img Bodyguard Mafia Seksi  /  Bab 9 Dibawa Ke Kamar | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Dibawa Ke Kamar

Jumlah Kata:1189    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

birnya. Kenapa yang lain biasa saja? Apakah karena sudah terbiasa? Berarti dia harus membiasa

rol dengan omnya. Avyana duduk di paha kakaknya itu tanpa malu. "Kakak

s yang berat membuat Avyana semakin memonyongkan bibirnya. "Dia menamparmu

u." Avyana mengedipkan sebelah matanya ke arah Drystan yang melongo tidak percaya dengan perkat

ngsung menunduk, menekuri sepatu

gan seperti itu, Kak. Aku tidak pernah salah memilih. Tung

ngnya, membayangkan Dryst

a hijau Drystan. "Jangan menunduk." Dia menepuk punggung Drystan lumayan kencang. "Punggung harus tegap dan pandangan mata lurus ke depan. Sedikit busungkan dada dan tangan terkepal di samping badan. La

ki kekuatan di kaki, dapat berlari mengelilingi lapangan sebanya

ungkin dia bisa berlari dengan cepat seraya membawa bom ke markas

. Membawa bom? Maksudnya dia dijadikan umpan?

dia melakukan itu." Avyana memeluk Drystan dari bel

aknya biarkan dia melakukan pelatihan itu." Roman menepuk pundak Drystan cukup kencang sebelum me

rus dia jaga agar tidak diambil. Lalu matanya bertemu dengan Adrastus yang me

rastus, singkat, padat, dan menyaki

yana berkata pada kelima bodyguard-nya yang berdiri di belakangnya. Setelah itu d

ab Drystan deng

bulu di sekujur tubuhnya berdiri, merinding dan seperti ada

lihat. Dia menyeruput minuman. Penasaran, kapan kiranya Avyana merasa bosan terhadap Drystan? Dia pun heran

ing berpandangan, lalu menatap pint

hari nanti dia akan merepot

rlari, aku pikir tidak terlalu b

kungan yang baik," ucap Newt yang waktu itu dis

emang berbeda." Mata

n kita berada di sini," ucap Rona

, mungkin Drystan bekerja di per

a, serempak semuanya ke kamar. Dia melirik kamar Drystan

*

Drystan!" Avyana memelotot tajam. "Masuk." Avyana mendorong tubuh Drystan dengan kesal hingga la

nekin, hanya matanya yang bergerak gelisah. K

Avyana ke kamar mandi setelah

di sini, dia merasa sebentar lagi dia akan kehilangan kewarasannya. Memiliki bos wanita yan

ucat Drystan. Entah kenapa dia menikmatinya. Dia membuka jas hitam yang bodyguard-nya itu kenakan. Drystan tida

rti akan meloncat keluar saking kagetnya. Bagaimana tidak? Avyana memeluknya dan meletak

Drystan. Semakin kencang debarannya dan tubuh yang menegang kaku. Avyana tidak dapat menah

ya mengenakan kaos putih dan celana jins pendek. Drystan menengadahkan kepala. Tuhan. Ini merupakan cobaan terberat dalam hidup

i telunjuk Avyana bermain-main di d

tan memelotot. Ke

ena, padahal bukan aku yang memberi tahu kakak. Bahkan kemarin aku kaget, mendenga

ar Avyana tidak memberi tahu Morland ata

berbeda warna itu saling bersitatap. "Kenapa baru sekarang kita bertemu?" Dia mengelus pi

rcaya diri, tetapi dari kemarin Avyana selalu me

u berbeda." Senyuman menghiasi bibir

mengerjapkan matanya. Kenap

mpuk karena ada rompi antipeluru yang berlapis-

da yang

ku hanya ingin leb

ood, cerita seperti apa yang dapat mengembalikan moo

img

Konten

Bab 1 Siapa Mereka Bab 2 Tawaran Pekerjaan Bab 3 Avyana Keras Kepala Bab 4 Resmi Menjadi Bodyguard Bab 5 Pelatihan Bab 6 Kelakuan Bos Bab 7 Suasana Berubah Bab 8 Terasa Menegangkan Bab 9 Dibawa Ke Kamar Bab 10 Bos Sedang Bad Mood
Bab 11 Menggigil
Bab 12 Janji Avyana
Bab 13 Pasti Berhasil
Bab 14 Mendalami Peran
Bab 15 Pipi Merona
Bab 16 Ketahuan
Bab 17 Drystan Banyak Akal
Bab 18 Bagaimana Jika Tidak Terpaksa
Bab 19 Tebak-Tebakan
Bab 20 Berhasil Membuktikan
Bab 21 Perasaan Bersalah
Bab 22 Salah Siapa
Bab 23 Bukan Mimpi
Bab 24 Good Job, Drystan
Bab 25 Secara Impulsif
Bab 26 Selamat Ulang Tahun, Bos
Bab 27 Bingung dan Gugup
Bab 28 Menabur Rasa Curiga
Bab 29 Batasan yang Telah Digariskan
Bab 30 Wahai Tuan Pendongeng
Bab 31 Kira-Kira Apa Saja Rencana Avyana
Bab 32 Mulai Membuka Diri
Bab 33 Bos Belajar Membuat Kue
Bab 34 Perlakuan yang Tidak Terduga
Bab 35 Napas Buatan
Bab 36 Alasan Avyana
Bab 37 Saling Menyadarkan
Bab 38 Kehangatan di Malam Hari
Bab 39 Penyusup yang Mengganggu Keromantisan
Bab 40 Menjadi Tawanan
Bab 41 Misi Penyelamatan
Bab 42 Suara Bising
Bab 43 Surat yang Membisikkan Rindu
Bab 44 Percayalah Padaku
Bab 45 Hati yang Mengeras
Bab 46 Waktu Berlalu Begitu Cepat
Bab 47 Diganggu Ketika Sedang Bersama
Bab 48 Ruang Bawah Tanah
Bab 49 Sudut Pandang yang Berbeda
Bab 50 Dikejar Musuh
Bab 51 Tanpa Belas Kasih
Bab 52 Akting yang Bagus
Bab 53 Pagi yang Berbeda
Bab 54 Mendapatkan Ancaman
Bab 55 Keputusan Sepihak
Bab 56 Hari yang Menyebalkan
Bab 57 Menyesal
Bab 58 Amarah yang Terpendam
Bab 59 Memilih Kamu
Bab 60 Menjadi Milikku
Bab 61 Keputusan
Bab 62 Bersama Tanpa Perlu Takut Diganggu
Bab 63 Mendapatkan Restu
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY