y Re
*
kan h
arena ia akan tidur lebih lama dan nyenyak mengisi akhir pekannya. Karena
ggilan tidak terjawab dari Grace. Tidak butuh waktu lama ponselnya kembali bergetar "Grace C
suara serak khas bangun tidur, ia meng
ga sebelah? Lo belum cerita deh, pe
menyamping, "Ya, gitu aja. Dia na
lo jawa
ma dia berhadapan. Tapi dia nggak percaya gitu," Krystal ma
gue ngintip dia setiap h
er
u lah. Gila aja kalau sampe ngak
wa, "Terus-terus
anya
e R
apa, enggak jelas banget. Ya gitu aja
rangnya?" Tan
may
Brian, Erne
njulang tinggi dengan kokohnya di sana. Semua pria yang Grace sebutkan itu memiliki wajahnya rupawan, tubuh sempurna dan pekerjaan mapan. Namun yang memenuhi is
fisik Ra
! Se
, se
doi sek
, em
us-t
Malam ini jam sepuluh, d
nnya lalu berlalu dari hadapannya. Katanya beberapa hari ini mobil Austin ma
! Se
ah se
s lo
gak
a nungguin
gak tau Grace.
g nggak?" Tan
lo, lo mau nggak
ya sama teme
gak
gian dia ngajak lo,
nggak aman banget ka
da Ray, a
ari Hon
dinginkan antara ia dan Ray. Masalahnya tadi malam saja, pria itu sudah lancang mengecup leher dan tan
agian ini kesempatan lo kenalan
-mantan gue juga
selama ini. Emang lo enggak penasaran sama dia? Udah cap
mah ngompor
mpatan ini. Lagian apa salahnya kalau ke Fable send
, ya. Gue ngga
an ke Fable nggak mungkin di bunuh, palingan Ray
parah s
gi coba tujuan ke Fable berdua bareng cowok,
ah
an hangatin ranjang lo. Emang nggak pengen? Udah
r-bener! Emang g
ernama, cantik, velue bagus. Walaupun gitu, lo kan pasti
a dia juga lah. Nant
us lo mau sama siap
owok tapi ng
stalking, masih
"Ah, udah deh,
tang nanti?"
a membuka horden yang tertutup, i
stal, seketika pikirannya buntu
s, warna item atau warna merah
repare untuk bertemu dengan Ray? What? Apa ia tidak salah melakukan ini untuk bertemu Ray? Ray itu siapa, sehingga ia perl
untuk bertemu dengan Ray. Ia yakin jika pria itu mengetahui kalau ia se
e d
aju yang mana?"
bias
dyc
n panjang. Ogah gue nampakin badan
s juga sih kalu bodycon tertutup git
, l
andi dulu
ah
ke dalam kamar mandi. Ia akan mandi, setelah itu brunch yang dibuat oleh bibi. Ia hampi
*
anya. Ia mendengar beberapa hipotesa menjelaskan kenapa saat ini punya persepsi percepatan waktu seiring bertambahnya umur, waktu rasanya lewat begitu saja, Minggu demi Minggu,
ktu terasa lebih cepat dan berulang. Krystal menarik nafas, ia menatap langit sudah gelap, ia melihat jam sudah menunjukan pukul 21.00 menit. Ia ha
ari, ia mengambil bodycoon dress berbahan bludru berwarna merah maro
a satupun kekurangan pada penampilannya. Ia melihat ke arah jendela kamar, dan ia mengintip. Ia tidak melihat p
l dari pada pergi menggunakan taxi. Ia tidak ingi
ibi yang mengikuti langkahnya dari belakang,
kelua
Grace?" Tan
sendiri, pak
bil dan motor di hadapannya. Krystal tidak tahu apa yang ia pikirkan, ia mau saja bertemu dengan Ray di Fable. Namanya Ray, selebihnya ia tidak tahu apa-apa tentang pri
*
lihat banyak sekali muda mudi yang baru saja tiba dan memasuki club. Krystal menatap ke arah layar ponselnya menunjukan pukul 22.10 menit, ia masuk bersama pen
upakan pertama kalinya ia pergi sendiri ke club. Ia melihat banyak sekali muda-mudi di dalam dari kalangan usi
usic dan alkohol. Krystal merasakan tangan di tarik oleh seseorang, otomatis ia menoleh ke belakang. Ia memandang seorang pria menge
wanita itu telat sepuluh menit dari yang di janjikan. Ia menatap penampilan Krystal wanita
ng yang dapat dibeli. Dia memiliki skill dan bakat yang diimpikan semua wanita di luar sana, kari
cap Ray, ia merapatkan jemarinya ia m
ingkatkan volume suaranya karena den
y dan Krystal tidak ada pilihan lain
*