s itu seperti air dan minyak. Sekarang bukan saatnya mendekatkan mereka, ada yang lebih penting dari suka atau tidak sang ibu Gloe kepada Bell
Gloe saat menyebut apa profesi ayahnya, seperti terlihat merendahkan. In
dan berkata lirih. "Maafkan ibuku, aku pikir kau su
tentang sifat ibumu, tapi
n kedengaran pedas. Aku menjamin jika sikapnya a
Marlon. Cucu? Bahkan Belle sama sekali belum berpikiran untuk mempunya
a ini. Kupikir kau bisa mencari gadis yang lebih dewasa." Belle b
han. Di dalam hati gadis itu bergumam, kenapa punya Rose bisa lebih unggul? Padahal m
, aku siap membentuk dadamu supaya
dengan bola mata berbinar
antusias Belle dan menjawab. "Ya, aku serius, tapi
pa be
kita tidak menikah nanti aku disangka melaku
dak men
nocent Belle. Gadis ini benar-benar luar biasa polos. Marlon jadi semakin menginginkan Isabeau Chambe
sa bertahan, atau dia akan kehilangan akal hingga
kah." Tandas Marlon samb
h ingin melanjutkan kuliahku," jawabnya
yang tertunda menuju rumah Belle. Berkat keberada
tidak perlu bertanya lagi kepada Belle, dia sudah tahu gubuk gadis itu. Tepat di belakang gedung tua. Karena pada hari yang sama Marlon telah
kakap daripada CEO. Bahkan Marlon yakin jika kedua orang tua Belle terkejut melihat dirinya kembali b
u?" tuding Belle saat mobil berhe
Jangan kau pikir mentang-mentang aku de
" Belle terkekeh pelan sukses membuat wajah Marlon
antang lelaki dewasa, itu sangat berbahaya. Sebelum Marlon bereaksi mengel
lle semakin ketakutan dan mencari perlindungan
sambil mengatur posisi di
a berbuat salah padamu, kumohon." Wanit
i si sulung Belle bermasalah pada anggota keluarga Exietera, rasanya Ernest ingin mati saja. Ibu dari keempat anak yang hidup serba kekurangan. Kalau di
a telah membuat satu kesalahan fatal." Spontan Belle
mu?" tanya B
n berasa gubuk sendiri. Melewati kedua perempuan yan
n mulutnya yang menganga lebar. Belum sempat me
e sambil menepuk-nepuk bokongnya, berusah
berantakan," kata Marlon berlagak si t
kir lu
kasar. Bukan marah atau tidak terima, ibunya Belle bahkan terkikik geli. Di sini Belle mer
atuh sakit, jadi kerap kali buang air dalam celana karena tak sempat bangun. Ernest langsung bergegas menarik
juga sudah mampir minta segelas air kemarin sore, itu kau kan,
i, dan berbisik rendah. "Suamiku, dia bukan sembarang
ya," lanjut Ernest, di mana
n hanya satu, k
ang ingin disumbangkan?" Damon bertanya antusias, meski semua orang tam
tertahan, namun Marlo
syarat. Malam ini juga aku ingin menikahi putri kalian, aku sangat menyukainya
katakan tidak
st berpandangan, di luar dugaa
ta
kepala kami berdua, restuin hubungan ini." Marlon menyikut Belle agar menunduk
yang sedang booming di tv sekaran