man E
sangat malu, sungguh! Berulang kali Rose telah mengajak Belle berkunjung ke rumah sang nenek, mint
nenek kesayangan Rose Miller. Selama ini Belle hanya mendengar dari cerita orang betapa burukny
bak singgasana. Belle tidak ingat semalam bermimpi apa? Sehingga bisa berada di rumah
Gloe menatap sinis Belle, sebaga
in malam. Aku akan membawa calon istriku." Marlon melir
, lalu menggeleng keras. "Kau bercanda, ini di lua
menggelikan, lanjut
inggangnya dari samping, dan berbisik. "Semakin sering kau geli
. Dia sama sekali tidak tahu malu. Belle meringis kecil tatkala satu tangan Marlon meraih wajah
entang, tetapi bagaimana? Keinginannya mendapatkan cucu laki-laki sudah di ujung
ada-ngada, berusaha menyakinkan sang ibu, dan melanjutkan. "Kita juga sama-sama suka, saling mencintai, B
ama dia bisa mati berdiri karena malu. Marlon sangat keterlaluan. Mereka terpaut usia 20 tahun, bahkan baru saja be
ku perlu mengenalmu lebih jauh." Sesaat
il mengayunkan tanganny
dut menatap sekitar. Kini Marlon sudah menyeretnya, Belle tidak kuasa meno
tu arah pandangan, menatap kulit putih Belle yang kini bercabit merah. Kedua mata Belle mema
ucap Marlon menepuk punggung Belle,
a, Ib
menangis?" Gloe melotot, merasa
tangan Belle, tetapi sungguh, aku sam
..." Mmph! Di dalam ciuman Marlon Belle mendelik, dia memang sakit jiwa. Gl
tu pusing tujuh keliling. Gloe sempat berpikir gadis pilihan Marlon seorang model terkenal, nyatanya gadis muda yang ku
dari kontak mata dengan Gloe. Demi apapun Belle merasa sangat malu. Ketika Belle pikir bibirn
u saja mencuri ciuman termasuk sebuah pelanggaran, maka
berbicara," ujar Gloe sewot, jika bukan karena seo
pa dirinya tidak diajarkan bagaimana cara bersikap
duk menghadap nyonya besar Gloe. Kedua pipi Belle bersemu, sisa dari rasa malunya yang belum hilang.
ngin dii
li kau tidur bersama ibumu? Kenapa kau menyukai anakku? Kuberitahu padamu jik
ur ditemani. Tidak peduli mau lelaki atau perempuan. Gloe sendiri pernah terkena tendangan bebas. Waktu itu Marlon mendad
i ranjang," sangkal Marlon disusul kekehan
an kenapa Marlon belum menikah. Dia selalu ingin
ertanyaanku, aku ingin jawaban jujur." Gloe me
lupa apa saja ya
langi. Di mana
di rumah sakit t
kter bedah, kenapa aku tida
idak, ayahku
al
a sebagai tukang par
on tidak kalah syok mendengar jawaban jujur Belle. Bukan karena pr
lon sang