yang kering. Akan sia-sia semua bukan pe
idak perlu waktu lama untuknya menemukan pengering ram
foto kecil di atas meja rias Sherly. Foto Sherl
elihat foto itu lagi. Memang pertemuannya dengan Sherly bukanlah murni karena kebetulan semata. Dean kemb
Dean. Tetapi ... karena keterikatannya dengan pria yang ada di foto itu, mau tidak mau Dean beralih mengawa
apan gadis itu, hingga suatu hari karena kelalaiannya, gadis i
g hampir pecah itu. Lagi dan lagi gadis itu setelahnya bersikap baik padanya. Karena keberuntungan itulah
nnya. Ia kemudian duduk membelakangi Sherly, mulai menyalakan
tidak terganggu sama sekali dengan suara deru angin hangat yang keluar dari pengering rambutnya. Ditambah s
orang yang pingsan. Bagaimana gadis ini bisa tinggal dengan tenang di sini dengan s
tapi tetap tidak terbangun sama sekali. Hingga Dean seles
mut besar milik gadis itu. Ia memposisikan kepala Sherly agar nyaman dengan posisi tidurnya di atas karpet
ingin membangunkan dan mengusik tidur nyenyaknya. Walau Dean rag
gi sejenak wajah Sherly. Mulutnya yang
sokn
enggugah seleranya. Wangi roti panggang dan
ap Dean sambil berlut
Sherly bangun dengan tiba-tiba begitu saja. Tepat saat ia terbangun, Dean dengan sigap menghalan
begitu terkejut meliha
a ini?" ta
erlu khawatir kau aka
epanikan sudah melandanya lagi saat dilihatnya laptop di atas m
sai!" teriaknya panik. Buru-buru Sherly
kah kau harus sarapa
ahan untuk meeting penting dengan klien kami hari
men Sherly berbunyi. Dean bergegas membuka pintu
bocah berisik ini l
diri di sana. Dean hanya memandang Nick datar tanpa
tanya Sherly
luar. Dean memicingkan kedua ma
k. Kepanikannya kian melanda karena
... pergilah ke kamar mandi, kau tak ingin menerima tamu dengan p
ngar ucapan Dean. Saat Nick hendak melan
bergegas ke kamar mandi. Terburu-buru menutup pintu kam
ang
tiknya. Suara pecahan kaca dari botol yang terdengar samp
rlomba-lomba untuk segera
ngkah Nick. Menahan lenganny
ang?" Dean langsung masuk ke dala
sedikit shock hany
a?" tanya Dean
kamar mandi? Aku panik dan tak sengaja menjat
Dean menahan lengan Sherly. Dengan sigap mengangkat Sher
au lakukan?
hat? Tetaplah di sana sementara
aku saja ..." uc
bala
ecahan kaca. Kau juga jangan bergerak
tamu yang menunggu by the way!! Sherly apa kau baik-baik saja?"
ola matanya. "Bocah
bathtub. Jika sel
an sebotol sabun kepada Sherly.
saja?" tanya Nick
Dean singkat. "Ia han
u kakinya? Parahkah
a sekarang kau terang-terangan mengkhawatirkan
uju ruang TV. Ia sedikit mengerutkan alis
ya Nick, menebak dari bantal dan selimut
as mencari plester dan o
g belum selesai. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia sudah dapat me
ang baik seharusnya kau tidak mengganggunya saat ia s
nya. Baginya bocah berisik yang bernam
aan pada karyawanmu hingga ia terpaksa membawa pekerjaannya pulang dan l
n Nick. Ia kembali ke pekerjaannya y
benarkan perkataan Dean. Ia lalu memutuskan untuk duduk
saling diam dengan pekerjaan masing-masing.
tahan lagi. Ia kemudian menghampiri Nic
rasa nyaman
edikit pun. Ia tetap me
au terganggu?"
g gadis yang tinggal bersama dengan kekas
hanya menjemput asistenku yang keb
ya kesal. Jelas itu hany
asihku."
al
terang-teran
uang-buang waktuku. Sekarang aku memutuskan akan memenangkan Sherly bagaimana pun caranya, dan men
ajam Nick. Ia mengep
tang Nick dengan
a kalau k
tapan tajam. Ego mereka masing-masi
****