y re
*
u dari kejauhan, ia dapat melihat secara jelas bahwa dia memiliki rahang yang tegas, hidung mancung da
berapa detik menatap dari kejauhan, alam sadar Krystal berbunyi. Kini yang ia lakukan berd
ekarang justru dirinya sedang di tatap balik oleh pria di balik horden di samping rumahnya itu. Ia yakin
mbil handuk kimononya dan ia kenakan segera. Ia melangka
ukur kalau dia masih berpakaian underwar
itu untuk masuk ke kamarnya. Ia bisa membayangkan bagaimana tubuhnya tadi berjalan, tiduran di kursi malas dengan kaki terangkat sambil menelfon E
. Krystal mengambil ponselnya di meja. Ia mencari nomor Grace, Grace harus tahu apa yang telah ia a
cap Grace yang baru
lo tau
ngung, ia melangkah m
a. Tetangga gue nginpitin gue!
riu
ah! S
ucap Grace sem
e tadi ngg
lo nggak
horden gue. Gue nggak sadar, setelah selesai nelfon Ernest, gue baru sadar kalau jendela sebelah natap gue. Wel
eli, "Terus tampangnya gim
ri jauh, Tapi nggak tau kalau
g lumayan, bera
knya
u dia tau ya kalau gue
riu
urang yakin. Tapi ka
o ngintipin dia?" Gr
an git
Selama
Jam enam dan jam tuju dia pasti di sana. sedangkan gue
ng, lo ketemu
gimana dong?"
ang-terangan gitu ngadepin lo, seolah lo nantan
aja neke
r di kursi, "Semoga aja dia nggak ta
ga aj
i jendela, masih
takut
g, masih ad
ela sebentar, ia tidak mendapati pria itu di san
gak
lah kal
apati pria itu disana. Beberapa detik berlalu
pintu gua," uca
ia
lagi. Tapi perasaan
n tamunya tet
gak mungkin lah,
a nekad, karena u
kut-nakuti
pintu lo sana
a, ia membuka hendel pintu. Ia me
am,
bi. Ad
mu nyari
al terangk
ay, tetangga sebela
ay
etangga sebe
ria bernama Ray, mau itu teman dari primary school hingga study in Paris, ia sama sekali tidak pernah mengenal nama Ray. Satu-satunya pria bernama Ray itu adalah tetang
mpat Krysta
"Kenapa nggak di usir aja b
Soalnya non enggak ad
giman
kalau non Krysta
ria itu sudah tahu kalau mereka saling menatap, masa dalam wakt
ke bawah," uca
k, n
lihat bibi turun ke bawah. I
cap Grace, ia mendengar percakapan
, de
tetangga
e gimana nih. Nekat banget tuh ora
lo hada
ia, Grace!" Ucap Krystal panik, ia ingin
ngomong a
elama ini gue nggak sengaja ngintipin, lo. Gue n
liat dia selama ini. Karena posisinya emang berhadapan de
itu kan gue ya, si cewek, karena dia udah liat gue naked. Lah
fas, lo poko
ia mengikuti intruksi G
na nude dan ia oles pada bibirnya. Ia tidak menggunakan makeup, kecuali mengoles liptik. Kalau alis karena ia sudah menggunakan sulam alis sejak satu tahun yang lalu, jadi ia tidak perlu repot-repot melakukann
ystal tidak berhenti maraton, ia harus bisa menghadapi kenyataan. Akhirnya ia ketemu dengan pria yang sudah sebulan ia
mereka bertemu, jantung Krystal seolah berhenti berdekat. Biasa pria itu yang ia lihat d
ya kokoh, sedikit ditumbuhi bulu halus, alis tebal, mata tajam. Tubuhnya tinggi dan tegap, ia yakin dibalik kaos hitam dan celana pendek Puma
?" Ucap Kr
, "Saya, Ray tetangga sebelah kamu," ucapnya
*