/0/7964/coverbig.jpg?v=863aa10477d232801b39e77d0142c1ad)
Lagi dan lagi, Sherly Violeta Dunn kebetulan bertemu dengan laki-laki kumal itu. Dari mulai melihatnya mengais sampah, menolongnya ke rumah sakit, hingga berurusan dengan kantor polisi, semua Sherly alami saat dirinya bertemu dengan Dean Austin J. Badan kekar dan tampang acak-acakannya mengingatkannya pada seekor kucing liar jalanan yang kelaparan dan terlantar di pinggir jalan. Sherly dihadapkan pada suatu situasi hingga akhirnya ia memutuskan untuk menampung pria itu. Apakah keputusannya untuk 'menampung' pria itu sudah tepat? Secara Sherly adalah tipe wanita yang mudah dimanfaatkan. Karena tak bisa berkata tidak pada tampang memelas dan kumalnya pria itu, yang justru menurut Sherly sangat imut! Dean akhirnya masuk ke kehidupan Sherly. Dan Dean sendiri tahu benar apa kelemahan gadis itu.
Sherly Violeta Dunn. Gadis manis, mungil dan langsing itu sedang berdiri di depan cermin riasnya. Ia memutuskan menjepit rapi sisi kanan rambutnya untuk sentuhan terakhir penampilannya sebelum dirinya bersiap berangkat ke kantor.
"Hmm ... sempurna, rapi, cantik," gumamnya mematut diri dengan tampilannya yang dirasa sudah memuaskan.
Gadis berusia awal 25 tahun itu tampak puas dengan padu padan baju kerjanya hari ini. Rok terusan formal berwarna putih selutut dipadu dengan blazer navy ringan yang memberikan kesan manis dan anggun.
Sherly sedikit tergesa saat melihat jam tangannya. Ia harus bergegas agar tidak terlambat berangkat ke kantor. Dengan cekatan ia meraih kunci mobil dan tasnya sebelum akhirnya melesat menuju pintu apartemennya. Terburu-buru mengenakan high heels dan menyambar kantong sampah plastiknya sebelum keluar.
Apartemennya merupakan bangunan yang cukup rapi dan strategis dengan pemandangan gunung dan kota yang saling berdampingan. Karena alasan itu Sherly memilih untuk menyewa apartemennya ini. Dengan kualitas udara yang masih segar dan terjaga di pagi hari, menjadi pertimbangan tersendiri untuknya.
"Oh, aku hampir terlambat," gumamnya cemas ketika ia keluar dari lift
Di sebelah tempat parkir mobil para penghuni apartemen, ada satu bagian tersembunyi di sudut bangunan yang merupakan tempat pembuangan sampah. Pagi ini Sherly hendak membuang bungkusan plastik sampah yang dibawanya ke tempat bak pembuangan.
Saat itu, dilihatnya ada seorang pria sedang berjongkok sambil mengais-ngais beberapa kantong sampah plastik yang terbuka dan tercecer di sana. Pria itu tampak serius dengan kegiatannya, sehingga tidak menyadari kehadiran Sherly dari arah belakangnya.
Sherly mengernyit, sedikit ragu untuk maju. Ia merasa sedikit tidak nyaman dengan kehadiran pria itu. Dari belakangnya, ia dapat mengamati penampilan pria itu yang sangat kumal dengan rambut acak-acakan dan celana olah raga serta kaus yang tampak butut yang dikenakannya itu, membuat penampilannya terlihat sangat berantakan. Hingga Sherly menduga pria itu adalah seorang pemulung.
Pria itu menghalangi sebagian besar jalan masuk yang menuju ke bak pembuangan. Mau tidak mau Sherly harus melewati pria itu untuk menjangkau salah satu bak penampungan sampah.
"Maaf ... permisi, Pak," sapanya takut-takut. Pria itu sedikit menoleh mengamati Sherly sekilas, tetapi tidak beranjak dari tempatnya.
"Bisakah saya lewat sebentar?" ucapnya kikuk sambil memperlihatkan tentengan plastik sampahnya.
Pria itu berdehem, dan tanpa mengatakan apa-apa dengan segera ia berdiri. Badannya tampak begitu menjulang di hadapan Sherly yang bertubuh mungil setelah pria itu berdiri tegak.
Sherly refleks sedikit mendongak untuk mengamati wajah pria tersebut. Kedua matanya tertutup poni yang acak-acakan sehingga ia tidak dapat melihat keseluruhan wajahnya. Rambutnya yang agak panjang terkesan sangat berantakan karena sebagian besar menutupi lehernya. Entah mengapa Sherly merasa sangat gemas hingga ia berpikir ingin sekali rasanya menguncir semua rambut berantakan pria itu.
Pria itu berdehem lagi, seolah memberi isyarat dan mengingatkan agar Sherly segera membuang sampahnya.
"Ah,... ya, maaf!" Sherly refleks membuyarkan pikiran anehnya tentang pria itu. Ia merasa sedikit malu karena sudah berlaku tidak sopan. Sherly kemudian berjalan mendekati bak-bak sampah yang besar untuk segera memasukkan sampahnya. Setelah itu bergegas menuju parkiran mobil.
Sherly sempat menengok sebentar ke belakang untuk memastikan lagi keberadaan pria itu. Benar saja, sekepergiannya, pria itu kembali berjongkok untuk mengais-ngais kantong sampah yang sudah terbuka di hadapannya.
Aneh! Pikir Sherly. Baru kali ini dilihatnya ada seorang pemulung yang berkeliaran di sekitar apartemennya. Tak mau berlama-lama lagi, tanpa pikir panjang ia segera menancap gasnya untuk berangkat ke kantor.
Sesampainya...
Kantor tempatnya bekerja merupakan sebuah perusahaan game online yang cukup maju. Sherly adalah seorang asisten pribadi pemilik perusahaan game online yang bernama Cutie Pie.
"Kau terlambat lima menit Sher," sambut Lucy ketika dirinya memasuki ruangan luas di lantai tiga dimana tempatnya bekerja. Sherly hanya meringis kecil.
Sherly membuka pintu ruang kerja Nick, pemilik sekaligus CEO tempatnya bekerja.
"Morning bos!" sapa Sherly sambil bergegas memasuki ruangan.
Tempat kerjanya berada dalam satu ruangan dengan Nick. Dilihatnya Nick bosnya itu sedang memeriksa berkas di atas mejanya.
"Hari ini kau terlambat lima menit," balasnya singkat.
"Maaf bos karena sudah datang terlambat." Sherly memasang wajah menyesalnya. "Tadi sebelum berangkat saat aku akan membuang sampah, ada pemulung di apartemen kami yang sedang mengais-ngais bak sampah dan menghalangi jalanku dan ..."
"Pemulung?" potong Nick heran. Nick tergelak sambil menggeleng, "Kali ini ceritamu tidak masuk akal. Tidak mungkin ada pemulung yang berani masuk ke sana. Bukankah pos penjagaan apartemen kalian selalu siap 24 jam?"
"Terserah kalau tak percaya, boleh aku membuat kopi dulu, please? Karena tadi aku tak sempat sarapan."
"No. Tak akan sempat. Ayo ikut aku segera, kita sudah terlambat janji temu dengan perusahaan periklanan"
"Oh Nick ..." balas Sherly merajuk. Baru saja sedetik dirinya meletakkan tas kerja, sekarang sudah harus bergegas pergi lagi.
"Cepatlah!" balas Nick. Walau umurnya selisih 5 tahun lebih muda dari Nick, Sherly memanggil bosnya hanya dengan sebutan nama. Begitu juga saat berada disekitar kantor. Pasalnya, Nick tidak mau dipanggil pak atau tuan, atau semacamnya oleh para karyawan kantornya.
Nick menerapkan konsep ringan dan santai untuk perusahaannya, yang memang khusus memproduksi game-game imut dan lucu untuk anak-anak, gadis remaja, dan para wanita. Konsep yang diusung perusahaan game yang didirikan Nick adalah ceria, imut, dan cantik. Seperti gadis yang sekarang berada di sampingnya ini.
Sekeluarnya dari lift, Nick tidak langsung menuju pintu utama. Ia berbelok ke arah kafe kantor yang berada di pojok pintu masuk utama.
Sherly yang sedari tadi memeriksa jadwal Nick dari ponselnya, belum menyadari ketika Nick berbelok ke arah kafe. Nick sampai harus kembali berbalik dan menarik lengan Sherly yang masih tertinggal di belakangnya.
"Hentikan kebiasaanmu menatap ponsel saat sedang berjalan." Nick mengarahkan Sherly pada salah satu kursi kafe. Ia meninggalkan Sherly sebentar dan berbalik sambil menyodorkan bungkusan sandwich dan segelas kopi yang sudah ia pesan sebelumnya.
"Makanlah nanti selagi aku menyetir." ucapnya.
Sherly terkejut, tetapi kemudian tersenyum senang. Nick selalu baik kepadanya dan selalu memberinya kemudahan dalam bekerja.
"Wow ... thanks Bos!" balasnya senang.
Nick tersenyum, "Aku tak mungkin membiarkanmu bekerja dalam keadaan lapar." ucapnya.
Nick sangat puas jika dapat membuat Sherly ceria. Dan salah satu hal yang Nick tahu benar untuk menyenangkan gadis itu adalah makanan.
******
Seorang pria bertopi dan berbaju serba hitam terlihat mengendap-endap di antara bangunan sempit pertokoan. Dia mengikuti sesosok pria lainnya yang sedang berjalan tergesa-gesa di depannya.
Sebisa mungkin ia mencoba berbaur dan berlindung di antara lalu-lalang orang-orang yang melintas. Saat ada kesempatan, pria yang tergesa-gesa tersebut berbelok dengan cepat pada salah satu gang sempit dan melompat masuk melewati tembok yang menghubungkan salah satu bangunan yang ada di dekatnya, yaitu "Heaven Nightclub".
Si pria pengejar berhenti. Ia celingukan dan mencari-cari di antara gang sempit tersebut. Sadar karena sasarannya menghilang, ia membuka topinya dan melemparnya dengan kesal di pinggir trotoar jalan.
"Sial!" umpatnya.
Dilihatnya bangunan berlantai tiga yang ada dibelakangnya dengan seksama. Sebuah club malam berdiri disana. Karena sekarang masih siang hari, club itu masih tutup.
"Heaven Nightclub" tepat pria itu menghilang di belakang bangunan ini. Dalam hati, si pengejar itu bertekad akan kembali lagi segera ke tempat ini.
Jika tertangkap habislah kau! Batinnya geram.
*******
Kisah spin off Lilian (Mera dalam Kiss for Prince Kouza). Warning 21+ harap bijak dalam membaca. Lilian Audrey Grey, gadis misterius yang penuh dengan rahasia kelam dan memiliki kemampuan spesial yang unik, mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Ia mau tak mau harus berurusan dengan Jaden, pria berengsek yang kasar dan sangat membencinya itu. Jaden selalu mengintimidasinya karena warisan dari neneknya yang Lilian terima tanpa sepengetahuannya, membuat pria itu menganggapnya sebagai penipu yang licik. Pria itu selalu mengganggunya, hingga akhirnya Lilian tak berkutik saat dihadapakan pada sebuah ancaman dan perjanjian kontrak mesum tak bermoral secara sepihak dari pria yang membencinya itu. Kontrak apakah itu? Apakah Lilian akhirnya menyetujui kontrak meresahkan yang sangat menggodanya bagaikan madu tersebut dan menyerah pada Jaden? Lalu bagaimana dengan Jaden sendiri? Apakah ia akhirnya dapat melihat Lilian dengan cara yang berbeda saat mengetahui rahasia kelam dan unik tentangnya? Atau ia akan tetap pada pendiriannya untuk menyiksa wanita itu dan menganggap Lilian sebagai wanita penipu selicik ular seperti sebelumnya?
Myan mendapati dirinya terbangun di hamparan padang rumput berbunga yang luas setelah terperosok ke dalam jurang dari tebing yang tinggi, saat mendaki gunung dalam acara kebersamaan karyawan yang diadakan oleh perusahaaannya. Masih dalam keadaan bingung, datang seorang pria yang berpenampilan dan berpakaian asing turun dari kuda putihnya. Ia menghampirinya, berlutut di hadapannya, dan mengulurkan tangannya. "Kau Sang Pembebas," ucapnya kemudian. Siapakah dia? Di manakah Myan berada?
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?