Kini rasa gugup yang sebelumnya memenuhi seluruh ruangan
patnya di sofa di bawah jendela. Seorang gadis berambut hitam pen
ng tengah fokus dengan pekerjaannya sambil di bantu oleh lampu belajar yang bersin
ya Rich bangkit dari meja kerjanya, ia pun berjalan mendekat k
biasa, gadis di depannya itu hanya memakai selimut kecil y
on bangun dari tidurnya. Pasalnya gadis itu tak juga bangun sejak tadi siang setelah melakukan hal 'itu' de
on ke kamar kecil dan membersihkan Lion di sana, setelah itu Rich membopong tubuh Li
on, namun gadis itu tak kunjung membuka matanya. Rich menatap wa
s ba
ang menyerupai anak laki-laki. Gadis kecil itu tengah berjongkok di bawa
ngan, meskipun samar tapi Rich kecil b
cil yang sebelumnya ia lihat beberapa hari lalu. Seorang anak peremp
ng tiang pagar di tangga. Tanpa aba-aba Rich melompat kebawah hin
u saja Rich lakukan, "H-Hey?! A-Apa kau lakukan?"
di ucapkan gadis itu. Meskipun salah, Rich bisa memaklumin
itu lama sebelum akhirnya mengeluarkan suaranya,
ih menatap anak kucing di depannya lagi. "Ibunya
ad
menempatkan tubuh besar di a
al
cil itu berubah marah. "Tapi dia
mudian sesuatu terbesit dalam benaknya. Ia mulai meng
u membantunya
Kakak bisa
ah
ima-
i lantai lalu menempatkan ibu jarinya tepat di hidung bayi kucing itu
E
ata yang membulat sempurna seakan terkejut de
cil dan bergetar, air mata seolah akan
nya, maka buat dia seger
E
g, tepat saat itu juga air mata jatuh m
napa K
dorkan mayat anak kucing itu kemba
t di hatinya, perlahan ia semakin mundur dan akhi
hat!" Ujarnya sebelum
tarnya yang biasa kemudian ia berjalan ke arah kandang k
hitam yang ada di rak bagian pojok perpustakaa
Ayahnya, sang 'Tuan Besar' kediaman Mazor. Wajah Ayahnya di penuhi amarah sambi
ngapa kau terlahir dengan kebengisan?!" Tanya Ayahnya
...
ti Rich dengan langkah garang. Tangannya terulur mencekal k
itu?! Apa kau ingin membuat Butler kita mengundu
a rasa takut ia mengeluarkan smirknya. "
angsung menghempaskan tubuh Rich ke lantai dengan kasar hingga
mbali ke tempat Rich, "Hari ini kau tidak akan bis
Rich terus menahan suaranya tak perduli sesakit apa pukulan yang ia terima dari Ayah kandungnya
seperti anak Butler itu! Namanya pasti melambangkan dirinya, dan kau ha
kecil itu menatapnya dengan tatapan yang sama saat ia melihat bayi kucing yang mati di
al itu sukses membuat gadis kecil itu tersentak. "Aphrodite
balik
ulur menyentuh hidung Lionnet lalu menekannya
MBUNG