nya Lion menemukan kantor Humas yang ia cari. Langsung saja Lion memasuki ka
u?" Tanya salah se
aku pindahan dari caban
u pindahan? A
rang aku naik pangkat menjadi ins
ntuk seseorang yang memiliki pangkat
semua orang jug
utih." Ucap pria itu. "Jika kau keluar dari TUHRDU, sepertinya ka
ta?" Ta
a? Kau
aku ini wanita. Bagaimana mung
o tak percaya sambil menatap Lion dari atas sampai baw
ong rambut ku seperti anak laki-laki, itu
Kau benar
buh ku terlihat
ni." Ucap Pria itu sambil member
ma ka
eet
ntunya, jam kerja kita sudah habis." Uja
nya, tapi dia membutuhkan seragam untuk bekerja."
pria beberapa waktu lalu. Kini pria itu sudah terlihat rapih dengan seragam kerja
is? Tidak bisakah mereka datang besok?" Tanya pria cantik berna
engurusnya. Lagi pula dia
rse
U
hening. "Maafkan dia, dia memang memiliki sikap kasar kepa
api aku
rbeda jauh darinya, dan tubuhmu juga hanya sedikit le
Begi
a. Kau bisa bertanya apapun pada
gguk, "Untuk saat ini tida
*
Selan
Brak
? Buka pintunya! A
kuat tenaga namun pintu itu tak bergerak sedikitpun, Lion hanya bisa pasrah dan t
ar-benar muncul ke permukaan. Namun sesuatu yang tak pernah ia duga terjadi, seseorang menguncinya dari luar hingga membuat
takut. Bagaimana jika orang gila itu me
n, aku tak akan menjamin jika hal itu tak akan t
ak Lion, bahkan kata-katanya seolah berputar dan berulan
s segera keluar dari sini dan
on menggunakan shower yang ia copot secara paksa dan membentur
Brak
ang tol
ett
alik pintu, wanita yang sangat Lion kenal, wanita yang bukan lain ada
lla
*
r
dan berhenti tepat di depan meja kerja milik atasannya kemarin, Lio
sok Mayjen Rich yang kini menjadi atasannya, namun Lion
na dia?" Gum
mun sebelum ia benar-benar berbalik, sebuah tangan yang di bungkus dengan sarung tangan hitam muncul dari arah belakang
lelucon." Sebuah bisikan rendah yang terdenga
, saya bisa jela
r
atas meja persis seperti kemarin. Bahkan pertahanan yang di lakukan Lion seperti tak bergu
ngat kuat...??"
hingga membuat Lion terpekik terta
itu masih setia bungkam tanpa membuat suara sedikit
Tanganku sa
n perutnya dan berhenti tepat di tali pinggang yang Lion kenakan, tangan
!" Ujar Lion berus
merasakan tali pinggangnya yang mulai mengendur karena Mayjen Rich, dengan refleks tangan kanan Lion menyent
..." cici
belakangnya ini tengah tertawa bahagia melihatnya dalam keadaan tak berdaya, Lion
r
ka celana yang ia pakai dan menurunkannya ke bawah hin
gan cukup kuat hingga membuat Lion terpekik tak tertahan. Perasaan
h halus seperti jalang sewaan di rumah bord
besar dan keras menekan kuat di antara bokong, tepatnya
, a-aku t
ka kau ingin lubang bawah mu itu robek." Bisiknya rendah dengan suara dingin
MBUNG