k kapal motor dan malah memilih berenang mengejar kapal besar yang terus berlayar lambat. Beruntung barang-barangnya sudah lebih dulu ia leta
inyal. Tapi setidaknya dia bersyukur orang tua dan adiknya tidak lantas memutuskan untuk ikut bersama Juan ke Pulau Shelee. Mereka kembali ke pelabuhan dengan perahu motor hanya berselan
na setelah lewat tengah malam. Tapi hebatnya, banyak warga berku
ntarku ke penginapan?" tanya J
ah menunggu di pelabuhan, sedekat mungki
ag
aya tidak berhasil mendapa
. "Maksudmu, aku akan ti
Juan Keegan kesal, selain keluarganya, tentu saja. "Saya sudah mengantisipasi hal ini dan menyiapkan
. Yang penting ada atap untuk tempatku bernaung." Juan memasukkan
embuntuti sambil
adalah kapal penumpang milik Keegan Corp. Namun perjalanan kali ini hanya khusus un
eegan." Jerald Gervaise-sang Nahkoda-
nunggu di luar kabin. Memang sejak tiba di satu-satunya pelabuhan di Pulau Shelee, Juan mendengar banya
cemas. "Mr. Keegan, orang-orang itu tampak
rusan
da bisa
wilayah ini tentu masih berlaku. Namun jika tidak, aku tidak
uan. Bukan urusan lapor-melaporkannya yang jad
kedatangan orang-or
antang dan serentak l
dari
an terlalu dekat di belakang Juan karena takut tidak mengantisipasi hal itu. Alhas
ak punya
t saya sedari dulu," celetuk Delon lalu seg
au
Mr. K
h kami! Orang-orang dari Keegan Corp. ata
at kapal, lengkap dengan obor dan kayu di tangan mereka. Astaga, memangnya mereka tingg
h namun tetap dengan setia membuntuti Juan. Awak kapal dan belasan tim keamanan Juan juga membuntuti, bersi
berkerumun itu. Mungkin karena sudah larut malam-bahkan bisa dikatakan dini hari-jadi para wanita dilarang keluar. Tidak seperti orang metropoli
diterima di si
saja berkata lantang. Dia tampak lebih muda beberap
ara tim keamanannya bersiaga di kanan kiri Juan. Tangan mereka tampak sudah men
rhenti pada lelaki yang tadi bersuara lantang di depannya. "Aku bukan penyusup
tahu. Padahal pemandangan alamnya sangat memukau. Itu sebabnya Juan memilih untuk membangun resort di Pulau ini dan berencana menjadikannya tempat wisata. Dia sud
erasa menjual tanah mereka dan tidak satupun yang menerima uang darimu." Le
nya tanda tangan pemilik tanah. Lengkap dengan kwitansi dan surat perjanjian jua
penip
dia menghabiskan sebagian besar waktu di bawah terik mataha
ktu. Kita bertemu saja di pengadilan. Bawa semua penduduk di Pulau ini sekal
menyertai kepergiannya hanya ia anggap angin lalu. Tapi tinggal beberapa la
Keegan! And
ra tiga orang anggota tim keamanan dengan sigap berlari ke arah orang yang baru saja melempar batu ke arah Juan. Tidak sulit menangkap orang itu ka
sakit!" seru Delon panik. Dia bahkan bergetar d
unakan untuk mengelap darah yang mengalir menuruni sisi wajah. Setelahnya ia membuang sapu tanga
apa orang itu. Jarak orang itu dari kerumunan penduduk cukup jauh
gkuh. Tinggi orang itu yang hanya mencapai lehe
n ini padaku. Belum pernah
angan dicekal tim keamanan Juan, dia mendongakkan
dan tidak ada cukup cahaya. Akhirnya dengan kasar Juan menarik tudung jaket orang itu sementara tang
gitu tudung jaket lepas dan rambut hitam sebahu tergerai. Bahkan dua anggota tim keam
SMA
Ris
, Ri
ng telah melukai Juan Keegan. Mereka tampak kompak hendak menolong wanita itu, na
p berani. Tapi keberanian itu tidak pada tempatnya." Bersamaan dengan kalimat terakhir Juan, terdengar suara sirene polisi mendekat. "Aku b
an dengan tajam. "Aku sama sekali tidak takut. Meski dibalik
bihan, Nona. Bisa jadi malah sebaliknya. Mungkin kau da
ak akan
kan keningnya yang terluka dan masih mengeluarkan darah ke pipi Risma.
---------
ya Emi