ngarkan celotehan panjang Rose yang membanggakan si Tarzan tua menyebalkan. Selepas bertemu Marlon kemarin
le tahu Rose sangat menyayangi Marlon dan demi menjaga pertemanan mereka, maka kejadian kemarin sore tidak dia ceritakan.
engar seluruh curhatanku, meski yang kuceritakan padanya mengenai kampus
aduk-aduk minuman sambil menikmati lagu tua keluaran tahun 1980-an. Seketika wajah Marlon mu
lawas? Ini pasti akibat memikirkan Marlon terus. Bukan dalam artian baik, melainka
Paman Marlon kesayanganku. Menurutmu, dia bagaimana?" tan
engatakan apa adanya. Sontak Rose terperangah, tidak teri
jahnya memang sangar bak singa lapar, tapi kau harus tahu jika dia sangat
penyayang, Rose, ta
ah padam. Dia memang sangat menyaya
r, baru kali ini keduanya terlibat adu cekcok karena beda pendapat. Biarkan saja! Selain manja
puk buku-buku di atas meja, lalu membawanya. Sepanjang jalan, B
n, Belle mengangkat kepalanya. Matanya membeliak kala melihat orang yang berada di hadapannya. Si lelaki tua jelmaan Tarzan tengah tersenyum lebar
" tanya Belle. Ia kerap kali kesandung kakinya sendiri,
Marlon, aku b
pi
amu menemui ibuku." Marlon memotong cepat,
yang ditumbuhi rambut tebal, kemudian bergidik. "Pam
h bulat dan tidak akan melepaskan. Usianya tidak lagi muda. Maka, begitu menemuk
umah orang tuaku, aku akan menemui
tuaku dan meminta doa restu. Itu semua untuk apa,
akan m
MENI
ingin menangis ketika Marlon mendorong tubuhnya ke dalam mobil. Belle berusaha lepas d
Aku tidak mau menikah
l. "Diam atau aku akan menci
gkah Marlon untuk memasuki mobilnya. Sejujurnya, Belle sangat ingin b
k kabur, Marlon segera melajukan mobilnya. Menembus jalanan menuju kediaman Exi
iku?" Suara Belle bergetar, men
?" tanya Ma
kan diri Belle menatap Marlon, meski
enuhnya mengukir seringai nakal. "Karena
ebut nama singkatnya. Belle masih menatap sisi wajah Marlon dalam
menyu
arlon menoleh lagi, untuk menatap wajah bingung Belle. Di mata Marlon, wanita itu tampak seperti boneka barbie. Ah! Mar
mbat. Ia tahu jawabannya tak menyakinkan sama sekali ta
pamannya Rose sedang bercanda? Dengan pemikiran seperti itu jantung Belle berdetak dua kali, wajahnya memucat saat membayangkan pernikahan. Marlon seben
akut p
dengan pengakuan pria itu. Mereka baru sekali bertemu,
juga bingung. Yang kutahu, hatiku bergetar saat
uncah. Ia menyapu rambut gondrongnya beberapa kali