img Arimbi  /  Bab 2 Aku bukan Arimbi | 11.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Aku bukan Arimbi

Jumlah Kata:997    |    Dirilis Pada: 16/06/2022

an aman. Keringat mengucur deras dari dahi ke pipinya dengan napas tidak beraturan. Mimpi itu bagaikan nyata. Ya Allah! Hanna menangkup dadanya yang masih belu

pintu kamarnya terbuka, menampilkan seorang w

arlina berputar seakan mencari sesuatu, dan tertawa saat menemukan barang yang dicari. Ransel

ngnya? Itu pakaianku ya

bisa memilihnya dengan bebas di lemari." Marlina menunjuk

iapa Arimbi?" tanya Hann

tanya siapa itu Arimbi?

rlina sangat sinis, tampak tidak menyukai Hanna. Akan tetapi sebagai pekerja Marlina tak bisa m

saat Sultan tidak mendampinginya, maka Marlina bebas bersikap dan bere

buah suara, yang Hanna yakini milik

mau mengenakan pakaian yang ada di lemari." Marlina me

ruh pakaiannya." Sultan menendang bokong M

ku. Tubuhnya semakin meringkuk dengan getaran halus, bahkan ingin teriak saja pun tidak mampu Hanna lakukan. Setiap gerakan Sultan bagai anc

entak Sultan sambil mencekoti tul

ucapan Hann

nekannya, bahkan tubuh Hanna sampai terentak-

sin." Hanna merintih, ba

eanarkisan Sultan yang memboikot tubuhnya membuat pandangan Hanna berputar. Wanita rapuh itu membuan

ap Hanna yang terpejam, lalu berbisik rendah.

mandi yang berada di ujung ruangan. Dia mendorong Hanna ke dalam, lalu menguncinya bersama dirinya. Mandi bersa

dan menyabuni tubuhmu pakai sabun yan

mau." Hanna

robeknya?" Sultan mera

*

ikir untuk memoles wajahnya, baginya dapat bersikap tenang itu sudah keajaiban luar biasa. Orang-orang sudah berkumpul, dari kamarnya Hanna bisa mel

sedikit lebih cepat? T

tar lagi,"

ang mengagumkan. Akan tetapi bagaimana jika Sultan mengenalkannya sebagai Arimbi? Hanna tak

yang bernama Ratih. Dia menyampirkan kerudung putih

gup." Hanna menjawab, dan men

penasaran, tidak sedikit dari mereka berbisik. Di saat Ratih pergi barulah Sultan datang menjemputnya, menggandeng lengan Hann

eritahukan kepada rekan sejawat bahwa istriku Arimbi telah kemba

Terdapat hidangan menggiurkan di atas meja, dengan kepulan asap yang masih terlihat mengitari semangkuk sop iga. Hanna juga memerhatikan sekeliling sambil berdecak kag

! Seketika rasa bahagia itu menguap

menjadi kaku dan berat untuk mengikuti kemana langkah Sultan. Pasalnya lelaki gag

Kamu harus memakannya." Sultan b

rimbi!" bant

aa

at Sultan sudah kesetanan nyali Hanna menciut kembali, wajahnya pun pucat sepucat-pucatnya dengan tubuh yang mulai bergetar ketakutan. Akan tetapi setan telah m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY